Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Letusan Toba Tak Sedahsyat Dugaan Awal

Iklan
TEMPO Interaktif, Washington:Salah satu letusan gunung terbesar di dunia pada 70 ribu tahun yang lalu, Gunung Api Toba di Sumatera Utara, ternyata bukanlah malapetaka besar pada iklim dunia. Namun, letusan itu memang terbilang yang terkuat yang pernah dirasakan planet bumi selama dua juta tahun terakhir. Itulah hasil penelitian sebuah tim ilmuwan dari Universitas Cambridge dan Universitas Readning dari Inggris; Institut Smithsonian, Amerika Serikat; Universitas Karnatak, India; serta Universitas Queensland dan Universitas Wollongong dari Australia. Tim itu dipimpin Michael Petraglia dari Cambridge.Menurut para peneliti, seperti dimuat pada majalah Science edisi Kamis pekan lalu, hipotesis bahwa letusan Toba telah mendinginkan bumi secara drastis dan merupakan pembunuh manusia paling banyak hanya didukung bukti-bukti yang lemah. Mereka menemukan serangkaian artefak batu di India bagian selatan yang mengindikasikan bahwa populasi manusia tak banyak berubah setelah letusan gunung itu. Alat-alat batu tersebut ditemukan pada lapisan tanah yang bercampur dengan satu layer debu dari Gunung Api Toba. Secara mendasar, tingkat evolusi alat batu itu sama dengan temuan artefak dari level yang di bawahnya (dari masa yang lebih dahulu). Sedikitnya perbedaan pada bentuk morfologi artefak pada layer gunung api dan layer di bawahnya mengindikasikan bahwa letusan gunung api itu tak terlalu signifikan seperti yang diduga sebelumnya. Para peneliti tersebut mengatakan memang masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, terutama mencari tahu bagaimana aspek-aspek dari migrasi manusia pada masa letusan itu. Letusan Gunung Toba diperkirakan mencapai level 8 dalam indeks letusan gunung api atau terbilang sebagai letusan megakolosal. Bill Rose dan Craig Chesner dari Universitas Teknologi Michigan menghitung bahwa material erupsinya mencapai 2.800 kilometer kubik--sekitar 2.000 kilometer kubik permukaan bumi terangkat dan sekitar 800 kilometer kubik di antaranya hancur menjadi abu. Sebagai perbandingan, letusan Gunung Tambora di Sumbawa pada 1815 "hanya" mengeluarkan material 100 kilometer kubik. Danau Toba, yang bisa disaksikan kini, adalah kaldera yang terbentuk akibat letusan dahsyat tersebut. DEDDY SINAGA | AFP | WIKIPEDIA
Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mengenal Filologi, Apa Hubungannya dengan Teks Kuno?

7 jam lalu

Program DREAMSEA bertujuan untuk mendigitalisasi naskah kuno di Asia Tenggara, khususnya terhadap manuskrip-manuskrip yang disimpan oleh masyarakat Indonesia. Kredit: DREAMSEA
Mengenal Filologi, Apa Hubungannya dengan Teks Kuno?

Filologi sejak abad ke-3 SM oleh sekelompok Aleksandria yang kemudian dikenal sebagai ahli filologi. Berikut penjelasan disiplin ilmu ini.


Ada Jebakan Maut, Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar Cina

6 Februari 2023

Seorang petugas berjaga di tempat yang berisi ribuan prajurit terakota yang berada di Pit 1 dengan formasi menghadap ke timur untuk melindungi Kaisar Qin Sh Huang di kompleks pemakamannya di Lintong, Xi'an, Provinsi Shaanxi, Cina, 27 September 2018. Kompleks pemakaman Kaisar Qin Shi Huang merupakan salah satu situs arkeologi terbesar di dunia dan menjadi tujuan pariwisata terbesar di Republik Rakyat Cina (RRC). ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna
Ada Jebakan Maut, Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar Cina

Arkeologi terpenting sepanjang masa ditemukan di Cina. Namun, tak ada yang berani bongkar makam Kaisar Cina. Mengapa? Simak selengkapnya


Penemuan Kota Tua Suku Maya Berusia 2.000 Tahun di Guatemala, Ada Jalan, Piramida Hingga Waduk

19 Januari 2023

Rendering seniman menunjukkan rekonstruksi kota Maya kuno yang terletak di area yang dikenal sebagai Mirador-Calakmul Karst Basin (MCKB) di Guatemala utara dan Campeche selatan, Meksiko, setelah penelitian menggunakan teknologi laser LiDAR oleh tujuh yayasan dan organisasi. FARES USA/Handout via REUTERS
Penemuan Kota Tua Suku Maya Berusia 2.000 Tahun di Guatemala, Ada Jalan, Piramida Hingga Waduk

Temuan tentang kota tua suku Maya itu dipublikasikan dalam jurnal Ancient Mesoamerica pada bulan Desember.


