Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelik dan Dramatis, Kisah Ilmuwan Mencari Kehidupan di Mars

image-gnews
Peneliti menemukan bakteri hidup di gurun pasir minim air yang mirip Planet Mars. dailymail.co.uk
Peneliti menemukan bakteri hidup di gurun pasir minim air yang mirip Planet Mars. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Leeds - Ilmuwan kembali menemukan bukti kehidupan di Mars. Planet Merah ini telah sekian lama menjadi target riset untuk eksplorasi dan pembuatan koloni baru manusia. Padahal planet itu gersang dan beku. Jejak air, yang menjadi sumber kehidupan, pun sudah lama nyaris tak tersisa.

Riset untuk mencari petunjuk tentang peluang keberadaan cairan dan jejak kehidupan di planet tak kenal kata stop. Termasuk yang paling baru, yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Leeds, Inggris. Mereka mendapatkan petunjuk tentang galur-galur raksasa seperti sungai di planet itu.

"Adanya sejumlah garam perklorat di tanah Mars membuka pengetahuan baru tentang pembentukan 'badan sungai' di sana," kata pemimpin tim riset, Lorna Dougan, seperti ditulis Science Daily, akhir pekan lalu.

Mereka meneliti sampel tanah Mars yang diambil wahana nirawak Phoenix Lander pada 2009. Menurut laporan di Nature Communications, dalam sampel itu ditemukan unsur kalsium dan sejumlah besar oksidan kuat, termasuk magnesium perklorat. Senyawa-senyawa ini dinilai ikut mempengaruhi perubahan yang terjadi di permukaan Mars.

Garis-garis sepanjang 100 meter terlihat di permukaan Planet Mars dalam foto yang diambil perangkat Mars Reconnaissance Orbiter. Ilmuwan NASA menyatakan ini merupakan bukti adanya aliran air di Planet tersebut pada 28 September 2015. NASA/JPL/University of Arizona via AP

Baca: 2 Tempat Di Bumi Ini Diyakini Sangat Mirip dengan Planet Mars

Kondisi Mars tidak memungkinkan air untuk bertahan dalam bentuk cair. Temperatur tertinggi permukaan, di kawasan khatulistiwa, hanya 20 derajat Celsius. Sementara itu, di bagian kutub suhunya anjlok hingga -153 derajat Celsius. "Larutan perklorat bisa tahan dalam suhu serendah itu," kata Dougan.

Magnesium perklorat membawa dampak dramatis pada struktur air. Efeknya seperti memberikan tekanan lebih dari 2 miliar pascal atau 20.000 kali lebih tinggi dari tekanan atmosfer di permukaan bumi. Akibatnya, sebagian ion air tersegregasi dan mencegah cairan membeku. Cairan mungkin bisa bertahan dalam kondisi Mars yang membeku. Kondisi ini memberi petunjuk tentang kemungkinan adanya kehidupan di planet tersebut.

Menurut Dougan, jika struktur air di Mars berada dalam tekanan tinggi, ada kemungkinan keberadaan organisme hidup dalam kondisi ekstrem. "Seperti bakteri atau organisme bawah laut di bumi yang bertahan dalam kondisi bertekanan tinggi," ujarnya.

Grand Canyon di Gunung Sharp planet Mars. Teuters/NASA.

Baca: NASA Temukan Sumber Energi untuk Mendukung Koloni Mars

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petunjuk lain tentang kehidupan di Mars muncul dari data Mars Reconnaissance Orbiter (MRO). Wahana milik Badan Antariksa Amerika Serikat yang mencapai Mars pada 2006 itu mendeteksi deposit mineral dalam jumlah besar di dasar Cekungan Eridania di belahan selatan planet itu. Ini menjadi bukti keberadaan hidrotermal alias mata air panas pada masa lampau.

Aktivitas hidrotermal diyakini sebagai petunjuk kemunculan kehidupan di bumi. Hingga saat ini, ada sejumlah bakteri dan organisme yang hidup di sekitar hidrotermal yang berada di laut dalam bumi. Hal serupa mungkin juga terjadi di Cekungan Eridania yang diperkirakan merupakan kawasan laut pada 3,7 miliar tahun lalu.

Dalam laporan di jurnal Nature Communications, para peneliti meyakini aktivitas gunung-gunung api memanaskan air. Dari peristiwa itulah mungkin bentuk kehidupan permulaan di Mars berawal. "Bahkan, jika kita tak menemukannya di Mars, kawasan ini bisa menjadi petunjuk bagaimana lingkungan dan kehidupan di bumi terbentuk," kata Paul Niles, peneliti dari Johnson Space Center di Houston, Amerika Serikat.

Laut Eridania diperkirakan pernah menampung sekitar 210 ribu kilometer kubik air. Di kawasan itu lava terus mengalir setelah Laut Eridania lenyap.

