TEMPO.CO, Jakarta - Finalis Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) sepanjang Jumat, 13 Oktober 2017, diajak menemui dua menteri. Setelah bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada pagi hari, para finalis lantas menyambangi Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Kementerian Kesehatan Jl. HR. Rasuna Said Blok X5, Kuningan Jakarta Selatan, pada pukul 15.00 WIB.
Para finalis yang rata-rata masih SD dan SMP ini masih sangat antusias menemui perempuan bernama lengkap Nila Djuwita F. Moeloek ini. Kepada para finalis ini, Menteri Nila menyampaikan harapannya agar mereka yang sudah berprestasi itu dapat mewujudkan semua cita-cita mereka, “Semua cita-cita kalian itu baik, kalian harus menggapi cita-cita kalian dengan baik,” kata menteri berusia 68 tahun itu.
Baca : Begini Dialog Finalis Kalbe Junior Scientist Award dengan Menlu
Menteri yang sekaligus ahli oftalmologi (ilmu penyakit mata) itu juga berpesan agar anak-anak nantinya dapat bertanggung jawab atas cita-cita mereka, harus selalu disiplin, tekun, belajar dan sehat.
Dalam sesi tanya jawab, anak-anak tersebut mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang gelak tawa Menteri Nila. Anak-anak yang telah lolos tahap seleksi untuk lomba sains se-Indonesia itu menanyakan seputar masalah kesehatan, biaya sekolah kedokteran, hingga cara membedakan vaksin asli dan vaksin palsu.
Perempuan yang juga menyandang status sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu berpesan kepada para finalis agar dapat selalu menyadarkan orang-orang untuk selalu menjaga kesehatan. “Jaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari nyamuk jahat penyebab demam berdarah,” kata Menteri Nila.
Baca : Finalis Kalbe Junior Scientist Award Tanya Ini ke Menlu Retno
Menteri Nila dipilih sebagai tokoh inspiratif untuk para finalis KJSA oleh para penyelenggara dari Kalbe Farma dan Tempo Media. Ai Mulyani, Kepala Bagian Riset di PDAT Tempo Media, mengatakan, “Program ini merupakan kolaborasi antara Tempo Media dan Kalbe Farma dengan satu misi untuk menjadikan Indonesia lebih baik melalui kompetisi sains nasional.”
Ketua penyelenggara KJSA, dr. Iwan S. Handoko, mengatakan bahwa diadakannya program ini didasarkan pada kesadaran bahwa kecintaan pada sains itu harus dimunculkan sejak dini. “Inovasi ini harus berkesinambungan, ini hanya bisa dilakukan jika kecintaan pada sains ditanamkan sejak dari kecil,” kata Handoko.
Kalbe Junior Scientist Award 2017 merupakan penyelenggaraan yang ke-7. Kompetisi tahun ini diikuti 1.103 peserta dari 26 provinsi. Dari jumlah itu, terpilih 18 karya ilmiah yang diajukan oleh 36 anak. Peserta kompetisi ini adalah kelas IV SD hingga kelas VII SMP. Untuk menambah wawasan dan memberikan keteladanan, para finalis ini dipertemukan dengan sejumlah tokoh. Tahun ini, mereka bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek.
ZUL’AINI FI’ID N.