Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taruna Ikrar Jawab Tudingan Soal Nobel dan Dekan di Kampus AS

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Taruna Ikrar. wikipedia.org
Taruna Ikrar. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Namanya disebut-sebut di berbagai media sosial karena dituding telah berbohong, di antaranya soal jabatan dekan di kampus Amerika dan nominasi Nobel, Prof. Dr. Taruna Ikrar pun menjelaskan duduk persoalan beberapa tudingan yang mengarah pada dirinya tersebut kepada Tempo.

Baca: S. Chandrasekhar, Astrofisikawan Pertama Peraih Hadiah Nobel

Dalam surat yang ditulis Ferizal Ramli, Ketua Ikatan Ahli dan Sajana Indonesia-Jerman (IASI) 2014-2016 itu mempertanyakan keabsahan kampus tempat Taruna tersebut dan jabatan Taruna sebagai dekan, serta nominasi Nobel yang disandangnya.

“Pada web https://www.pacifichealthu.org/isb, klik our school, klik international school of biomedical sciences, ada profile Taruna Ikrar sebagai dekan.  Namun apabila diklik pada bagian lain dari web, tidak ditemukan informasi apapun (tertulis: coming soon),” tulis Ferizal.

Kejanggalan lain soal alamat kampus. “Alamat School of Biomedical Sciences Pacific Health Sciences University juga merupakan mailbox, tidak ada alamat resmi. Pencarian foto fisik gedung melalui internet tidak ditemukan,” tambahnya.

Selain itu, Ferizal menyebutkan bahwa alamat National Health University, yang ada di laman Facebook Taruna, menggunakan .org dan bukan .edu sebagaimana alamat institusi pendidikan di Amerika.

“Keabsahan universitas di Amerika dapat dicek melalui data akreditasi universitas, dan validasi universitas dapat dicek melalui laman https://educationusa.state.gov. Setelah cek pada laman https://educationusa.state.gov tidak ditemukan Pacific Health Sciences University maupun National Health University California,” ujarnya.

Taruna mengakui bahwa kampus Pacific Health Science University, tempatnya menjadi dekan saat ini, adalah kampus baru. “Ini universitas baru, rancangannya mulai tahun 2016, keluar SK dari bagian  pendidikan California baru Januari 2017,” ujarnya kepada Tempo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Taruna pun menjamin bahwa kampus tersebut tidak fiktif. “Saya jamin, Anda bisa datang ke sini dan bisa lihat. Tentu jangan dipikirkan ini universitas besar, seperti Universitas California, tempat saya sebelumnya,” ujarnya.

Menurut Taruna, dirinya meninggalkan Universitas California di Irvine  karena di universitas baru tersebut dia ditunjuk menjadi dekan dan mendapatkan mandat sebagai guru besar.

“Di AS, Universitas bersifat independen dan bisa mengangkat guru besar. SK cukup dari rektor atau presiden kampus, dan saya punya SK sebagai guru besar dan dekan, walaupun diakui ini universitas kecil,” ujarnya.

Soal nominasi Nobel, menurut Taruna, terjadi kesalahpahaman oleh media dalam menulis komentar dirinya terkait publikasi penelitian tentang otak di Nature. “Kalimat saya adalah saya berharap publikasi penelitian kami bisa menjadi Nobel, tapi akhirnya yang tersebar ke mana-mana sebagai nominasi, saya jujur sebagai ilmuwan berat,” ujar Taruna yang menjadi penulis utama tulisan tersebut.

Baca: Organisasi Anti Nuklir Raih Penghargaan Nobel Perdamaian

Taruna Ikrar mengatakan dirinya telah mengklarifikasi ke rektor dan dekan di Universitas California Irvine soal sebutan nominasi Nobel tersebut. “Mereka hanya tertawa,” ujar Taruna. Dia mengakui kesalahannya karena tidak mengklarifikasi soal ini sejak awal. “Waktu itu saya tidak tahu, dan sudah tersebar ke mana-mana,” ujarnya.

ERWIN ZACHRI | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Rumah Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi terlihat di Yangon, Myanmar, 18 Oktober 2018. REUTERS/Ann Wang
Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.


Nadiem Makarim Cabut Gelar Profesor Taruna Ikrar, Begini Prosedurnya

6 November 2023

Taruna Ikrar. wikipedia.org
Nadiem Makarim Cabut Gelar Profesor Taruna Ikrar, Begini Prosedurnya

Mendikbudristek Nadiem Makarim mencabut gelar profesor milik Taruna Ikrar, dosen di Universitas Malahayati, Bandar Lampung.


