Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Ilmiah Kenapa Orang Mudah Kena Flu

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Ilustrasi wanita flu. shutterstock.com
Ilustrasi wanita flu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Pennsylvania - Peneliti di Carnegie Mellon University, Pittsburgh, Amerika Serikat, mengidentifikasi sebuah penanda biologis dalam sistem imun, yang dapat memprediksi kemampuan seseorang dalam melawan flu. Biomarker ini mulai teridentifikasi pada usia 22 tahun.

Penelitian yang dipimpin peneliti Sheldon Cohen dan dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) ini mengungkapkan panjang telomere memprediksi resistansi terhadap saluran pernapasan atas pada orang dewasa dan paruh baya. Telomere merupakan protein kompleks, yang mirip dengan tutup pelindung di ujung kromosom.

Panjang telomere adalah penanda biomarker penuaan karena telomere memendek bersamaan dengan peningkatan usia. Ketika telomere sel memendek, telomere akan kehilangan kemampuannya untuk berfungsi secara normal dan akhirnya mati.

Baca: Tip Kesehatan: 5 Cara Gampang Cegah Flu

Telomere yang pendek dikaitkan dengan awal serangan penyakit penuaan, seperti penyakit jantung dan kanker, serta kematian pada orang paruh baya. Hingga kini, tak diketahui apakah panjang telomere berperan dalam kesehatan orang dewasa hingga paruh baya.

"Riset kami menunjukkan panjang telomere adalah penanda yang relatif konsisten di seluruh rentang kehidupan dan mulai dapat digunakan untuk memprediksi kerentanan penyakit pada masa dewasa," kata Cohen, dosen psikologi di Dietrich College of Humanities and Social Sciences, seperti dikutip dari laman Science Daily.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita tahu bahwa orang berusia akhir 50-an atau lebih tua yang mempunyai telomere lebih pendek berisiko besar menderita penyakit dan kematian. Kami juga tahu bahwa selain penuaan, ada faktor lain, seperti stres kronis dan perilaku kesehatan yang buruk, diasosiasikan dengan telomere lebih pendek pada orang tua."

Cohen dan timnya mengukur panjang telomere sel darah putih dari 152 relawan bertubuh sehat berusia 18-55 tahun. Peneliti mengekspos kelompok tersebut dengan rhinovirus, penyebab penyakit flu, dan mengkarantina mereka selama lima hari untuk melihat apakah para relawan itu terinfeksi. Hasilnya menunjukkan partisipan dengan telomere lebih pendek lebih rentan terinfeksi virus flu.

Baca: Trik Bugar Meski Flu dan Pilek Menyerang

Simak artikel menarik lain tentang flu hanya di kanal Tekno Tempo.co.

JOURNAL OF THE AMERICAN MEDICAL ASSOCIATION | SCIENCE DAILY | CARNEGIE MELLON UNIVERSITY

Iklan

Flu


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

14 jam lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

17 jam lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Benarkah Menaruh Bawang dalam Kaus Kaki saat Tidur Bisa Redakan Flu?

35 hari lalu

Ilustrasi bawang merah. shutterstock.com
Benarkah Menaruh Bawang dalam Kaus Kaki saat Tidur Bisa Redakan Flu?

Benarkah menaruh irisan bawang dalam kaus kaki yang dipakai tidur bisa melawan pilek dan flu? Perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.


Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

58 hari lalu

Ilustrasi orang bersin. shutterstock.com
Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

Tak sedikit orang yang menyalahartikan alergi tungau debu sebagai flu karena gejalanya yang mirip, selain menyebabkan masalah di kulit.


3 Resep Kopi Rempah, Cocok Dinikmati Saat Musim Hujan

23 Januari 2024

Kopi dirty chai dengan rempah-rempah di Rubiaceae Artisan Coffee. Tabloidbintang
3 Resep Kopi Rempah, Cocok Dinikmati Saat Musim Hujan

Saat musim hujan, menikmati secangkir kopi rempah dapat menjadi pilihan yang tepat. Anda dapat menikmati kopi rempah ini selagi bekerja atau usai sarapan.


Ragam Makanan yang Bantu Redakan Flu di Musim Hujan

14 Januari 2024

ilustrasi minuman panas/ dok. Rika Ekawati
Ragam Makanan yang Bantu Redakan Flu di Musim Hujan

Pakar gizi menyebut pola makan sehat harus menjadi fokus sepanjang tahun, terutama di musim hujan. Masukkan makanan yang meningkatkan kekebalan tubuh.


Ciri-Ciri Masuk Angin yang Mudah Muncul saat Musim Hujan dan Cara Mengatasinya

8 Januari 2024

Ciri-ciri masuk angin secara umum adalah sakit kepala hingga perut kembung. Kondisi ini sering terjadi saat musim hujan. Ketahui cara mengatasinya. Foto: Canva
Ciri-Ciri Masuk Angin yang Mudah Muncul saat Musim Hujan dan Cara Mengatasinya

Ciri-ciri masuk angin secara umum adalah sakit kepala hingga perut kembung. Kondisi ini sering terjadi saat musim hujan. Ketahui cara mengatasinya.


Kapan Waktu yang Tepat untuk Vaksin Flu?

3 Januari 2024

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Kapan Waktu yang Tepat untuk Vaksin Flu?

Mendapatkan vaksin flu setiap tahun adalah cara terbaik untuk mengurangi kemungkinan terkena flu.


Cara Tepat Gunakan Termometer Tubuh Saat Demam

4 Desember 2023

sxc.hu
Cara Tepat Gunakan Termometer Tubuh Saat Demam

Bagaimana cara menggunakan termometer tubuh yang tepat, terlebih saat demam?


Paus Fransiskus Gagal Cetak Sejarah Bapa Suci Pertama Hadiri COP

29 November 2023

Paus Fransiskus setelah audiensi umum mingguan, di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 15 November 2023. REUTERS/Remo Casilli
Paus Fransiskus Gagal Cetak Sejarah Bapa Suci Pertama Hadiri COP

Paus Fransiskus terpaksa menarik diri dari perjalanan COP28 karena masalah kesehatan.