Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Riset: Begini Cara Otak Cari Barang yang Hilang

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Gambaran emosional otak manusia. Dailymail.co.uk
Gambaran emosional otak manusia. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, California - Hasil riset yang dilakukan tim ilmuwan dari University of California, Berkeley, mengungkap cara otak mencari benda yang hilang. Selama ini, entah ketika mencari kunci yang terselip di antara tumpukan buku atau kacamata di lemari, otak secara otomatis menyusun "regu pencari" untuk menemukannya.

Menurut tim ilmuwan Berkeley yang dipimpin Tolga Cukur, peneliti neuroscience, saat kita mulai melakukan pencarian terhadap sasaran tertentu, beragam wilayah visual dan non-visual pada otak akan dikerahkan untuk melacaknya. Ketika kita mencari anak yang hilang di tengah kerumunan, misalnya, area otak yang biasanya bertugas mengenali benda lain, seperti binatang, atau mengatur pemikiran abstrak, mengalihkan fokus mereka dan ikut serta dalam regu pencari.

Baca: Hasil Riset: Penghuni Amerika Pertama adalah Orang Asia

Dengan segera, fokus otak berubah menjadi "mesin" pencari anak, dan mengarahkan ulang semua sumber daya yang digunakan untuk tugas mental lain. "Hasil riset kami menunjukkan bahwa otak jauh lebih dinamis daripada dugaan semula, dan dengan cepat dapat merealokasi sumber daya berdasarkan kebutuhan perilaku, dan mengoptimalkan kemampuan kita," kata Cukur, seperti dilansir laman Science Daily. Studi Cukur dan tim terbit dalam jurnal Nature Neuroscience.

Peralihan fokus juga terlihat ketika Anda merencanakan suatu pekerjaan. "Sebagian besar otak dikerahkan untuk memproses waktu, tugas, tujuan, dan hasil yang diperoleh," ujarnya. "Ketika Anda mencari kucing, maka sebagian besar otak dilibatkan dalam pencarian binatang itu."

Baca: Dampak Buruk Teh: Hasil Riset Ini Ungkap Penyakit Tulang Langka

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temuan ini bisa menjelaskan mengapa kita sulit berkonsentrasi untuk lebih dari satu tugas pada saat yang sama. Penelitian ini juga menyingkap bagaimana orang dapat mengalihkan perhatian mereka terhadap tugas yang menantang, serta menjelaskan masalah gangguan defisit perhatian dan neurobehavioral, seperti gangguan hiperaktivitas (ADHD).

Dalam penelitian ini, Cukur dan timnya menggunakan functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) untuk merekam aktivitas otak peserta penelitian saat mereka diminta mencari orang atau kendaraan dalam klip video. Dalam satu eksperimen, peserta diminta menekan tombol setiap kali seseorang atau sebuah kendaraan muncul dalam film.

Baca: Kenapa Ayam Berkokok Pagi Hari? Simak Hasil Riset Ini

Simak hasil riset menarik lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NATURE NEUROSCIENCE | SCIENCE DAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

12 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

12 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

58 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

59 hari lalu

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.


BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

11 Desember 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyampaikan kata sambutan di kegiatan Kick Off Peran Valuator Kekayaan Intelektual dalam Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

Hingga kini belum ada regulasi yang jelas mengatur terkait penggunaan AI tersebut.