Menurut Niles, seperti ditulis laman Space, efek aktivitas gunung api di lautan Eridania mirip dengan apa yang terjadi di bumi pada periode yang sama. "Kehidupan awal mulai berevolusi tanpa atmosfer dan suhu yang nyaman," kata Niles. "Hanya perlu batu, panas, dan air."

Lubang di Planet Mars yang ditangkap MRO's High-Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE Camera). NASA

Baca: Bukan Mars, Amerika akan Bikin Koloni Bulan

Simak artikel menarik lainnya tentang kehidupan di Mars hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SPACE | LIVE SCIENCE | NEW YORK POST | UNIVERSE TODAY | SCIENCE DAILY | NATURE COMMUNICATIONS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

55 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.


Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

28 Januari 2024

Gambar helikopter Mars, Ingenuity, di lantai Kawah Jezero yang ditangkap oleh wahana Perseverance NASA. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech)
Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

Dari misi awal terbang lima kali selama 30 hari, Ingenuity telah terbang 72 kali dan berumur hampir tiga tahun di Mars.


NASA Pensiunkan Helikopter Robot Mini Ingenuity setelah Bertugas 3 Tahun di Mars, Ini Sebabnya

26 Januari 2024

Gambar helikopter Mars, Ingenuity, di lantai Kawah Jezero yang ditangkap oleh wahana Perseverance NASA. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech)
NASA Pensiunkan Helikopter Robot Mini Ingenuity setelah Bertugas 3 Tahun di Mars, Ini Sebabnya

NASA menghentikan operasional helikopter robot Mars Ingenuity, kendaraan pertama yang terbang di planet lain, setelah terbang puluhan kali 3 tahun ini


SpaceX Elon Musk Tunda Uji Penerbangan Starship, Ganti Aktuator

17 November 2023

Roket SpaceX Falcon Heavy lepas landas membawa pesawat ruang angkasa NASA untuk menyelidiki asteroid Psyche dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, 13 Oktober 2023. REUTERS/Joe Skipper
SpaceX Elon Musk Tunda Uji Penerbangan Starship, Ganti Aktuator

SpaceX menunda uji penerbangan Starship sehari karena penggantian perangkat keras.


Ilmuwan Kaget dengan Sumber Gempa Terbesar di Mars, Wilayah Al-Qahira Vallis

19 Oktober 2023

Sebuah delta sungai kuno yang difoto oleh penjelajah Mars Perseverance NASA NASA/JPL-Caltech/ASU
Ilmuwan Kaget dengan Sumber Gempa Terbesar di Mars, Wilayah Al-Qahira Vallis

Para ilmuwan terkejut dengan sumber gempa terbesar yang terdeteksi di Mars.


Taufiq Ismail Buat Lirik Lagu Hymne dan Mars Mahkamah Konstitusi, Begini Kata-katanya

16 Oktober 2023

Gedung Mahkamah Konstitusi. ANTARA
Taufiq Ismail Buat Lirik Lagu Hymne dan Mars Mahkamah Konstitusi, Begini Kata-katanya

Mahkamah Konstitusi atau MK memiliki lagu hymne dan mars. Lirik kedua lagu itu dibuat oleh sastrawan taufiq Ismail, begini bunyinya.


NASA Dirikan Kantor Baru untuk Misi Manusia ke Mars

1 April 2023

Bulan terlihat oleh pesawat ruang angkasa Orion NASA dalam gambar diam dari video yang diambil dari kapsul misi Artemis 1 pada 18 November 2022. (NASA)
NASA Dirikan Kantor Baru untuk Misi Manusia ke Mars

NASA ingin membangun pangkalan di dekat kutub Bulan dengan proyeksi sekitar satu dekade ke depan, sebelum melompat ke Mars.


Benarkah Ada Kehidupan Selain di Bumi? Ini Penjelasannya

28 Maret 2023

Ilustrasi koleksi planet ekstrasurya. (NASA/JPL-Caltech)
Benarkah Ada Kehidupan Selain di Bumi? Ini Penjelasannya

Kehidupan di luar Bumi masih belum terjawab baik itu di batas tata surya maupun lebih jauh hingga ke eksoplanet, tapi semakin dekat.


NASA dan Minecraft Berkolaborasi Jangkau dan Bangun Generasi Artemis

9 Maret 2023

Minecraft. playstation.com
NASA dan Minecraft Berkolaborasi Jangkau dan Bangun Generasi Artemis

Kolaborasi ini merupakan bagian dari kemitraan yang sudah ada antara Office of STEM Engagement NASA dan Microsoft sebagai pemilik Minecraft.


NASA Pantau Batuan Mars Mirip Boneka Beruang

30 Januari 2023

The University of Arizona (UA) membagikan foto mirip beruang yang tersenyum ke arah kamera NASA Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) di angkasa. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech/UArizona)
NASA Pantau Batuan Mars Mirip Boneka Beruang

Gambar itu terlihat bagai beruang yang tersenyum ke arah kamera Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) NASA di angkasa.