TEMPO.CO, San Francisco - Apple telah mengakui bahwa pihaknya sengaja 'mengurangi' performa ponsel iPhone saat baterai terlalu tua.
Pengawas konsumen yang mengevaluasi kinerja gadget elektronik memicu kecaman setelah menemukan bahwa kekuatan pemrosesan iPhone model lama terbatas begitu masa pakai baterai mulai berkurang.
Baca: Apple Rilis 3 Varian iPhone Tahun Depan: Ini Bocorannya
Banyak yang mengklaim itu adalah upaya untuk memaksa pengguna melakukan upgrade ke model terbaru.
Pada hari Rabu, 20 desember 2017, Apple mengatakan bahwa pembaruan perangkat lunak itu sebenarnya memperpanjang umur telepon dan menghentikannya dari mati seiring usia baterai dan menjadi kurang efektif.
Namun, perusahaan itu mendapat kecaman karena tidak terlalu transparan terkait pembaruan perangkat lunak tersebut, atau menjelaskan kepada pengguna saat hal itu terjadi.
Perangkat mati itu disebabkan saat iPhone mencapai puncak daya prosesor, baterai tidak dapat mendukung sehingga menyebabkan perangkat mati.
Apple mengatakan perangkat lunaknya 'mengurangi' titik puncak ini, sehingga memungkinkan ponsel untuk terus beroperasi.
"Tujuan kami adalah memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan, yang mencakup keseluruhan kinerja dan memperpanjang umur perangkat mereka," ujar Apple dalam sebuah pernyataan.
“Baterai lithium-ion menjadi kurang mampu memasok permintaan arus puncak saat berada dalam kondisi dingin, memiliki muatan baterai rendah atau seiring bertambahnya usia, yang dapat menyebabkan perangkat secara tiba-tiba mati untuk melindungi komponen elektroniknya.”
Apple juga mengatakan bahwa pihaknya memperluas program ini ke lebih banyak perangkat.
“Tahun lalu kami merilis sebuah fitur untuk iPhone 6, iPhone 6s dan iPhone SE untuk mengurangi kinerja puncak hanya jika diperlukan untuk mencegah perangkat mati secara mendadak selama kondisi ini."
"Kami sekarang telah memperluas fitur itu ke iPhone 7 dengan iOS 11.2, dan berencana menambahkan dukungan untuk produk lain di masa depan."
Penurunan kinerja iPhone lawas itu terungkap dalam tes benchmark dari perusahaan Geekbench yang berbasis di Toronto.
Ditemukan bahwa pada versi sistem operasi Apple tertentu, ponsel dengan baterai yang lebih tua menghasilkan skor kinerja yang jauh lebih rendah.
Kapasitas baterai diperkirakan akan menurun seiring bertambahnya usia, namun kinerja prosesor harus tetap sama.
Namun, pengguna iPhone lawas dengan nilai Geekbench yang lebih rendah dari perkiraan telah melaporkan bahwa mengganti baterai akan meningkatkan skor mereka, serta kinerja telepon.
Pengembang Geekbench John Poole memutuskan untuk menganalisis kinerja sejumlah model iPhone 6 dan 7 yang menjalankan berbagai versi iOS.
Dia menemukan bahwa sebuah pembaruan yang dikeluarkan untuk memperbaiki masalah 'mati tiba-tiba', yang harus disalahkan.
Hal ini mengakibatkan rendahnya hasil kinerja yang diamati. Menulis di posting blog, Mr Poole berkata: "Tampaknya masalahnya tersebar luas, dan hanya akan bertambah buruk saat ponsel dan baterai mereka, terus bertambah usia."
"Saya percaya, sama seperti orang lain, bahwa Apple memperkenalkan perubahan untuk membatasi kinerja saat kondisi baterai menurun melewati titik tertentu. Jika penurunan kinerja disebabkan oleh perbaikan dari 'mati mendadak', pengguna akan mengalami penurunan kinerja tanpa pemberitahuan."
Tanpa peringatan ini, Mr Poole percaya bahwa perbaikan tersebut akan menyebabkan pengguna percaya bahwa ponsel mereka lambat sehingga mereka harus menggantinya. "Ini kemungkinan akan mendorong alasan 'keusangan yang direncanakan'," tambahnya.
Baca: Apple Patenkan Layar iPhone Fleksibel
Setiap kali Apple meluncurkan handset orang-orang pun beralih ke Google untuk bertanya mengapa iPhone atau iOS mereka saat ini lamban. Tren ini sudah terlihat setiap tahun sejak Apple merilis iPhone 3G di tahun 2008.
DAILY MAIL