Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minum Kopi Bikin Panjang Umur: Mitos atau Fakta? Simak Riset Ini

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Ilustrasi pria minum kopi. fadquip.com
Iklan

TEMPO.CO, Pamplona - Minum kopi merupakan ritual wajib bagi beberapa orang. Alasannya beragam, dari teman makan roti sampai untuk meningkatkan semangat. Tak sedikit orang yang percaya kopi bisa menambah stamina. Semua alasan benar asal meminumnya dengan takaran yang pas.

Bahkan, menurut studi terbaru yang disampaikan dalam European Society of Cardiology baru-baru ini, kopi dipercaya bisa menurunkan risiko kematian dini. Studi observasi yang dilakukan terhadap 20 ribu responden itu menunjukkan bahwa kopi bisa menjadi salah satu alternatif minuman sehat.

Adela Navarro, ahli jantung dari Hospital de Navarra di Pamplona, Spanyol, dan timnya memulai penelitian tersebut dari fakta bahwa kopi merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Mereka pun mencoba menguji hubungan antara konsumsi kopi dan risiko mortalitas pada kelompok setengah baya (rata-rata di atas 37 tahun) di kawasan Mediterania daerah Eropa Selatan, Portugal, dan Spanyol; serta Afrika Utara, seperti Maroko dan Aljazair.

Studi yang termasuk bagian proyek jangka panjang Seguimiento Universidad de Navarra ini merupakan yang pertama mengungkap kaitan kopi dan mortalitas di daerah tersebut. Para peserta diminta mengisi kuesioner seputar konsumsi kopi, gaya hidup, dan karakteristik sosiodemografi, pengukuran antropometrik (fisik), dan kondisi kesehatan sebelumnya. Perkembangan para peserta riset diamati selama 10 tahun.

Baca: Pamer Kopi, Jokowi 'Ngevlog' di Bandung

Metode statistik yang digunakan adalah model regresi Cox, yang biasa digunakan untuk menghitung estimasi ketahanan hidup suatu kelompok. Selama penelitian, ada 337 peserta yang meninggal dunia. "Kalau ada yang meninggal, keluarga diminta memberitahukan detail kematian kepada kami serta catatan kesehatannya," ujar Navarro, seperti dikutip dari laman European Society of Cardiology.

Setelah dianalisis, partisipan yang mengkonsumsi kopi setidaknya empat cangkir per hari memiliki risiko kematian 64 persen lebih rendah ketimbang yang tidak pernah mengkonsumsi kopi. Adapun yang meminum dua cangkir sehari memiliki risiko kematian 22 persen lebih rendah.

Navarro dan tim juga memeriksa faktor kelamin, usia, dan pola makan. Hasilnya, para responden yang berumur 45 tahun dan mengkonsumsi dua cangkir kopi sehari memiliki risiko kematian 30 persen lebih rendah ketimbang mereka yang tidak minum kopi sama sekali.

Baca: Kopi Arabika Humbang Hasundutan Kian Diminati di Luar Negeri

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi Navarro dan tim mengkonfirmasi temuan sebelumnya yang terbit dalam jurnal Nature Medicine pada Januari lalu. Riset ini dilakukan kelompok ilmuwan dari Stanford University. Penelitian yang didanai National Institute of Allergy and Infectious Diseases serta Ellison Medical Foundation ini menganalisis data sampel darah dan sejarah medis keluarga lebih dari 100 partisipan. Tujuannya, untuk melihat proses penuaan.

Peserta di atas 45 tahun memiliki kadar protein peradangan, yang disebut IL-1-beta, lebih tinggi ketimbang orang muda. Di dalam kelompok orang tua pun banyak yang memiliki kadar IL-1-beta sangat tinggi. "Mereka punya risiko tinggi terkena hipertensi dan penyumbatan arteri lebih cepat karena peradangan," ujar Mark Davis, anggota studi yang juga pakar mikrobiologi dan imunologi di Stanford, seperti dikutip Live Science.

Davis dan timnya kemudian menyelidiki kelompok orang tua dengan jumlah IL-1-beta rendah. Mereka lantas menemukan hubungan yang menarik, yakni kelompok tersebut menyatakan mengkonsumsi kopi secara rutin. Hal itu dibuktikan saat tim menganalisis sampel darah mereka dan melihat kandungan kadar kafein di dalam darah partisipan. Setelah diuji di laboratorium, kafein ternyata mencegah IL-1-beta menyebabkan inflamasi pada sel tubuh.

Tentunya, ini menjadi satu lagi kabar gembira bagi penikmat kopi. "Untuk saat ini, minum kopi dapat menjadi salah satu cara mengurangi risiko kematian dini, selain pola hidup sehat," kata Navarro. "Tentunya, harus ada studi lebih dalam untuk melihat fungsi kopi dan kafein secara utuh."

Baca: Sejarah Bondan Winarno, Warung Kopi, dan Tagline Maknyus

Simak artikel menarik lainnya tentang kopi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

EUROPEAN SOCIETY OF CARDIOLOGY | NATURE COMMUNICATIONS | LIVE SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

20 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

26 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

29 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

33 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

39 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

41 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

43 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.


7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

49 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?


Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

50 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

Meskipun kopi hitam memberikan sejumlah manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak.


Mencicip Sensasi Kopi dengan Krim Fluffy yang Gurih, Ada Rasa Tiramisu hingga Sea Salt

56 hari lalu

Workshop Ngopi Lucu: Cold Cream Sensation Djournal Coffee di Pacific Place, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. (Dok. Ismaya Group)
Mencicip Sensasi Kopi dengan Krim Fluffy yang Gurih, Ada Rasa Tiramisu hingga Sea Salt

Perpaduan kopi pahit dengan susu yang manis, ditambah dengan krim gurih yang lembut, memberikan sensasi yang berbeda.