Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Ungkap Penyebab Anak Makin Pintar karena Makan Ikan

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Penjual ikan panggang di pinggiran Jalan Raya Dringu, tepatnya di Dusun Parsean, Desa Randupitu, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Selama Ramdhan ini, ikan panggang laris diburu pembeli untuk lauk berbuka puasa. David Priyasidharta
Penjual ikan panggang di pinggiran Jalan Raya Dringu, tepatnya di Dusun Parsean, Desa Randupitu, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Selama Ramdhan ini, ikan panggang laris diburu pembeli untuk lauk berbuka puasa. David Priyasidharta
Iklan

TEMPO.CO, Pennsylvania - Temuan baru para peneliti di University of Pennsylvania, Amerika Serikat—yang diterbitkan pekan lalu di Scientific Reports, A Nature Journal—menyebutkan ikan sangat bagus untuk kesehatan, terutama bagi anak-anak.

Dalam paparannya, para peneliti menyatakan anak-anak yang memakan ikan seminggu sekali dapat tidur lebih nyenyak. Tak hanya itu, mereka memiliki nilai intelligent quotations (IQ) rata-rata lebih tinggi 4 poin dibanding anak-anak yang jarang atau bahkan tidak sama sekali mengkonsumsi ikan.

Baca: L'oreal Beri Penghargaan kepada 4 Peneliti Perempuan Indonesia

Penelitian ini tentu menyempurnakan riset sebelumnya yang menemukan hubungan antara omega-3—asam lemak dalam berbagai jenis ikan—dan peningkatan kecerdasan. Penemuan lainnya adalah hubungan omega-3 dan tidur yang lebih baik. Namun penelitian itu tak menemukan hubungan antara ikan, kecerdasan, dan tidur yang lebih baik.

Baru dalam penelitian ini untuk pertama kalinya ketiganya saling terkait. Dalam penelitian yang dilakukan Jianghong Liu, Jennifer Pinto-Martin, dan Alexandra Hanlon dari School of Nursing and Penn Integrates Knowledge Professor Adrian Raine itu, mereka mengungkapkan adanya korelasi antara ikan, tidur, dan kecerdasan.

"Bidang penelitian ini tidak berkembang dengan baik. Ini baru muncul," kata Liu, penulis utama serta profesor keperawatan dan kesehatan masyarakat. "Di sini kita melihat omega-3 yang berasal dari makanan, bukan dari suplemen."

Dalam penelitian ini, tim melakukan riset terhadap 541 anak di Cina dalam rentang usia 9 sampai 11 tahun. Mereka, yang terdiri atas 54 persen anak laki-laki dan 46 persen anak perempuan, menyelesaikan kuesioner tentang seberapa sering mereka mengkonsumsi ikan pada bulan-bulan sebelumnya.

Jawaban yang tersedia adalah “tidak pernah” sampai “setidaknya sekali seminggu”. Mereka juga mengambil tes IQ versi Cina yang disebut Wechsler Intelligence Scale for Children-Revised, yang menguji kemampuan verbal dan non-verbal seperti kosakata dan pengkodean.

Sedangkan orang tua mereka diberikan pertanyaan seputar kualitas tidur anak-anaknya. Dari kuesioner itu, para peneliti mencari jawaban tentang durasi dan frekuensi tidur malam serta kualitas tidur nyenyak anak-anak pada siang hari. Para peneliti juga menghubungkannya dengan berbagai informasi demografi, termasuk pendidikan orang tua, pekerjaan, status perkawinan, dan jumlah anak di rumah.

Dari analisis berbagai poin data inilah tim peneliti menemukan hasil yang menyenangkan bagi penyantap ikan. Anak-anak yang makan ikan mingguan mencetak 4,8 poin lebih tinggi dalam ujian IQ dibanding mereka yang menjawab “jarang” atau “tidak pernah” mengkonsumsi ikan. Mereka yang menjawab “kadang makan ikan” juga mendapat skor lumayan bagus, yakni 3,3 poin lebih baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan untuk kualitas tidur, anak-anak yang mengkonsumsi ikan memiliki kualitas tidur yang lebih baik. "Kami telah menemukan bahwa suplemen omega-3 mengurangi perilaku antisosial, jadi tidak mengherankan jika ikan berperan dalam hal ini," kata Profesor Adrian Raine.

