TEMPO.CO, Wales - Beberapa fosil yang ditemukan di sebuah tambang di selatan Wales telah diidentifikasi sebagai spesies reptil baru yang hidup 205 juta tahun yang lalu.
Spesies ini dinamai Clevosaurus cambrica, sebagaimana dilaporkan Stuff, Senin 5 Februari 2018.
Baca: Fosil Kelelawar Raksasa 19 Juta Tahun Ditemukan di Selandia Baru
Emily Keeble, seorang sarjana di University of Bristol's School of Earth Sciences, mempelajari fosil-fosil tersebut sebagai bagian dari proyek akhir untuk gelar paleontologinya.
Ilustrasi spesies baru Clevosaurus cambrica berdasarkan fosil berusia 205 juta tahun yang ditemukan di selatan Wales. Kredit: Braden Fastier/Stuff
Fosil-fosil itu dikumpulkan di Quarry Pant-y-ffynnon, dekat dengan Cowbridge di Vale of Glamorgan, pada tahun 1950-an.
Mereka termasuk spesies baru dari 'kadal Gloucester' Clevosaurus, yang diberi nama pada tahun 1939 dari Clevum, nama Latin untuk Gloucester.
"Spesies baru ini, Clevosaurus cambrica, hidup berdampingan dengan dinosaurus kecil, Pantydraco, dan binatang mirip buaya awal, Terrestrisuchus,” ujar Keeble.
"Kami membandingkannya dengan contoh Clevosaurus lainnya dari lokasi di sekitar Bristol dan South Gloucestershire, namun binatang baru kami sangat berbeda dalam pengaturan giginya," tambahnya.
Pada periode Trias Akhir, perbukitan di selatan Wales dan barat daya Inggris membentuk sebuah kepulauan yang dihuni oleh dinosaurus kecil dan kerabat Tuatara, fosil reptil dari Selandia Baru.
Penambangan batu kapur di wilayah ini memiliki banyak gua atau celah yang berisi sedimen yang penuh dengan tulang spesies reptil kecil. Keeble mampu menemukan sejumlah besar kerangka Clevosaurus cambrica.
Dia memindai blok-blok itu untuk membuat rekonstruksi 3D pada bagian tengkorak, leher, bahu dan lengan reptil itu.
Dr David Whiteside, dari University of Bristol, mengatakan: "Gigi Clevosaurus cambrica cenderung disesuaikan dengan potongan daging, jadi kami menafsirkan makhluk kecil ini sebagai predator, memakan serangga dan hewan kecil lainnya."
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Proceedings of The Geologists Association.
Simak artikel lainnya tentang fosil di tempo.co
STUFF