Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Meteor Geminid Sebelum Asteroid 3200 Phaethon Dekati Bumi

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi asteroid. youtube.com
Ilustrasi asteroid. youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Washington DC - Mau tahu penyebab hujan meteor geminid? Dalam perjalanan menuju matahari, asteroid 3200 Phaethon akan meluncur melewati Bumi, dengan pendekatan terdekat dengan planet ini terjadi pada 16 Desember pukul 5:59 siang EST (1059 GMT). Pada saat itu, Phaethon akan berada 6.404.655 mil (10.307.293 km) dari Bumi - setara dengan 26,8 kali jarak dari Bumi ke bulan.

Baca: Mendekati Bumi, NASA Sebut Asteroid Ini Berpotensi Berbahaya

Pertemuan 16 Desember adalah pendekatan terdekat dengan planet kita oleh asteroid ini setidaknya sejak penemuan obyek itu. Model gerakan batu ini melalui ruang angkasa menunjukkan bahwa saat ini juga merupakan pendekatan terdekat asteroid itu ke Bumi sejak 1974, sebuah pertemuan yang juga berlangsung pada 16 Desember.

Phaethon tidak akan mendekati kita lagi sampai 14 Desember 2093, ketika asteroid ini melewati Bumi pada jarak hanya 1,8 juta mil (2,9 juta km).

Asteroid tersebut akan melewati titik perihelion dari orbitnya (titik yang paling dekat dengan matahari) pada 25 Januari 2018, pada jarak hanya 12,98 juta mil (20,89 juta km) dari matahari.

Karena bisa melakukan pendekatan matahari yang begitu dekat, Phaethon diberi nama putra Helios (dewa matahari) dalam mitos Yunani. Dalam mitologi Yunani, Phaethon mengendarai kereta ayahnya selama satu hari, kehilangan kendali atas kudanya dan hampir membakar Bumi.

Asteroid 3200 Phaethon merupakan potongan batu yang tidak teratur berukuran sekitar 3 mil (5 kilometer). 3200 Phaethon akan menjadi anggota tata surya yang tidak signifikan, bukan karena orbit luar biasa dari benda itu, yang akan membawanya mencapai jarak 6,4 juta mil (10,3 juta km) dari Bumi pada 16 Desember.

Sejak penemuan asteroid ini pada 11 Oktober 1983, oleh Satelit Astronomi Inframerah NASA (IRAS), batuan antariksa ini - yang didaftar sebagai 1983 TB - telah mengelilingi matahari hampir 24 kali. Ini mengikuti elips 523 hari yang membawa benda ini jauh ke dalam orbit Merkurius saat mendekati matahari dan di luar orbit Mars pada pendekatan terjauh dari matahari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Phaethon adalah asteroid dekat Bumi terbesar ketiga yang tergolong "berpotensi berbahaya" oleh NASA, dan karena itu, para astronom selalu mengamati jalur batu ini saat mendekati planet kita.

Kita juga bisa mengatakan bahwa 3200 Phaethon mungkin "ibu dari semua Geminid." Hujan meteor terjadi saat Bumi terbang melalui jalan puing-puing yang ditinggalkan oleh sebuah komet.

Orbit 3200 Phaethon hampir bertepatan dengan jalur hujan meteor Geminid yang terdefinisi dengan baik, yang menunjukkan bahwa asteroid ini mungkin merupakan sisa komet yang melepaskan jejak puing di belakangnya, menciptakan jalan yang sekarang bertanggung jawab untuk hujan meteor tahunan.

Baca: Mendekati Bumi, Asteroid Seukuran Paus Luput dari Pantauan NASA

Menariknya, pada saat bersamaan ketika hujan meteor Geminid menjadi pusat perhatian pada 14 Desember, para astronom juga akan berkonsentrasi pada obyek yang mungkin telah memunculkan meteor tersebut, yaitu asteroid 3200 Phaethon.

SPACE | METRO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

21 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.


Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.


Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Seorang wanita melihat melalui teleskop selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.


Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

2 November 2023

Tiga planet yang terdiri dari Venus (bawah), Jupiter (L) dan Mercury (atas) terlihat secara bersamaan di atas Patung Liberty di New York (26/5). Selain di New York, fenomena ini juga dapat disaksikan di beberapa negara REUTERS / Gary Hershorn
Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

Setidaknya ada dua fenomena astronomi yang tergolong menarik pada November ini.


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.


Benarkah dengan Mata Telanjang Bisa Saksikan Keindahan Hujan Meteor? Berikut Penjelasannya

13 Agustus 2023

Ilustrasi lokasi kemunculan hujan meteor Tau-Herculids. Foto/Instagram/belajarastro.id
Benarkah dengan Mata Telanjang Bisa Saksikan Keindahan Hujan Meteor? Berikut Penjelasannya

Sering dikaitkan dengan penggunaan teleskop atau peralatan astronomi canggih, kenyataannya hujan meteor juga bisa dinikmati dengan mata telanjang.


Hujan Meteor, Begini Fenomena Cahaya di Langit yang Menakjubkan

13 Agustus 2023

Ilustrasi lokasi kemunculan hujan meteor Tau-Herculids. Foto/Instagram/belajarastro.id
Hujan Meteor, Begini Fenomena Cahaya di Langit yang Menakjubkan

Mekanisme di balik hujan meteor dimulai dengan meteoroid yang mengorbit matahari.


Ada Puncak Hujan Meteor Perseid pada Pertengahan Agustus

8 Agustus 2023

Sebuah meteor melesat melewati bintang-bintang di langit malam selama hujan meteor Perseid tahunan di Gurun Negev di Israel, 13 Agustus 2021. Hujan meteor Perseid akan tampak muncul dari posisi rasi bintang Perseus. REUTERS/Amir Cohen
Ada Puncak Hujan Meteor Perseid pada Pertengahan Agustus

Hujan meteor Perseid adalah salah satu dari dua hujan meteor tahunan yang dinantikan, selain Geminid pada Desember.


Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei Bersamaan dengan Puncak Hujan Meteor

4 Mei 2023

Proses terjadinya Gerhana Bulan Super Blood Moon di Kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Rabu, 26 Mei 2021.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei Bersamaan dengan Puncak Hujan Meteor

Pada saat gerhana bulan itu bulan memasuki fase purnama.