Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

160 Ton Ikan Mati Keracunan di Danau Maninjau

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
50 Ton ikan keramba mati dan terapung di Danau Maninjau, Agam, Sumbar, (18/3). Matinya ikan keramba milik masyarakat ini karena terjadinya angin kencang yang mengakibatkan menguapnya belerang dan sisa pakan ikan di dasar Danau Maninjau. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
50 Ton ikan keramba mati dan terapung di Danau Maninjau, Agam, Sumbar, (18/3). Matinya ikan keramba milik masyarakat ini karena terjadinya angin kencang yang mengakibatkan menguapnya belerang dan sisa pakan ikan di dasar Danau Maninjau. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Iklan

TEMPO.CO, Lubuk Basung - Hingga hari ini, sudah sekitar 160 ton ikan keramba jaring apung mati akibat keracunan menyusul angin kencang di Danau Maninjau sejak Minggu, 4 Februari 2018.

Baca: 100 Ton Ikan Mati, Bau Tak Sedap Merebak di Danau Maninjau

"Ini baru data sementara dan kemungkinan jumlahnya masih akan bertambah karena angin kencang masih melanda di daerah itu," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Ermanto di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis, 8 Februari 2018.

Ia mengatakan 160 ton ikan jenis nila itu tersebar di Nagari Bayur dan Maninjau sekitar 50 ton, Sungai Batang sekitar 85 ton, serta Tanjung Sani dan Koto Malintang 25 ton. Ikan ini berasal dari ratusan petak keramba jaring apung milik 35 orang.

Ikan yang mati berukuran dari bibit yang berusia dua bulan sampai ikan yang sudah siap panen. "Ikan yang mati ini merupakan sisa budi daya pada akhir 2017, dan ada yang baru disemai oleh pembudidaya. Pembudidaya mengalami kerugian sekitar Rp 3,75 miliar," ujar Ermanto.

Saat ini, bangkai ikan itu sudah mengapung ke permukaan danau vulkanik tersebut. Sementara pemerintah telah melarang pembudidaya ikan membuang bangkai ikan ke danau karena dapat menambah pencemaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, ikan ini mati akibat angin kencang melanda daerah itu sehingga sisa pakan ikan naik ke permukaan danau, yang menyebabkan oksigen berkurang. Dengan kondisi itu, ikan mengalami pusing dan beberapa jam setelah itu mati.

Sebelumnya, pemerintah telah melarang pembudidaya dengan keramba jaring apung di Danau Maninjau karena sudah tercemar berat. Untuk mengatasi ini, budi daya ikan harus dihentikan.

Sudah saatnya pembudidaya ikan mengalihkan budi daya dari keramba jaring apung ke kolam air deras, kolam air tenang, mina padi, dan sebagainya. "Kami siap untuk membantu pembudidaya dengan meminjamkan alat berat, bibit ikan, dan bantuan lainnya," kata Ermanto.

Baca: 400 Ton Ikan Danau Maninjau Mati Mendadak

Salah seorang pembudidaya ikan, Firman, 52 tahun, menambahkan, sekitar 18 ribu ekor bibit ikan berusia dua bulan miliknya mati. "Bibit ini baru saya semai beberapa minggu lalu di enam petak keramba jaring apung," ucapnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

12 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

39 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

45 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

47 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

48 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

KKP mengklaim harga ikan terkendali meski permintaannya meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.


6 Kegiatan Seru di Jakarta Aquarium untuk Liburan Akhir Pekan

54 hari lalu

Pengunjung menyentuhkan tangannya ke bintang laut (Asteroidea) di Jakarta Aquarium dan Safari, Jakarta, Selasa 3 Mei 2022. Warga Jakarta dan sekitarnya memanfaatkan libur lebaran untuk berekreasi bersama keluarga ke tempat-tempat wisata di Ibu Kota. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
6 Kegiatan Seru di Jakarta Aquarium untuk Liburan Akhir Pekan

Salah satu kegiatan seru di akhir pekan yang bisa Anda coba adalah dengan mengunjungi Jakarta Aquarium. Berikut harga tiket, lokasi, dan jam bukanya.


Tidak Hanya Ikan, Menteri KKP Sebut Rumput Laut Hingga Lobster Juga Investasi Menggiurkan

5 Februari 2024

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
Tidak Hanya Ikan, Menteri KKP Sebut Rumput Laut Hingga Lobster Juga Investasi Menggiurkan

Tidak hanya ikan, Menteri KKP menyebut rumput, tilapia, kepiting hinggal lobster merupakan Komoditas yang menggiurkan untuk dikembangkan pasarnya.


Ikan Nemo Bisa Berhitung, Ini Studi yang Menjelaskannya

3 Februari 2024

Ikan Nemo berdada di sekitar Anemon laut di zona konservasi bawah laut Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2022. Tranplantasi terumbu karang yang dilakukan kelompok nelayan setempat sejak tahun 2009 itu saat ini sudah mencapai luasan kurang lebih 8 hektar yang menjadi rumah bagi beragam biota laut. ANTARA/Budi Candra Setya
Ikan Nemo Bisa Berhitung, Ini Studi yang Menjelaskannya

Studi baru Institut Sains dan Teknologi Okinawa menyatakan bahwa ikan badut bisa berhitung.


Ikan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

26 Januari 2024

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ikan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Ikan memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara umum. Namun, bagi penderita diabetes, pemilihan jenis ikan juga menjadi pertimbangan penting.