Kisah Patung Moai, Terjepit antara Peternakan Sapi dan Pelestarian Situs Arkeologi

7 Desember 2022

Puluhan patung Moai berdiri kokoh yang menjadi daya tarik di Pulau Easter di Cile, 31 Januari 2019. Sebanyak  887 patung raksasa, yang dikenal sebagai
Kisah Patung Moai, Terjepit antara Peternakan Sapi dan Pelestarian Situs Arkeologi

Patung batu raksasa Moai di Pulau Paskah, yang hangus terbakar, adalah tanda-tanda meningkatnya ketegangan antara warga dan


Kabar Duka, Profesor Edi Sedyawati Maestro Tari dan Eks Dirjen Kebudayaan Meninggal

12 November 2022

Edi Sedyawati. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Kabar Duka, Profesor Edi Sedyawati Maestro Tari dan Eks Dirjen Kebudayaan Meninggal

Maestro seni pertunjukan dan eks Dirjen Kebudayaan Profesor Edi Sedyawati, meninggal pada Sabtu pagi, 12 November 2022. Profil tokoh kebudayaan ini.


Studi Arkeologi: Inikah Sebab Tambang Raja Salomo Telantar di Gurun Israel?

4 Oktober 2022

Lembah Timna di Gurun Negev Israel dekat Eilat pernah menjadi situs penambangan tembaga dan industri peleburannya sekitar 3.000 tahun lalu.. Dok.Central Timna Valley Project
Studi Arkeologi: Inikah Sebab Tambang Raja Salomo Telantar di Gurun Israel?

Tambang tembaga di Gurun Negev Israel kemungkinan adalah situs kuno yang telah menginspirasi legenda tentang tambang emas Raja Salomo atau Sulaiman.


Dipopulerkan Musisi Bob Marley, Beginilah Sejarah Gaya Rambut Gimbal

30 Juni 2022

Bob Marley, saat diwawancara setelah tampil dalam konsernya di Fox Theater, 12 November 1979. Keluarga Bob Marley meluncurkan produk dengan bahan ganja yang diberi nama 'Marley Natural'. Tom Hill/WireImage
Dipopulerkan Musisi Bob Marley, Beginilah Sejarah Gaya Rambut Gimbal

Banyak perdebatan mengenai dari mana sebenarnya asal usul gaya rambut gimbal.


Lestarikan Borobudur, IAAI: Bukan Harga Tiket, tapi Hitung Carrying Capacity

16 Juni 2022

Zona II Candi Borobudur. Dok. PT TWC
Lestarikan Borobudur, IAAI: Bukan Harga Tiket, tapi Hitung Carrying Capacity

"Kalau konteks harga tiket, kami tidak mau tahu hitung-hitungannya," katanya di webinar 'Borobudur, Antara Pelestarian dan Pariwisata'.


Mesir Temukan Lima Makam Kuno Berusia 4.000 Tahun di Situs Saqqara

21 Maret 2022

Seorang arkeolog menunjukkan lukisan mural di sebuah makam kuno yang ditemukan di situs arkeologi Saqqara di barat daya Kairo, Mesir, pada 19 Maret 2022. (Xinhua/Sui Xiankai)
Mesir Temukan Lima Makam Kuno Berusia 4.000 Tahun di Situs Saqqara

Misi arkeologi Mesir menemukan lima makam kuno sekitar 100 meter barat laut dari Piramida Merenre di Saqqara selatan.


Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Para staf memugar tiang-tiang besar dari Balai Hipostilium Agung di Kompleks Kuil Karnak di Luxor, Mesir, pada 25 Agustus 2021. Kuil ini merupakan salah satu situs arkeologi Mesir kuno terbesar. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.