TEMPO.CO, Palembang - Tim dari Balai Arkeologi Palembang menemukan motif bungo cino pada struktur bangunan di pemakaman Ki Ranggo Wiro Sentiko. "Kami sudah ke sana dan melihat motif hias," kata Retno Purwanti, salah seorang arkelolog dari Balai Arkeologi Palembang, Kamis, 8 November 2017.
Tim dari Balai Arkeologi Palembang Jumat lalu telah melakukan studi lapangan ke area makam Ki Ranggo Wiro Sentiko. Menurut Retno, timnya melihat adanya motif hias atau kembang di susunan batu pada bagian struktur bangunan.
Baca: Susunan Batu Mirip Candi Ditemukan di Pemakaman Ki Ranggo
Selain di struktur bangunan, para arkeolog juga menemukan hal serupa pada salah satu nisan makam yang ada di situ.
Menurut Retno, struktur bangunan di pemakaman Ki Ranggo Wiro Sentiko sama dengan profil kaki candi gaya Jawa Tengah yang ada dari abad ke-9 hingga ke-10 Masehi. Sementara, angka yang tertera di gerbang makam tertulis tahun 1142 H atau 1730 Masehi. "Kami belum bisa memastikan nama motif itu," katanya.
Muhammad Heri Sutanto, salah seorang keturunan Ki Ranggo, menjelaskan motif hias ditemukan di samping kiri pemakaman utama. Motif tersebut mereka pahami sebagai "bungo cino". "Iya memang kami temukan motif bungu cino sebelah kiri makam," katanya.
Sementara itu Kemas Andi Syarifuddin, penulis sejarah "101 Ulama Sumsel" menjelaskan Ki Ranggo Wiro Sentiko adalah salah seorang menteri di masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin (SMB I) Jayo Wikramo.
Beliau dikenal sebagai salah satu pembantu terbaiknya yang juga dikenal sebagai arsitek ulung. Terbukti Ki Ranggo berjasa dalam membangun Gubah Kawah Tekurep, dan membangun Masjid Agung Palembang.
Zuriat atau keturunan dari Ki Ranggo Wiro Sentiko saat ini sedang melakukan pemugaran pemakaman yang dibangun sejak tahun 1142 Hijriah atau1730 masehi.
PARLIZA HENDRAWAN