TEMPO.CO, Bandung - Peristiwa longsor tidak terjadi tiba-tiba. Alam memberikan tanda-tandanya sebelum menjadi bencana. Setidaknya, ada enam pertanda daerah rawan longsor menurut peneliti tanah longsor dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung Adrin Tohari.
Tanda-tanda sebelum longsor di antaranya munculnya retakan pada permukaan tanah di tebing. Munculnya mata air yang makin deras juga menjadi indikator bahaya longsor. "Suara gemuruh dari tebing atau air sungai tiba-tiba menghilang," katanya, Rabu, 7 Februari 2018.
Baca: Badan Geologi: Lokasi Longsor Puncak Berada di Daerah Merah
Pertanda longsor lain dari alam adalah air sungai tiba-tiba keruh dan alirannya menjadi deras. Pepohonan atau tiang listrik miring serta tanah dan bebatuan berguguran dari tebing.
Menurut Adrin, daerah tanah gembur yang tidak padat merupakan lokasi rawan longsor. Air hujan yang mudah masuk dan menjadi air tanah selama musim hujan kemudian memberikan tekanan sehingga menyebabkan ketidakstabilan lereng serta longsor.
Ancaman longsor akan tetap tinggi selama musim hujan. Kondisi rawan longsor itu, kata Adrin, perlu disosialisasikan ke masyarakat, terutama yang tinggal di daerah lereng dan aliran sungai, oleh pemerintah daerah agar selalu waspada terhadap ancaman longsor.
Baca: KLHK Evaluasi Banjir Jakarta dan Longsor Puncak Jawa Barat
Simak artikel menarik lain tentang tanda-tanda longsor hanya di kanal Tekno Tempo.co.