Hasil ini membuat Pinto-Martin, Direktur Eksekutif Penn's Center for Public Health Initiatives, melihat potensi kuat dalam implikasi penelitian tersebut. "Ini menambah bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi ikan memiliki manfaat kesehatan yang benar-benar positif dan harus sering dipromosikan," katanya.

Karena itu, dia melanjutkan, anak-anak harus diperkenalkan dengan ikan sejak dini. Paling ideal saat anak berusia 10 bulan, tentu dengan kondisi ikan yang tidak memiliki tulang dan sudah dicincang halus. "Memperkenalkan rasa sejak dini membuatnya lebih enak," kata Pinto-Martin.

Mengingat mudanya usia peserta studi tersebut, Liu dan rekan memilih untuk tidak menganalisis rincian yang dilaporkan peserta tentang jenis ikan yang dikonsumsi. Para peneliti juga ingin menambahkan studi observasional saat ini untuk menetapkan—melalui uji coba terkontrol secara acak—bahwa makan ikan dapat meningkatkan kualitas tidur, kinerja belajar yang lebih baik, dan hasil nyata lainnya.

Untuk saat ini, para peneliti merekomendasikan agar memasukkan ikan ke dalam makanan secara bertahap. Mengkonsumsi ikan seminggu sekali dapat menggerakkan keluarga menjadi kelompok pemakan ikan yang tinggi, seperti yang didefinisikan dalam penelitian ini.

"Melakukan hal itu jauh lebih mudah daripada menyuruh anak-anak untuk tidur," kata Raine. "Jika ikan meningkatkan kualitas tidur dan kinerja kognitif, ini adalah keuntungan ganda."

Simak berita tentang peneliti di tempo.co.

SCIENCEDAILY | TELEGRAPH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

14 jam lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

4 hari lalu

Penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo menggunakan sepeda motor saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 14 April 2024. Kementerian Perhubungan memberangkatkan peserta mudik gratis pada arus balik Lebaran 2024 dengan rincian sebanyak 1.705 orang penumpang dan 663 unit sepeda motor melalui jalur transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.


Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

16 hari lalu

Desain Kontainer LNG BRIN (Dok. Humas BRIN)
Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

21 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

22 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

30 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.


Muhammadiyah Usul Meniadakan Sidang Isbat Awal Ramadan, Ini Tanggapan Peneliti BRIN

40 hari lalu

Sejumlah guru dan santri menyiapkan teleskop untuk memantau hilal di Masjid Al-Musyari'in, Jakarta Barat, Jumat, 1 April 2022. Pemantauan hilal tersebut guna menentukan awal Ramadhan 1443 Hijriah. Sementara untuk hasil Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan akan diumumkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Agama. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Muhammadiyah Usul Meniadakan Sidang Isbat Awal Ramadan, Ini Tanggapan Peneliti BRIN

Sidang isbat menjadi forum musyawarah para pihak, seperti pakar, ulama, dan ormas untuk membahas hisab dan rukyat.


Peneliti BRIN Temukan Kepiting Tiga Warna di Gunung Kelam Kalimantan Barat

40 hari lalu

Foto kepiting tiga warna Lepidothelphusa jenis baru dengan nama Lepidothelphusa menneri yang ditemukan di Gunung Kelam, Kalimantan Barat. Dok. Humas BRIN
Peneliti BRIN Temukan Kepiting Tiga Warna di Gunung Kelam Kalimantan Barat

Kepiting tiga warna ini hidup di tepi anak sungai yang dangkal dengan substrat kerikil dan batu.


Peneliti BRIN: Kriteria Baru MABIMS Berpengaruh pada Penentuan Awal Ramadan

41 hari lalu

Sejumlah astronom memindahkan peralatan saat hujan turun dalam pengamatan hilal di halaman observatorium Al Biruni di Kampus Unisba, Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 2023. Kementerian Agama menyatakan secara astronomis posisi hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria hingga awal Ramadan 1444 diperkirakan jatuh pada 23 Maret 2023. TEMPO/Prima mulia
Peneliti BRIN: Kriteria Baru MABIMS Berpengaruh pada Penentuan Awal Ramadan

Perbedaan awal bulan hijriah seperti Ramadan karena perbedaan kriteria hilal.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

45 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung