TEMPO.CO, Washington DC - NASA telah menemukan cara yang lebih baik untuk menjelajah Mars. Sebelumnya badan antariksa AS itu bergantung pada tenaga surya dan bahan bakar roket.
Dengan rencana yang dibuat untuk menjajah Mars, NASA telah memutuskan bahwa sudah saatnya bagi tenaga nuklir untuk mengambil alih panggung.
Baca: Nama Pemeran Kapten Kirk di Star Trek akan Dikirim ke Mars
Dalam sebuah pengumuman baru-baru ini, sebagaimana dikutip Outer Places, Rabu 15 November 2017, NASA meluncurkan proyek Kilopower, yang berpotensi memberikan energi untuk pemukiman dan eksplorasi di permukaan Planet Merah.
Kilopower pada dasarnya adalah sebuah reaktor nuklir mini yang menghasilkan tenaga listrik cukup untuk melaksanakan tugas-tugas penting.
“Menawarkan jangka waktu dan keandalan yang lebih lama, Kilopower dapat menghasilkan satu sampai 10 kilowatt tenaga listrik secara terus menerus selama 10 tahun atau lebih,” ujar Lee Mason, teknolog utama NASA.
Kilopower telah dipilih NASA sebagian karena tenaga surya akan mengalami masa-masa sulit memenuhi kebutuhan astronot jika panelnya berada di permukaan Mars. Siklus pagi dan malam, badai debu, dan faktor lainnya membuat sinar matahari tidak selalu ada untuk menyediakan tingkat energi yang dibutuhkan. Sistem Kilopower, di sisi lain, dapat menciptakan pasokan listrik yang mantap tergantung pada kebutuhan para astronot.
Kilopower akan menjalani serangkaian tes di Nevada untuk memastikan reaktornya aman dan terpercaya, dengan tujuan mencapai Kesiapan Teknologi Level 5.
Baca: 2 Tempat Di Bumi Ini Diyakini Sangat Mirip dengan Planet Mars
Inilah video resmi dari NASA yang memberikan preview sistem Kilopower:
Di balik potensi utilitas Kilopower, prospek membawa lusinan reaktor nuklir mini ke Mars cukup mengkhawatirkan, bahkan jika hanya berukuran kecil.
OUTER PLACES | ERWIN Z
