TEMPO.CO, San Francisco - Pembuat chip AS Qualcomm Inc sedang bersiap untuk menolak tawaran Broadcom Ltd US$ 103 miliar (Rp 1.395 triliun) pada awal minggu ini. Empat orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada Reuters pada hari Minggu.
Baca: Transaksi Teknologi Terbesar: Qualcomm Ditawar Rp 2.036 Triliun
Dewan direksi Qualcomm bertemu pada hari Minggu untuk meninjau tawaran akuisisi yang tidak diminta itu dan memutuskan strateginya, kata sumber tersebut.
Persiapan untuk pertemuan dewan menunjukkan bahwa Qualcomm siap untuk menolak tawaran tersebut karena tidak mencukupi pada awal hari Senin. Qualcomm, menurutnya, mungkin memutuskan untuk menghabiskan beberapa hari lagi dalam minggu ini untuk mempersiapkan tanggapan penuhnya kepada Broadcom, sumber menambahkan.
Chief Executive Qualcomm Steven Mollenkopf telah menghabiskan beberapa hari terakhir untuk meminta umpan balik dari para pemegang saham Qualcomm, dan merasa bahwa tawaran sebesar US$ 70 per saham Broadcom menurunkan nilai perusahaan.
CEO Broadcom Hock Tan, yang mengatakan awal bulan ini bahwa dia akan memindahkan perusahaannya ke Amerika Serikat dari Singapura, telah menyatakan bahwa dia terbuka untuk memulai sebuah pertempuran pengambilalihan.
Sumber tersebut mengatakan bahwa Broadcom telah mempersiapkan diri untuk menyerahkan daftar calon direktur sesuai batas waktu nominasi Qualcomm pada tanggal 8 Desember. Hal itu akan memungkinkan pemegang saham Qualcomm memilih untuk mengganti dewan perusahaan dan memaksanya untuk terlibat dengan Broadcom.
Broadcom juga telah mempertimbangkan kemungkinan untuk menaikkan penawarannya untuk Qualcomm, termasuk melalui lebih banyak pembiayaan utang, beberapa sumber mengatakan, walaupun tidak jelas kapan Broadcom akan memilih untuk melakukan langkah tersebut.
Baca: Apple Disebut Bakal Akhiri Kerja Sama dengan Qualcomm
Sumber tersebut meminta untuk tidak diidentifikasi karena pertimbangannya bersifat rahasia. Qualcomm dan Broadcom tidak segera menanggapi permintaan komentar.
REUTERS | ERWIN Z