TEMPO.CO, California - Kelompok Messaging Extraterrestrial Intelligence (METI) mengirimkan sinyal kepada mahluk luar angkasa alias alien pada bulan Oktober lalu. Peneliti menggunakan antena radio Incoherent Scatter Scientific Association (EISCAT) sepanjang 12,8 kilometer di Tromso, Norwegia. Mereka berharap dapat mendengar sinyal dan jawaban dari alien dan memberi tahu mengenai keberadaan bumi.
Kelompok ilmuwan ini mengirimkan sinyal pesan tersebut ke sistem tata surya bintang GJ 273, atau dikenal dengan bintang Luyten. Tata surya Luyten memiliki beberapa planet, salah satunya ialah dua planet panas, GJ 273b, yang memungkinkan untuk kehidupan. Jaraknya 12,36 tahun cahaya dari matahari kita.
Baca: Ilmuwan: Alien Mungkin Seperti Manusia
Pesan tersebut berisi sejumlah rumus matemtika, 33 komposisi musik pendek dari seniman di komunitas Sonar. Pesan ini berbentuk kode biner yang dikirimkan pada 16-18 Oktober menggunakan radio EISCAT.
"Masih sangat sulit membayangkan bahwa kehidupan alien di planet itu bisa menghancurkan peradaban bumi," ujar Douglas Vakoch, Presiden METI, seperti dikutip dari laman Space.com, awal pekan ini. Vakoch memprediksi jawaban tersebut akan datang dua dekade lagi.
Baca: Kapan Alien Ditemukan? Ini Prediksi NASA
Proyek bintang Luyten, juga dikenal dengan Sonar Calling GJ 273b, merupakan proyek dari hasil kolaborasi antara METI Internasional, Institut Studi Luar Angkasa Catalunya di Spanyol, dan Sonar, yaitu perusahaan teknologi di Barcelona, Spanyol. Tim ini akan mengirimkan pesan kembali pada April tahun depan.
Tindakan METI memang menuai banyak kritik. Salah satunya dari fisikawan Stephen Hawking.
Menurut Hawking, proyek tersebut punya konsekuensi besar untuk bumi. "Bisa saja pesan ini diterima sebagai pesan permusuhan dan mengundang alien yang haus akan sumber daya," ujarnya.
Baca: Pemburu UFO Temukan Fosil Tulang Alien di Mars?
Simak artikel menarik lainnya tentang alien dan kabar terbaru dari METI hanya di kanal Tekno Tempo.co.
SPACE.COM | HARMANI | AMB