Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Berupaya Ungkap Fenomena Sinyal Radio Cepat

image-gnews
Ilustrasi sinyal radio cepat. Kredit: Danielle Futselaar/SETI Institute
Ilustrasi sinyal radio cepat. Kredit: Danielle Futselaar/SETI Institute
Iklan

TEMPO.CO, San Francisco - Ilmuwan berupaya mengungkap misteri mengenai asal-usul Fast Radio Bursts (FRB) atau semburan radio cepat yang diperkirakan sinyal alien. Sulit menemukan dari mana asalnya FBR ini, karena sifatnya singkat hanya beberapa milidetik.

Baca: Ilmuwan Ini Berhasil Menangkap Pelangi: Simak Kisahnya

Awalnya FRB hanya ditemukan pada tahun 2007, sementara itu para ilmuwan telah mendeteksi 20 atau lebih FRB dalam dekade terakhir. Menurut mereka, kilasan semacam itu mungkin terjadi 10.000 kali sehari di seluruh langit.

Namun pada tahun 2016, seorang astrofisikawan dari Universitas Amsterdam, Belanda, Jason Hessels menemukan ledakan radio cepat yang dikenal sebagai FRB 121102 dapat melepaskan banyak semburan. "Ini adalah satu-satunya sumber ledakan radio yang terkenal dan bisa diulang," ujar dia seperti dilansir laman Space.com, 10 Januari 2018.

Para ilmuwan percaya bahwa temuan tersebut menunjukkan adanya penemuan lingkungan ekstrem yang merupakan wilayah antariksa paling termagnetisasi yang pernah diamati. Namun, mereka tidak mengesampingkan bahwa FRB adalah penjelasan mengenai sinyal yang berasal dari peradaban Alien.

FBR 121102 bisa meledak berulang kali yang menunjukkan bahwa hal itu tidak berasal dari kejadian sekali. "Pertanyaannya, apakah sumber semburan radio cepat dan berulang ini secara fundamental berbeda dibandingkan dengan semua sumber lain yang tampak tidak berulang?" kata Hessels saat meneliti.

Untuk mempelajari tentang FBR, para ilmuwan menggunakan observatorium Arecibo di Puerto Riko dan teleskop Green Bank di West Virginia, Amerika Serikat untuk menganalisis data pada 16 sumber semburan. FBR 121102 terletak di daerah pembentuk bintang galaksi kerdil dengan jarak sekitar 3 miliar tahun cahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena para astronom dapat melihatnya dari jarak yang sangat jauh, jumlah energi dalam satu milidetik setiap ledakan harus sekitar sebanyak yang dilepaskan sinar matahari sepanjang hari," ujar Hessels.

Dalam mempelajarinya, para peneliti memberikan perhatiannya pada fitur gelombang radio yang dikenal sebagai polarisasi. Hal ini terjadi karena semua gelombang cahaya termasuk gelombang radio naik turun, kiri dan kanan atau jika berada di setiap sudut.

Ketika gelombang radio melewati partikel awan yang bermuatan listrik, arah di mana saat terpolarisasi dapat memutar akan menimbulkan efek yang dikenal sebagai rotasi Faraday. Hessels dan rekannya mengaku melihat ledakan radio FRB 121102 lebih dari 500 kali, lebih banyak jika dibandingkan dengan FRB lainnya sampai saat ini.

"Saya tidak percaya mata saya saat pertama kali melihat data. Rotasi ekstrem Faraday itu sangat langka," kata dia.

Simak artikel lainnya tentang ilmuwan di tempo.co

MOH KHORY ALFARIZI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Hasil sinar-X dan penelitian yang dilakukan oleh Institute of Legal Medicine of Peru terhadap 'mumi alien' yang menyimpulkan bahwa itu adalah boneka yang terbuat dari tulang binatang dipajang di Lima, Peru, 12 Januari 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda
Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.


Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Rekonstruksi spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi Tyrannosaurus mcraeensis, berdasarkan sebagian fosil tengkorak yang dikumpulkan di New Mexico, AS Sergei Krasinski/Handout via REUTERS
Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.


Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Pemandangan danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly
Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.


Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

10 November 2023

Bibit kerabat tembakau benth, Nicotiana benthamiana, tumbuh di simulasi tanah bulan di laboratorium Universitas Pertanian Tiongkok di Beijing, Tiongkok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 9 November 2023. Yitong Xia/Handout via REUTERS
Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.


Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

10 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

Ilmuwan temukan mamalia yang telah lama hilang di pegunungan terpencil di Indonesia