Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Cuaca Super Dingin Pluto Akhirnya Terungkap

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Sebuah pemandangan matahari terbenam di permukaan Pluto yang diambil oleh  New Horizons, dari atas ketinggian 3.500 m. Sebagian besar permukaan Pluto merupakan dataran es yang disebut  Sputnik Planum. Dailymail
Sebuah pemandangan matahari terbenam di permukaan Pluto yang diambil oleh New Horizons, dari atas ketinggian 3.500 m. Sebagian besar permukaan Pluto merupakan dataran es yang disebut Sputnik Planum. Dailymail
Iklan

TEMPO.CO, Washington DC - Sebuah penelitian baru mengungkap misteri cuaca super dingin Pluto. Para peneliti menyebut partikel hidrokarbon di atmosfer Pluto yang bertanggung jawab atas suhu sangat rendah dari  planet kerdil itu.

Baca: NASA: Seperti Bumi, Pluto Juga Mengalami Perubahan Iklim

“Pluto adalah satu-satunya planet yang diketahui memiliki suhu yang lebih digerakkan oleh partikel kabut daripada oleh molekul gas,” kata anggota tim peneliti sebagaimana dikutip space, Rabu 15 November 2017.

"Ini adalah semacam sistem baru dari iklim planet," kata penulis utama Xi Zhang, dari University of California, Santa Cruz, kepada Space.com. "Kami belum pernah melihat ini sebelumnya." Para peneliti menulis hal ini dalam penelitian baru yang dipublikasikan secara online Rabu 15 November 2017 di jurnal Nature.

Pemodelan kerja berdasarkan komposisi atmosfer Pluto telah memperkirakan bahwa suhu di sana akan berkisar sekitar minus 280 derajat Fahrenheit (minus 173 derajat Celsius). Namun saat pesawat penyidik Pluto milik NASA, New Horizons, mendekati planet itu pada bulan Juli 2015, suhu di sana tercatat sekitar 53 derajat Fahrenheit (30 derajat Celsius) lebih rendah dari perkiraan itu.

New Horizons juga melihat beberapa lapisan kabut membentang tinggi di atas planet kerdil itu, yang belum diketahui ilmuwan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh reaksi kimia di atmosfer bagian atas Pluto, di mana radiasi ultraviolet dari matahari berinteraksi dengan nitrogen dan metana untuk membentuk partikel hidrokarbon kecil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Reaksi serupa diperkirakan terjadi di atmosfer bulan terbesar Saturnus, Titan, yang memiliki kabut begitu tebal sehingga mengaburkan pandangan permukaan.

Kabut Pluto adalah kunci untuk menjaga planet kerdil itu super dingin, kata Zhang dan rekan-rekannya. Mereka melakukan beberapa pekerjaan pemodelan mereka sendiri, menggunakan data yang dikumpulkan New Horizons tentang distribusi molekul gas dan partikel kabut.

Baca: NASA Rilis Video Menakjubkan tentang Pluto

Tim menemukan bahwa kabut Pluto menyerap energi matahari secara efisien, namun juga memancarkan banyak energi itu kembali ke luar angkasa dalam bentuk radiasi infra merah (panas). Hasil pemodelan studi cocok dengan profil suhu Pluto yang diamati, kata Zhang.

SPACE | ERWIN Z

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

27 Agustus 2023

Gunung es di Pluto. (newsweek.com)
Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.


Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

27 Agustus 2023

Fitur
Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

Pluto sejak 2026 tidak lagi masuk dalam kategori planet karena tidak memenuhi satu dari tiga kriteria definisi planet.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya, Cuaca

2 Mei 2023

Foto Planet Pluto, dilihat dari pesawat ruang angkasa New Horizons, 14 Juli 2015. Amerika Serikat saat ini menjadi satu-satunya negara yang mengunjungi setiap planet tunggal di tata surya. NASA via AP
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya, Cuaca

Topik tentang cerita Pluto mendapatkan namanya dari bocah berusia 11 tahun pada 1 Mei 1930 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


93 Tahun Penamaan Pluto: Apa Sebab Pluto Tak Dianggap Planet Lagi?

2 Mei 2023

Foto terbaru Planet Pluto yang menunjukkan permukaan bersisik. NASA
93 Tahun Penamaan Pluto: Apa Sebab Pluto Tak Dianggap Planet Lagi?

Pada Kamis, 24 Agustus 2006, Uni Astronomi Internasional, telah memutuskan untuk mengubah status Pluto menjadi planet kerdil. Mengapa?


Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya dari Bocah 11 Tahun di 1 Mei 1930

1 Mei 2023

Foto Planet Pluto, dilihat dari pesawat ruang angkasa New Horizons, 14 Juli 2015. Amerika Serikat saat ini menjadi satu-satunya negara yang mengunjungi setiap planet tunggal di tata surya. NASA via AP
Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya dari Bocah 11 Tahun di 1 Mei 1930

Sebelum 2006, para astronom dunia telah resmi menyatakan bahwa hanya terdapat delapan planet dalam sistem tata surya kita. Bagaimana dengan Pluto?


Top 3 Tekno Berita Kemarin: Prakiraan Cuaca BMKG, Pluto, Gempa Susulan Cianjur

1 Desember 2022

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Top 3 Tekno Berita Kemarin: Prakiraan Cuaca BMKG, Pluto, Gempa Susulan Cianjur

Topik tentang prakiraan cuaca BMKG untuk Rabu, 30 November 2022, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Kemarin.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Redmi Note 8T, Status Planet Pluto

28 Oktober 2019

Redmi Note 8T. Kredit: GSM Arena
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Redmi Note 8T, Status Planet Pluto

Topik tentang bocoran Xiaomi Redmi Note 8T menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Kepala NASA Ngotot Pluto Harus Kembali Jadi Planet, Ini Alasannya

28 Oktober 2019

Pluto Bisa Jadi Planet Lagi
Kepala NASA Ngotot Pluto Harus Kembali Jadi Planet, Ini Alasannya

Bos NASA Jim Bridenstine percaya bahwa Pluto adalah planet sebagaimana sejumlah ilmuwan juga percaya bahwa Pluto harus dinaikkan ke status semula.


Brian May Dukung Kepala NASA, Anggap Pluto Sebagai Planet

1 September 2019

Fitur
Brian May Dukung Kepala NASA, Anggap Pluto Sebagai Planet

May mengatakan dia melihat Pluto sebagai planet klasik dan menyarankan agar kita menganggapnya sebagai tepi luar zona planet klasik.


Kepala NASA Ingin Pluto Kembali Menjadi Planet

29 Agustus 2019

Fitur pegunungan yang tinggi di Pluto. (NASA)
Kepala NASA Ingin Pluto Kembali Menjadi Planet

International Astronomical Union memilih untuk menurunkan Pluto menjadi planet kerdil pada tahun 2006.