Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan: Perubahan Iklim Bisa Lepaskan Racun Berbahaya

image-gnews
Dampak negatif dari pemanasan iklim yaitu berkurangnya sumber makanan utama mereka, yang telah menurun secara dramatis selama 50 tahun terakhir. Spesies Gentoo  lebih fleksibel dengan berkurangnya krill (sejenis udang) sebagai makanannya akibat perubahan iklim dibanding dengan Adelie dan Chinstraps. Kedua jenis tersebut, sangat bergantung pada krill untuk kelangsungan hidup mereka. boredpanda.com
Dampak negatif dari pemanasan iklim yaitu berkurangnya sumber makanan utama mereka, yang telah menurun secara dramatis selama 50 tahun terakhir. Spesies Gentoo lebih fleksibel dengan berkurangnya krill (sejenis udang) sebagai makanannya akibat perubahan iklim dibanding dengan Adelie dan Chinstraps. Kedua jenis tersebut, sangat bergantung pada krill untuk kelangsungan hidup mereka. boredpanda.com
Iklan

TEMPO.CO, Colorado - Ilmuwan telah mengungkap bahwa perubahan iklim yang terjadi dapat melepaskan sejumlah besar merkuri. Bahan kimia ini adalah racun neurotoksin yang kuat dan dapat menjad ancaman serius bagi kesehatan manusia.

"Sebagai pelarut tanah yang berada di titik beku (permafrost), beberapa bagian merkuri ini akan terlepaskan ke lingkungan dengan dampak yang tidak diketahui bagi manusia dan persediaan makanannya," kata Kevin Schaefer ilmuwan di National Snow and Ice Data Center di Boulder, Colorado, seperti dilansir laman Sante Fe New Mexican, 7 Februari 2018.

Permafrost, tanah beku di Arktik, merupakan perangkap es besar yang membuat karbon terjebak di tanah dan di luar atmosfer. "Jika dilepaskan sebagai karbon dioksida, gas rumah kaca akan mendorong pemanasan global," ujar Schaefer.

Baca: Akibat Perubahan Iklim Antartika Semakin Hijau

Berdasarkan studi yang terbit dalam jurnal Geophysical Research Letters menjelaskan bahwa ada 32 juta galon merkuri, atau setara dengan 50 kolam renang Olimpiade yang terperangkap di lapisan es. "Dua kali lebih banyak merkuri seperti sisa semua tanah, atmosfer, dan samudra yang digabungkan," demikian hasil studi yang terbit secara daring pada 5 Februari 2018.

Para ilmuwan melakukan penelitian dengan mengambil inti dari permafrost di Alaska. Mereka mengukur kadar merkuri dan kemudian mengekstrapolasikan untuk menghitung berapa banyak merkuri yang ada di lapisan es di seluruh dunia, di mana hal itu mencakup sebagian besar wilayah Kanada, Rusia dan negara-negara utara lainnya.

"Kami menduga ini merupakan penumpukan merkuri sejak zaman es terakhir," kata Schaefer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi tersebut mengatakan bahwa dengan tingkat emisi saat ini sampai tahun 2100, lapisan es dapat menyusut antara 30 dan 99 persen. Merkuri akan mengalir melalui sungai ke Samudra Arktik atau masuk ke atmosfer yang bisa mengancam makhluk hidup.

Saat manusia mengkonsumsi ikan yang mengandung merkuri dalam jumlah terlalu besar, bisa berbahaya, terutama bagi wanita hamil. "Kami mengharapkan banyak hal yang akan dilepaskan, tapi kami tidak tahu persis berapa banyak, dan kapan, dan kapan akan dilepaskan," ujar Schaefer.

Baca: 3 Indikator Ini Buktikan Indonesia Terdampak Perubahan Iklim

Simak artikel lainnya tentang perubahan iklim hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SANTA FE NEW MEXICAN | GEOPHYSICAL RESEARCH LETTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

7 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

7 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

7 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

12 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

18 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

21 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

25 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

30 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

36 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.