TEMPO.CO, Colorado - Lubang hitam tidak hanya diam dan menelan terus-menerus di antariksa. Lubang hitam pun kehabisan materi dan diam menunggu sampai ada aliran gas yang lewat.
Baca: Lubang Hitam Tertua Seukuran 800 Juta Kali Matahari Ditemukan
Peneliti yang juga seorang astronom di University of Colorado Boulder, Amerika Serikat, Julie Comerford mengatakan bahwa lubang hitam adalah pemakan rakus. "Lubang hitam adalah pemakan yang rakus dan tidak memiliki sikap yang baik," kata dia seperti dilansir laman Science Alert, Senin, 15 Januari 2018.
"Kami tahu banyak contoh lubang hitam dengan satu sendawa menyembur keluar, tapi kami menemukan sebuah galaksi dengan lubang hitam supermasif yang memiliki dua sendawa," ujar Comerford.
Ketika lubang hitam mengkonsumsi material seperti gas atau bintang, lubang hitam juga ternyata menghasilkan arus partikel energi yang kuat dari cakrawala kejadian, namun tidak jauh dari titik balik.
Lubang hitam yang dimaksud Comerford adalah binatang supermasif di pusat galaksi atau yang biasa disebut SDSS J1354 + 1327 atau hanya J1354 untuk jangka pendek.
"Kami melihat benda tersebut bersendawa lalu tidur siang dan bersendawa sekali lagi, sesuai yang diprediksikan teori," kata Comerford. "Untungnya, kami kebetulan mengamati galaksi ini, melihat jelas dan dengan bukti kejadian tersebut."
Tim peneliti membandingkan data sinar-X dari observatorium sinar-X Chnadra dengan gambar cahaya yang nampak dari teleskop luar angkasa Hubble dan menemukan lubang hitam yang dikelilingi oleh awan debu dan gas tebal.
Bukti tersebut terdiri dari dua gelombang gas yang berada di atas dan di bawah lubang hitam. Dan lubang hitam mampu mengukur kedua gelembung itu terjadi pada waktu yang berbeda.
Salah satu mahasiswa doktoral University of Colorado Boulder Rebecca Nevin menjelaskan bahwa galaksi itu membuat dia lengah.
"Kami dapat menunjukkan bahwa gas dari bagian utara galaksi konsisten dengan gelombang guncangan yang maju dan gas dari selatan keluar sesuai dengan arus dari lubang hitam," ujar Nevin.
Simak artikel lain tentang lubang hitam di tempo.co.
SCIENCEALERT.COM | MOH KHORY ALFARIZI