TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi tektonik bermagnitudo 3,8 mengguncang wilayah Tuban, Jawa Timur, Kamis, 19 Oktober 2017, pukul 10.49 WIB. Menurut BMKG, sumber gempa berada di darat.
"Ditinjau dari kedalaman sumbernya, gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Kamis.
Daryono menjelaskan, sumber gempa terletak pada koordinat 7,02 derajat lintang selatan dan 111,93 derajat bujur timur. Tepatnya di darat pada jarak 19 kilometer arah barat daya Kota Tuban, Jawa Timur, di kedalaman 9 kilometer. Dampak gempa berupa guncangan dirasakan warga pada skala intensitas II-III MMI di daerah Tuban.
Baca: BMKG: Gempa Bumi 4,2 SR Getarkan Poso
Wilayah yang merasakan gempa adalah Bektiharjo, Plumpang, Montong, Ngawun, Jojogan, Jarorejo, dan Bojonegoro. Akibat kuatnya guncangan, banyak warga terkejut dan panik. Beberapa di antaranya sempat berlarian ke luar rumah.
"Jika kita melihat peta tektonik lokal, tampak episenter gempa ini terletak berdekatan dengan jalur sesar Rembang yang membujur ke timur," ujar Daryono. Sesar Rembang itu sampai melintasi Selat Madura dan terus berlanjut ke daratan Pulau Madura.
BMKG menyatakan struktur sesar di zona tersebut tampaknya patut diwaspadai karena sebelumnya, pada 23 Juli 2017, sesar juga memicu dua gempa yang mengguncang wilayah Pacitan dan Tuban. Gempa bermagnitudo 4,2 itu dirasakan warga cukup kuat pada pukul 19.28 WIB. Sekitar 20 menit kemudian, kembali terjadi gempa bermagnitudo 3,2.
"Warga saat itu sempat panik karena selama ini memang jarang terjadi gempa," kata Daryono.
Baca: BMKG: Gempa Bumi Skala Kecil Guncang Jailolo Sebanyak 605 Kali
Simak kabar gempa bumi terbaru dari BMKG hanya di kanal Tekno Tempo.co.
ANWAR SISWADI