Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hewan Bisa Memprediksi Gempa, Mitos atau Fakta?

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017. Kredit: Puskim
Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017. Kredit: Puskim
Iklan

TEMPO.CO, Milton Keynes - Hewan bisa memprediksi gempa, mitos atau fakta? Bukan rahasia lagi kalau Indonesia adalah negara gempa. Namun tak ada yang bisa memprediksi gempa.

Hanya, ada anggapan yang menyebutkan bahwa hewan bisa memprediksi gempa. Mitos atau fakta? Mari kita cari tahu jawabannya.

Baca: Ini Gempa yang Paling Ditakuti di Selatan Jawa

Perilaku Aneh Hewan
Lima hari sebelum gempa Jepang 2011, 20 ekor ikan oar (Regalecidae) terdampar di tepi pantai. Bagi orang Jepang, ikan ini adalah pesan dari dewa penguasa samudra (Susanoo). Terdamparnya ikan-ikan ini pun disebut sebagai peringatan terhadap bencana yang akan terjadi. Sekadar informasi, ikan ini merupakan satwa laut dalam yang jarang menampakkan diri ke permukaan.

Entah kebetulan entah tidak, pada 11 Maret 2011 atau lima hari setelahnya, gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 9 mengguncang Negeri Matahari Terbit ini. Gempa besar itu disusul tsunami yang menewaskan 15 ribu lebih orang.

Cerita menarik lainnya ada di Cina, tepatnya di Provinsi Sichuan. Pada 2008, beberapa hari sebelum gempa berkekuatan magnitudo 7,8, ribuan katak keluar dari sarang dan memenuhi jalanan. Sesaat sebelum gempa terjadi pun satwa di kebun binatang berperilaku aneh. Gajah menggerakkan belalainya, semua singa berjalan dengan gelisah, zebra menabrakkan kepalanya ke pintu kandang, burung merak mengeluarkan suara melengking.

Anggapan hewan bisa memprediksi gempa ternyata sudah ada sejak zaman Romawi Kuno. Dalam bukunya, Varia Historia, Claudius Aelianus menulis: "Sebelum gempa terjadi di Helike pada 373 sebelum Masehi, banyak hewan, seperti tikus, ular, dan serangga, meninggalkan kota itu." Tak lama, terjadi gempa besar dan datang ombak besar yang menelan kota itu.

Baca: Gigitan Capung Bisa Cegah Anak Mengompol, Mitos atau Fakta?

Teori dan Studi
Namun benarkah hewan bisa memprediksi gempa? Menurut Roger Musson, peneliti seismologi dari British Geological Survey, kemungkinan satwa memang bisa mendeteksi gempa. "Mereka memiliki kemampuan merasakan sinyal elektromagnetik yang keluar dari pergesekan batuan saat gempa terjadi," katanya, seperti dilansir laman Live Science.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, tak menutup kemungkinan hewan memiliki kemampuan tersebut karena bisa merasakan getaran lemah yang tidak dirasakan manusia. Namun memang belum ada cara yang komprehensif untuk memanfaatkan kemampuan tersebut.

Untuk membuktikan kemampuan para satwa tersebut, pernah ada beberapa ilmuwan yang melakukan studi mendalam. Rachel Grant dan tim dari The Open University, Inggris, contohnya. Mereka mencoba melihat kemampuan katak untuk mendeteksi aktivitas pra-seismik di ionosfer dan frekuensi gelombang radio rendah. Hasil studi mereka terbit dalam International Journal of Environmental Research and Public Health.

"Gerakan tektonik bisa mengirimkan sinyal ion positif ke atmosfer rendah. Saat bertemu air, ion akan beroksidasi, yang kemudian dirasakan katak," ujar Grant.

Tim lain dari University of Virginia juga sempat melihat perilaku pra-gempa. Hasilnya, batu yang hancur akibat guncangan gempa bisa melepaskan gas ozon tinggi. "Nah, gas inilah yang ditangkap oleh para satwa," ujarnya. Meski begitu, menurut tim, cara ini belum bisa dijadikan acuan untuk mendeteksi gempa.

Baca: Indonesia Negeri Gempa, Ini Sesar yang Berpotensi Mematikan

Simak artikel menarik lainnya tentang gempa dan mitos atau fakta hanya di kanal Tekno Tempo.co.

USGS | DAILY MAIL | THE NEW YORK TIMES | LIVE SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

9 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

9 hari lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

9 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.