Kisah Anthony Bongso, Mahasiswa ITB yang Meneliti di Belanda Bersama Penerima Nobel Kimia

21 Oktober 2023

Mahasiswa ITB Anthony bersama peraih Nobel Kimia. Dok. ITB
Kisah Anthony Bongso, Mahasiswa ITB yang Meneliti di Belanda Bersama Penerima Nobel Kimia

Mahasiswa Pascasarjana ITB, Anthony Bongso Anthony terlibat dalam riset tentang sintesis molekuler.


Penulis Norwegia, Jon Fosse Menang Nobel Sastra 2023

5 Oktober 2023

Penulis Norwegia, Jon Fosse memenangkan hadiah Nobel Sastra 2023. Foto: Instagram/@nobelprize_org
Penulis Norwegia, Jon Fosse Menang Nobel Sastra 2023

Pemenang Nobel Sastra 2023, Jon Fosse menulis dengan gaya minimalis dan sudah memiliki 40 novel, kumpulan puisi, esai, buku anak, hingga terjemahan.


6 Fakta Menarik Hadiah Nobel, Pernah Diberikan kepada Orang Meninggal

5 Oktober 2023

Medali Nobel Prize. (intelligentcollector.com)
6 Fakta Menarik Hadiah Nobel, Pernah Diberikan kepada Orang Meninggal

Hadiah Nobel sejak 1901 adalah salah satu penghargaan prestisius di dunia untuk orang yang memiliki kontribusi signifikan di berbagai bidang.


Hadiah Nobel, Penghargaan dari Wasiat Penemu Dinamit

4 Oktober 2023

Alfred Nobel. wikipedia.org
Hadiah Nobel, Penghargaan dari Wasiat Penemu Dinamit

Hadiah Nobel salah satu penghargaan prestisius di dunia di berbagai bidang. Bagaimana awal mula Alfred Nobel mengagagasnya, apa saja kategorinya?


Drew Weissman dan Katalin Kariko Raih Hadiah Nobel Kedokteran 2023, Bermula dari Sama-sama Antre Fotokopi

4 Oktober 2023

Katalin Kariko dan Drew Weissman memenangkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2023 di Institut Karolinska di Stockholm, Swedia 2 Oktober 2023. Kantor Berita TT/via REUTERS
Drew Weissman dan Katalin Kariko Raih Hadiah Nobel Kedokteran 2023, Bermula dari Sama-sama Antre Fotokopi

Dua ilmuwan berjasa dalam penuntasan pandemi Covid-19, Katalin Kariko dan Drew Weissman memenangi hadiah Nobel Kedokteran 2023. Ini profil mereka.


Tuai Protes, Yayasan Nobel Batalkan Undangan untuk Duta Besar Rusia dan Belarusia

2 September 2023

Raja Swedia Carl Gustav dan Ratu Silvia tiba bersama Putri Mahkota Victoria dan Pangeran Daniel untuk menghadiri upacara penghargaan Hadiah Nobel di Aula Biru Balai Kota Stockholm di Stockholm, Swedia, 10 Desember 2021. [Anders Wiklund/Kantor Berita TT/via REUTERS ]
Tuai Protes, Yayasan Nobel Batalkan Undangan untuk Duta Besar Rusia dan Belarusia

Yayasan Nobel membatalkan keputusannya untuk mengundang duta besar Rusia dan Belarusia ke upacara penghargaan Nobel tahun ini di Stockholm.


Cerita Dosen UGM Jadi Delegasi di Lindau Nobel Laurete Meeting 2023 di Jerman

5 Juli 2023

Dua Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Antonia Morita Iswari Saktiawati, Ph.D dan dr. Agnes Rosarina Prita Sari, M.Phil berhasil menjadi delegasi ilmuwan muda pada ajang 72nd Lindau Nobel Laurete Meeting di Jerman. ugm.ac.id
Cerita Dosen UGM Jadi Delegasi di Lindau Nobel Laurete Meeting 2023 di Jerman

Dua dosen UGM menjadi delegasi ilmuwan muda pada ajang 72nd Lindau Nobel Laurete Meeting pada 25-30 Juni 2023, di Jerman.


Peneliti Unair Jadi Delegasi Indonesia di Lindau Nobel Laureate Meeting 2023

28 Juni 2023

The 72th Lindau Nobel Laureate Meeting di Lindau, Jerman, pada Senin, 26 Juni 2023. Dok. UNAIR
Peneliti Unair Jadi Delegasi Indonesia di Lindau Nobel Laureate Meeting 2023

Fedik Abdul Rantam dari Unair mempresentasikan langkah-langkah Indonesia mengatasi Covid-19 di pertemuan peraih Nobel di Jerman.