TEMPO.CO, San Francisco - Broadcom menaikkan tawaran pengambilalihan untuk produsen chip saingannya Qualcomm menjadi sekitar US$ 121 miliar (Rp 1.635,3 triliun) pada hari Senin, 5 februari 2018. Tawaran terbaru ini menambah tekanan bagi Qualcomm untuk menyetujui apa yang akan menjadi pengambilalihan terbesar di industri teknologi.
Baca: Qualcomm Teken MoU Rp 26 T dengan Lenovo, Xiaomi, Vivo, Oppo, ZTE
Dengan menawarkan US$ 82 per saham, Broadcom meningkatkan taruhannya sebulan sebelum rapat pemegang saham tahunan Qualcomm, di mana ia berharap dapat menggeser seluruh dewan. Tawaran tersebut, menurut Broadcom, adalah penawaran "terbaik dan terakhir".
Dewan direksi Qualcomm sebelumnya menolak akuisisi awal senilai US$ 105 miliar (Rp 1.419 triliun) dari Broadcom, dan sejak saat itu terus menerima ancaman pengambilalihan. Chief Executive Officer Qualcomm Steve Mollenkopf menolak tawaran tersebut dengan alasan tidak layak.
Tawaran baru tersebut, bagaimanapun, tidak mungkin menang terhadap tim manajemen dan dewan Qualcomm. Perusahaan secara konsisten berpendapat bahwa pendekatan pengambilalihan itu bersifat oportunistik - terjadi saat pertarungan hukum dengan Apple, salah satu pelanggan terbesar - dan harganya dinilai terlalu rendah.
Namun tawaran yang direvisi tersebut dapat menarik pemegang saham perusahaan agar menuntut para eksekutifnya memulai negosiasi untuk sebuah kesepakatan.
Qualcomm melaporkan penurunan pendapatan operasional sebesar 96 persen pekan lalu, karena Apple telah menolak untuk membayar sejumlah biaya lisensi. Perusahaan juga sedang berjuang untuk menyelesaikan tawaran pengambilalihan bagi pembuat chip NXP Semiconductor, di tengah tekanan dari investor perusahaan itu.
Broadcom melakukan lebih dari sekedar menaikkan harga penawarannya pada hari Senin. Perusahaan juga berjanji akan membayar biaya perpisahan yang "signifikan" jika kesepakatan dengan Qualcomm diveto oleh regulator pemerintah, dan juga akan membayar uang tambahan jika kedua perusahaan tersebut tidak menutup transaksi setahun setelah pengumuman.
Kedua langkah tersebut dimaksudkan untuk menyoroti komitmen Broadcom terhadap transaksi tersebut.
Broadcom juga mengatakan bahwa pihaknya akan menarik tawarannya jika Qualcomm menjadwalkan ulang rapat pemegang saham tahunannya dari tanggal 6 Maret, atau jika Qualcomm membayar lebih dari US$ 110 per saham yang telah diajukannya untuk produsen chip yang lebih kecil, NXP Semiconductor.
Baca: Bikin Kesepakatan dengan Apple, Qualcomm Didenda Rp 16 Triliun
"Proposal untuk mengakuisisi Qualcomm sangat menarik dibandingkan dengan alternatif lain yang tersedia untuk Qualcomm," kata Hock Tan, CEO Broadcom, dalam sebuah surat publik kepada dewan Qualcomm. "Kami terus berharap Anda memilih untuk terlibat dengan kami demi keuntungan pemegang saham Anda."
NEW YORK TIMES | REUTERS