TEMPO.CO, Pennsylvania - Peneliti di Carnegie Mellon University, Pittsburgh, Amerika Serikat, mengidentifikasi sebuah penanda biologis dalam sistem imun, yang dapat memprediksi kemampuan seseorang dalam melawan flu. Biomarker ini mulai teridentifikasi pada usia 22 tahun.
Penelitian yang dipimpin peneliti Sheldon Cohen dan dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) ini mengungkapkan panjang telomere memprediksi resistansi terhadap saluran pernapasan atas pada orang dewasa dan paruh baya. Telomere merupakan protein kompleks, yang mirip dengan tutup pelindung di ujung kromosom.
Baca Juga:
Panjang telomere adalah penanda biomarker penuaan karena telomere memendek bersamaan dengan peningkatan usia. Ketika telomere sel memendek, telomere akan kehilangan kemampuannya untuk berfungsi secara normal dan akhirnya mati.
Baca: Tip Kesehatan: 5 Cara Gampang Cegah Flu
Telomere yang pendek dikaitkan dengan awal serangan penyakit penuaan, seperti penyakit jantung dan kanker, serta kematian pada orang paruh baya. Hingga kini, tak diketahui apakah panjang telomere berperan dalam kesehatan orang dewasa hingga paruh baya.
"Riset kami menunjukkan panjang telomere adalah penanda yang relatif konsisten di seluruh rentang kehidupan dan mulai dapat digunakan untuk memprediksi kerentanan penyakit pada masa dewasa," kata Cohen, dosen psikologi di Dietrich College of Humanities and Social Sciences, seperti dikutip dari laman Science Daily.
"Kita tahu bahwa orang berusia akhir 50-an atau lebih tua yang mempunyai telomere lebih pendek berisiko besar menderita penyakit dan kematian. Kami juga tahu bahwa selain penuaan, ada faktor lain, seperti stres kronis dan perilaku kesehatan yang buruk, diasosiasikan dengan telomere lebih pendek pada orang tua."
Cohen dan timnya mengukur panjang telomere sel darah putih dari 152 relawan bertubuh sehat berusia 18-55 tahun. Peneliti mengekspos kelompok tersebut dengan rhinovirus, penyebab penyakit flu, dan mengkarantina mereka selama lima hari untuk melihat apakah para relawan itu terinfeksi. Hasilnya menunjukkan partisipan dengan telomere lebih pendek lebih rentan terinfeksi virus flu.
Baca: Trik Bugar Meski Flu dan Pilek Menyerang
Simak artikel menarik lain tentang flu hanya di kanal Tekno Tempo.co.
JOURNAL OF THE AMERICAN MEDICAL ASSOCIATION | SCIENCE DAILY | CARNEGIE MELLON UNIVERSITY