TEMPO.CO, Jakarta - Laman berita teknologi IB Times mengabarkan, pasar Samsung di India mulai terancam dengan keberadaan Xiaomi. Produsen ponsel pintar asal Cina ini mulai mendesak pabrikan smartphone asal Korea Selatan itu.
Menurut Counterpoint Research, lembaga riset pasar teknologi yang berbasis di India, Xiaomi berhasil menempati posisi kedua setelah Samsung dengan perolehan saham 22,3 persen di India. Angka tersebut hanya berbeda 0,5 poin dari Samsung yang mendapatkan 22,8 persen.
"Naiknya saham Xiaomi signifikan setelah peluncuran Redmi Note 4 untuk segmen kelas menengah," kata Direktur Counterpoint Research, Tarun Pathak, seperti dilansir laman International Business Times, Kamis, 19 Oktober 2017. Menurut dia, ekspansi Xiaomi di India dengan menghadirkan berbagai macam produk menempatkan mereka tepat di bawah Samsung.
Baca: Xiaomi Redmi 5A vs Redmi 4A: Persamaan dan Perbedaan
Selain Xiaomi, Nokia juga mengekor di posisi keempat perolehan saham sebesar 8 persen di India. Menurut Pathak, tak hanya di India, melainkan juga di pasar internasional. Ini, menurut dia, suatu hal yang mengagumkan karena Nokia baru saja kembali ke pasar ponsel pintar tiga bulan lalu.
Hal ini menjadi tentunya menjadi sebuah ancaman bagi Samsung untuk mempertahankan posisinya sebagai ponsel pintar dengan penjualan tertinggi di India. Dari sekian banyak produk baru yang muncul, Xiaomi dan Nokia menjadi ancaman terberat bagi Samsung.
Pathak mengatakan, masyarakat tidak lagi memilih ponsel berdasarkan penampilan luarnya. Masyarakat, kata dia, mulai membandingkan spesifikasi masing-masing produk seperti RAM, kamera, kapasitas penyimpanan, dan sistem operasi.
Baca: Bos Xiaomi Pamerkan Mi Mix 2 di Jakarta
Simak berita teknologi menarik lainnya dan kabar terbaru Xiaomi juga Samsung hanya di kanal Tekno Tempo.co.
IB TIMES | ECONOMIC TIMES | KISTIN SEPTIYANI | AMB