Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bakteri Misterius Antariksa Bisa Nemplok ke Tubuh Astronot

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Scott Kelly, melepaskan pakaian astronot asal Inggris, Tim Peake setelah berjalan di luar angkasa di Stasiun luar angkasa internasional, 15 Januari 2016. NASA melaporkan salah satu astronot melaporkan kebocoran di helm ruang angkasa. REUTERS/NASA/Handout via Reuters
Scott Kelly, melepaskan pakaian astronot asal Inggris, Tim Peake setelah berjalan di luar angkasa di Stasiun luar angkasa internasional, 15 Januari 2016. NASA melaporkan salah satu astronot melaporkan kebocoran di helm ruang angkasa. REUTERS/NASA/Handout via Reuters
Iklan

TEMPO.CO, California - Tanpa disadari, dalam setiap penerbangan ke antariksa, sejatinya sekumpulan penumpang gelap ikut serta bersama astronot. Mereka adalah bakteri yang ada di dalam tubuh astronot. Jumlahnya mencapai 39 triliun. Mereka hidup di tubuh manusia, seperti kulit, rongga mulut, dan saluran pencernaan.

Mereka jelas berbahaya. Bakteri, yang tak terdeteksi mata manusia, berpotensi mengalami perkembangan tak terkendali akibat perubahan lingkungan ekstrem di luar angkasa. Hal ini bisa merusak kesehatan manusia dan misi yang berlangsung panjang.

Para ilmuwan sebenarnya telah mempelajari perilaku bakteri dalam berbagai misi penerbangan pendek ke orbit bumi dan kehidupan astronaut di Stasiun Antariksa Internasional. Namun mereka belum mendalami bagaimana pola pertumbuhan, adaptasi, dan penyebaran bakteri di lingkungan tertutup seperti pesawat antariksa dalam penerbangan berdurasi lama.

Baca: Inilah Foto-foto Luar Biasa 9 Galaksi di Antariksa

Untuk itulah, para ilmuwan menjalankan studi MICHA, bagian dari proyek habitat Mars500. Mereka mencari tahu efek bakteri terhadap kesehatan manusia dan lingkungan yang tertutup. Menurut laporan di jurnal Microbiome, mereka melacak keragaman mikroba di dalam replika pesawat antariksa yang dihuni enam astronaut selama 520 hari--durasi penerbangan menuju Mars.

Dalam studi itu, para astronaut berlaku layaknya perjalanan misi sungguhan. Mereka menjalankan eksperimen di dalam kapal, menyiapkan makan dan membersihkan kabin. Tugas tambahannya adalah mengumpulkan sampel mikroba dari kulit mereka dan berbagai permukaan bagian interior pesawat. Mikroba bisa beradaptasi dan menyebar di lingkungan pesawat tertutup.

Petra Schwender, peneliti dari Universitas Edinburgh, Skotlandia, mengatakan perkembangan mikroorganisme itu berisiko mengganggu. "Seiring pertumbuhannya, mikroba tersebut bisa merusak material pesawat," katanya. Sepanjang studi, menggunakan penyaring udara dan alat penyeka, para kru mengumpulkan 360 sampel mikroba dari berbagai tempat di dalam replika pesawat. Bakteri Bacillus dan Staphylococcus adalah jenis yang paling banyak ditemukan di habitat pesawat.

Baca: Astronot kepada Paus Fransiskus: di Angkasa Hanya Ada Kedamaian

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bakteri Staphylococcus bahkan menyebar di udara dan lingkungan pesawat lewat serpihan kulit para astronaut. Bakteri ini umumnya ditemukan hidup di dalam hidung, saluran respirasi, dan kulit. Beberapa jenis di antaranya diketahui bisa menyebabkan infeksi kulit.

Jumlah dan tingkat penyebaran bakteri terbesar terdapat di ruang bersama, kamar tidur, ruang olahraga, dan kamar mandi. Adapun jumlah bakteri terkecil berada di dalam wadah perangkat alat kesehatan yang memiliki tingkat sanitasi tertinggi.

Lingkungan dengan keragaman bakteri yang tinggi biasanya dikategorikan sehat. Namun para ilmuwan menemukan keragaman itu menurun drastis seiring waktu penelitian. Kondisi ini menunjukkan kemungkinan patogen yang lebih tahan tekanan menguat. Dalam jangka panjang dan di tempat tertutup, skenario seperti ini membawa masalah bagi astronaut karena bisa membuat mereka sakit.

Baca: NASA Rilis Foto Indah Bumi, Diambil dari Antariksa

Simak artikel menarik lainnya tentang antariksa dan astronot hanya di kanal Tekno Tempo.co.

MICROBIOME | FRONTIERS IN MICROBIOLOGY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

34 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

56 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.


Astronot Pertama Turki Terbang ke Luar Angkasa, Naik SpaceX Elon Musk

19 Januari 2024

Astronot Pertama Turki Terbang ke Luar Angkasa, Naik SpaceX Elon Musk

Awak astronot pertama dari Turki diluncurkan dalam penerbangan ke stasiun luar angkasa.


Mengapa NASA Tunda Pendaratan Astronot di Bulan hingga Tahun 2026?

10 Januari 2024

Sistem Peluncuran Luar Angkasa raksasa NASA Artemis 1 berada di landasan peluncuran 39B di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS 17 Agustus 2022. Artemis I akan melihat loteng SLS kapsul Orion NASA ke luar angkasa dan mengelilingi Bulan dalam perjalanan yang akan memakan waktu antara 39 dan 42 hari, tergantung pada waktu peluncurannya. REUTERS/Joe Skipper
Mengapa NASA Tunda Pendaratan Astronot di Bulan hingga Tahun 2026?

NASA menunda pendaratan astronot di bulan hingga tahun 2026 di tengah 'tantangan' pesawat ruang angkasa.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

12 November 2023

Ilustrasi klub Playboy di luar angkasa. msn.com
5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

Dari anjing, monyet hingga lalat buah, sejumlah hewan ini dikirim ke luar angkasa untuk percobaan


Astronot Pertama Pimpin Pesawat Berawak ke Bulan Wafat di Usia 95 Tahun

10 November 2023

Astronot NASA Frank Borman dalam foto tak bertanggal. Borman menjabat sebagai komandan Apollo 8, misi pertama terbang keliling dunia. Atas perkenan NASA/Handout melalui REUTERS
Astronot Pertama Pimpin Pesawat Berawak ke Bulan Wafat di Usia 95 Tahun

Mantan astronot AS Frank Borman meninggal pada usia 95 tahun.


Astronot Muda China Meluncur ke Luar Angkasa, Usia 33 dan 35 Tahun

26 Oktober 2023

Astronot Cina Tang Hongbo, Tang Shengjie dan Jiang Xinlin menghadiri upacara perpisahan sebelum peluncuran roket pembawa Long March-2F, membawa pesawat ruang angkasa Shenzhou-17 untuk misi berawak ke stasiun luar angkasa Tiangong Tiongkok, di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan dekat Jiuquan, provinsi Gansu, Tiongkok 26 Oktober 2023. China Daily melalui REUTERS
Astronot Muda China Meluncur ke Luar Angkasa, Usia 33 dan 35 Tahun

Awak astronot China atau Tiongkok termuda yang pernah ada, berangkat ke stasiun luar angkasa Tiongkok pada hari Kamis, 26 Oktober 2023.


India Luncurkan Uji Terbang untuk Misi Astronot Gaganyaan

23 Oktober 2023

India meluncurkan TV-D1, sebuah uji coba sistem pelarian darurat tanpa awak untuk kapsul astronot Gaganyaan, pada 21 Oktober 2023. (Kredit gambar: ISRO)
India Luncurkan Uji Terbang untuk Misi Astronot Gaganyaan

Uji coba tanpa awak terhadap sistem pelarian darurat pada kapsul awak baru India dilakukan pada Sabtu, 21 Oktober 2023.