Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlambatan Rotasi Bumi Bakal Picu Banyak Gempa Bumi Tahun Depan

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi gempa bumi. ANTARA FOTO
Ilustrasi gempa bumi. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, San Francisco -Sebuah perlambatan dalam rotasi Bumi yang terjadi tahun depan diperkirakan dapat memicu lebih banyak gempa bumi daripada biasanya.

Roger Bilham, seorang ahli geofisika di Universitas Colorado Boulder, dan rekannya, Rebecca Bendick, seorang ahli geofisika di University of Montana di Missoula, melihat sejarah gempa berkekuatan 7 atau lebih besar sejak 1900.

Baca: Ilmuwan Temukan Cairan Pembentuk Kehidupan Awal di Bumi

Rata-rata, ada sekitar 15 gempa besar per tahun sejak tahun 1900. Namun, pada periode tertentu, planet ini mengalami antara 25 dan 35 gempa bumi lebih besar bermagnitude 7 dalam setahun.

Ketika tim melihat lebih dekat, mereka menemukan periode tersebut bertepatan dengan saat bumi berputar lebih lambat, yang berarti hari-hari semakin lama.

Perubahan kecepatan rotasi bumi dapat disebabkan oleh pola cuaca seperti El Nino, arus laut dan arus di inti cair planet ini. “Ketika cairan semakin cepat, Bumi yang padat harus melambat,” kata Bilham, Senin, 20 November 2017.

“Karena NASA melacak panjang hari hingga ke mikrodetik, pelambatan dalam rotasi Bumi dapat diperkirakan lima tahun sebelumnya,” kata Bilham.

Berdasarkan data tersebut, Bumi memasuki periode rotasi lambat yang berkepanjangan. Akibatnya, tahun depan kita bisa melihat lebih banyak gempa, jika data masa lalu menjadi indikasi. “Jika tahun rata-rata bisa mengalami sekitar 15 gempa berkekuatan 7 atau lebih, empat tahun ke depan bisa terjadi sekitar 20 gempa dengan ukuran itu,” kata Bilham.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami tidak memiliki informasi mengenai di mana gempa ini akan terjadi, kecuali bahwa mereka akan terjadi di batas lempeng dunia," kata Bilham.

"Ini efek yang sangat menarik," kata Amos Nur, seorang ahli geofisika di Stanford University di California, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. "Meskipun laju rotasi berubah begitu kecil, ukuran massa [bumi] dan inersia begitu besar, Anda tidak memerlukan perubahan rotasi yang besar untuk mengalami perubahan tekanan."

"Ilmuwan masih memiliki pemahaman yang buruk tentang apa yang memicu gempa bumi, dan tidak memiliki cara untuk memprediksi gempa bumi, jadi tidak mungkin untuk secara definitif menghubungkan gempa yang ada dengan rotasi bumi," kata Nur. "Meski begitu, ada beberapa cara untuk memvalidasi ide dasar peneliti," kata Nur.

Baca: Ilmuwan Sebut Kehidupan di Bumi Bermula dari Meteorit

"Langkah selanjutnya adalah kembali dan mencoba memodelkan apa yang terjadi pada tekanan di dalam Bumi ketika rotasinya berubah," ujar Nur kepada Live Science.

ERWIN Z | HARMANI | LIVE SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

1 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

1 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

2 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

2 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

8 hari lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

8 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.