TEMPO.CO, San Francisco - Robot baru yang dirancang untuk menggantikan pekerja di bandara, hotel dan supermarket telah diumumkan oleh LG Electronics.
Perusahaan tersebut akan memamerkan trio robot yang dirancang untuk membawa koper, belanja dan minuman di Consumer Electronics Show (CES) global di Las Vegas minggu depan, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Kamis 4 Januari 2018.
Baca: 27 Persen Milenial Akan Menjalin Hubungan Romantik dengan Robot
Perusahaan-perusahaan teknologi berlomba menciptakan mesin otomatis yang mampu menjalankan tugas industri jasa, dan mengancam pekerjaan dari 800 juta pekerja di seluruh dunia.
Setiap robot baru LG berbentuk kontainer yang lebih pendek dari manusia, dan bergerak dengan satu set roda tersembunyi di dasarnya. Layar melingkar dengan wajah digital bermata cerah memberi sentuhan manusia pada mesin itu.
Semua robot menampilkan layar sentuh yang menonjol untuk memberi informasi kepada orang dan menerima instruksi.
Seorang juru bicara LG mengatakan kepada CNBC bahwa robot-robot tersebut masih merupakan produk konsep dan belum siap untuk go public.
Mesin pertama adalah robot yang dirancang untuk membawa makanan dan minuman ke pelanggan di hotel dan lounge bandara. Mesin kedua adalah robot porter yang mampu membawa koper tamu hotel ke dan dari kamar.
Robot terakhir adalah sebuah mesin yang bekerja dengan pelanggan di supermarket, memberi tahu mereka harga produk dan kemudian membimbing mereka melalui lorong-lorong.
LG kemungkinan akan memulai uji coba robot ini segera. Bahkan, dua robot bandara, yang dirancang untuk membantu penumpang check-in dan menemukan gerbang keberangkatan mereka, sudah diuji coba di Bandara Incheon Korea Selatan.
Robot industri jasa bisa menggantikan pekerjaan jutaan pekerja di seluruh dunia. Bulan lalu, sebuah laporan mengklaim bahwa sebanyak 800 juta pekerja di seluruh dunia dapat digantikan oleh mesin dalam 13 tahun ke depan.
Bahkan jika otomasi diadopsi pada kecepatan yang lebih lambat, 400 juta orang bisa kehilangan pekerjaan mereka, kata laporan itu.
Laporan berjudul 'Jobs lost, jobs gained: Workforce transitions in a time of automation’ itu dikeluarkan perusahaan konsultan McKinsey yang berbasis di London. Laporan itu menilai jumlah dan jenis pekerjaan yang bisa hilang pada 2030 karena otomasi.
Simak artikel tentang robot lainnya di tempo.co
DAILY MAIL