Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ternyata Inilah Biang Keladi Penyebab Alzheimer

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Iklan

TEMPO.CO, Montreal - Penyakit Alzheimer adalah penyakit progresif yang berakibat pada kematian sel otak dan ditandai dengan hilangnya fungsi kognitif secara bertahap. Tidak hanya kemampuan berpikir dan mengingat yang menurun, tapi juga penderitanya mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Semuanya mengalami kemerosotan tanpa henti sampai tutup usia.

Meskipun Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum, mekanisme dasarnya tidak sepenuhnya dipahami. Hingga kini tidak ada perawatan untuk menghentikan penurunan itu. Namun kabar bagus datang dari para peneliti di Universitas McGill, Montreal, Kanada. Mereka berhasil mengungkapkan sepotong baru teka-teki, yang bisa memberi petunjuk untuk pendekatan terapeutik baru.

Dalam studi yang dipublikasi di Nature Communications, mereka menyatakan pemicu Alzheimer adalah terjadinya mekanisme sel yang berkontribusi pada pemecahan komunikasi di antara neuron. Mereka menyebutkan pentingnya peran molekul RNA dalam transmisi sinaptik, yakni proses neuron berkomunikasi satu sama lain. Dalam jaringan otak pasien Alzheimer, RNA yang menyandikan protein sinaptik mengalami penurunan atau terdegradasi lebih cepat dibanding mereka yang memiliki sel otak yang sehat.

Baca: Bahan Misterius Kopi Menangkal Alzheimer

Mereka juga menemukan jumlah protein dalam neuron pasien Alzheimer, yang berfungsi membantu menstabilkan RNA, ini kurang berlimpah. Hamed S. Najafabadi, penulis senior dan asisten profesor di Fakultas Genetika Manusia Universitas itu, menyatakan tingkat protein yang tidak memadai atau dikenal sebagai RBFOX1, diduga menjadi salah satu faktor kesalahan, dan itu merupakan tanda dari penyakit Alzheimer.

Sel manusia menghasilkan ribuan jenis RNA berbeda untuk membawa informasi genetik. Namun RNA juga mengalami proses pembusukan terus-menerus. Padahal keseimbangan antara produksi dan degradasi menentukan berapa banyak RNA yang diberikan ada di dalam sel. Sayangnya, para ilmuwan itu baru mendapatkan informasi yang belum cukup banyak tentang bagaimana proses pembusukan RNA dikendalikan.

Dalam penelitian sebelumnya yang juga dilakukan oleh Najafabadi, diketahui bahwa degradasi RNA terlibat dalam penyakit manusia yang berbeda. Sebagian besar temuan tersebut berasal dari penelitian pada model penyakit garis sel. "Kami ingin mengukur laju degradasi RNA secara langsung di jaringan manusia, namun metode yang tersedia tidak dapat dilakukan," ujar Najafabadi.

Baca: Cokelat Hitam dan Anggur Merah buat Penderita Alzheimer

Mereka mencoba mencari tahu dengan memodelkan proses produksi dan pembusukan RNA. "Kami merancang metode matematis untuk menghitung degradasi RNA dengan menggunakan teknologi genomik yang ada," kata dia lagi. Para peneliti pun melakukan pengujian dengan pendekatan yang lebih baru. Caranya, mereka berkolaborasi dengan ilmuwan di University of California, San Francisco, Amerika Serikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka berbagi tugas. Tim California, yang dipimpin oleh Hani Goodarzi, mengembangkan sel di laboratorium dan mengukur laju degradasi RNA dengan menggunakan metode konvensional. Pada saat yang sama, di Montreal para peneliti memperkirakan tingkat penggunaan metode matematika mereka.

Kedua hasil itu cocok. Najafabadi dan anggota tim penelitian kemudian menerapkan metode matematis untuk menganalisis data yang tersedia di jaringan otak orang-orang yang meninggal akibat Alzheimer dan membandingkan dengan mereka yang tidak menderita Alzheimer. Hasilnya, kedua kelompok tersebut menunjukkan tingkat degradasi RNA yang cepat dan kekurangan protein RBFOX1 pada pasien Alzheimer.

Baca: Beda Penyakit Alzheimer dengan Pikun

Namun ternyata hasil ini masih meninggalkan banyak hal yang harus mereka ungkap. "Masih banyak yang harus dipelajari tentang peran degradasi RNA pada penyakit Alzheimer dan lainnya," kata Najafabadi. Misalnya, dia menambahkan, mengapa ada pengurangan RBFOX1 pada Alzheimer? Apakah jumlah protein yang dikurangi ini merupakan faktor risiko, atau ciri stadium selanjutnya?

"Dan dapatkah kita mengembalikan setidaknya sebagian dari fungsi normal neuron, dengan mengendalikan aktivitas RBFOX1?" ujar dia. Alzheimer tetap masih jadi misteri. Najafabadi masih terus bekerja keras memecahkan teka-teki itu.

Baca: Nonton TV Seharian, Alzheimer Risikonya

Simak artikel menarik lainnya tentang alzheimer hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NATURE COMMUNICATION | SCIENCE DAILY | DEMENTIA TODAY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

3 hari lalu

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS
4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.


Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

13 Februari 2024

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

Menendang atau berteriak saat tertidur lelap bisa menjadi indikasi demensia.


Studi Temukan Hubungan antara Kebiasaan Mengupil dengan Penyakit Alzheimer

10 Februari 2024

Ilustrasi anak mengupil. Shutterstock.com
Studi Temukan Hubungan antara Kebiasaan Mengupil dengan Penyakit Alzheimer

Penelitian ini menyoroti bagaimana tindakan yang tampaknya tidak berbahaya seperti mengupil bisa berkontribusi terhadap perkembangan Alzheimer.


Anaknya Cemooh Biden Idap Alzheimer, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Minta Maaf

7 Februari 2024

Itamar Ben-Gvir. Abir Sultan/Pool via REUTER
Anaknya Cemooh Biden Idap Alzheimer, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Minta Maaf

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir meminta maaf setelah putranya menyiratkan dalam bahwa Presiden AS Joe Biden mengidap Alzheimer


Nenek Berusia 82 Tahun Pengidap Alzheimer Ditahan Israel, Dituduh Milisi di Gaza

3 Februari 2024

Fahamiya Khalidi, perempuan Palestina berusia 82 tahun diebbaskan setelah ditahan dua bulan oleh Israel dari Gaza. Dia dituduh sebagai milisi. Sumber: X
Nenek Berusia 82 Tahun Pengidap Alzheimer Ditahan Israel, Dituduh Milisi di Gaza

Tentara Israel menangkap seorang wanita Palestina berusia 82 tahun dari Gaza yang mengidap penyakit Alzheimer.


Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

27 Januari 2024

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

Dibandingkan kopi dengan campuran gula atau krim, minum kopi tanpa gula memiliki manfaat dua kali lipat.


Kesulitan Parkir Kendaraan? Bisa Jadi Anda Mengidap Alzheimer

16 Januari 2024

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Kesulitan Parkir Kendaraan? Bisa Jadi Anda Mengidap Alzheimer

Pakar saraf menyebut dua tanda paling awal penyakit Alzheimer, salah satunya sulit parkir kendaraan dengan lurus. Ini sebabnya.


Macam Kebiasaan Buruk yang Mempercepat Demensia

15 Januari 2024

Ilustrasi duduk (pixabay.com)
Macam Kebiasaan Buruk yang Mempercepat Demensia

Selain keturunan, ras, dan riwayat cedera otak, faktor gaya hidup juga bisa menyebabkan demensia, terutama bila punya kebiasaan buruk berikut.


6 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

29 November 2023

Ilustrasi daun salam. wikipedia.org
6 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

Daun kari menawarkan banyak manfaat kesehatan karena senyawa tanaman kuat yang dikandungnya.


Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula, Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2 hingga Alzheimer

16 November 2023

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula, Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2 hingga Alzheimer

Apa saja manfaat minum kopi tanpa gula?