TEMPO.CO, California - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru saja merilis video dokumenter di chanel YouTube mereka tentang pencarian kehidupan alien. Menurut NASA dalam video berjudul " How to Find a Living Planet" itu, alien tidak harus diartikan sebagai kehidupan canggih di luar tata surya kita. Sebaliknya, alien bisa saja berbentuk kehidupan sederhana layaknya mikroba yang ada di bumi.
"Di manapun, di gurun pasir, Antartika, samudera terdalam, di bawah kerak bumi, di luar angkasa, selama ada tetesan kecil air, itu berarti berpotensi ada kehidupan," kata narator dalam video yang diunggah 15 November lalu itu.
Baca: Inilah Kuburan Pesawat Antariksa NASA di Samudra Pasifik
Karena itu, menurut NASA, pencarian kehidupan lain di luar bumi sangat penting untuk mencari lingkungan yang berpotensi untuk dihuni. Tak heran, banyak ilmuwan sangat senang saat Cassini menemukan air dari Europa (bulan Jupiter) dan Enceladus (bulan Saturnus). Tak hanya air, tapi samudera seperti yang ada di bumi.
Simak video selengkapnya:
Baca: Ilmuwan: Alien Mungkin Seperti Manusia
Menurut NASA, kehidupan alien akan segera terungkap setidaknya dalam 20 tahun mendatang. Menurut para peneliti NASA, seperti dikutip dari laman Daily Mail, akhir pekan lalu, bukti-bukti yang ada selama ini kian mengarahkan keberadaan alien. Semua bermula dari penemuan planet katai Pluto pada 1930. Temuan ini disebut sebagai penemuan sekali dalam seumur hidup. Kemudian, diikuti dengan penemuan 3.500 eksoplanet (planet di luar tata surya).
Kuncinya adalah indikator planet yang bisa ditinggali. Ilmuwan selama ini berangkat pada indikator yang ada di bumi: ramah kehidupan manusia dan menjanjikan kelangsungan hidup. Salah duanya adalah es di satelit Saturnur Enceladus dan bulan Jupiter, Europa. "Kami berangkat pada iklim planet yang kondusif," kata Tony de Genio dari Goddard Institute for Space Studies NASA.
Baca: Lupakan yang Empat, Marquez Kini Satu-satunya Alien MotoGP
Menurut dia, ada banyak faktor dalam pengembangan kehidupan di planet-planet di luar sana. Salah satunya adalah jarak ke bintang utama. Hal ini penting karena menentukan apakah planet bisa menunjang keberadaan air. Sebab, kalau terlalu dekat, air akan kering. Sebaliknya, terlalu jauh pun air akan membeku.
"Terdeteksinya air pada dua bulan es benar-benar mengubah pendapat ilmuwan," ujar Morgan Cable, ilmuwan Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California. "Kami pikir Enceladus membosankan dan dingin sampai misi yang dijalani oleh Cassini menemukan air laut di permukaannya."
Baca: Kapan Alien Ditemukan? Ini Prediksi NASA
Simak artikel menarik lainnya tentang alien dan kabar terbaru dari NASA hanya di kanal Tekno Tempo.co.
DAILY MAIL | NASA