TEMPO.CO, Gunungkidul - Dari catatan Kepolisian Sektor Rongkop, Gunungkidul, total ada 17 tanah ambles baru sejak dua bulan terakhir ini. Lubang tersebut tersebar di tujuh desa dari total delapan desa yang ada di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca: Tanah Ambles di Gunungkidul Menyebar ke 11 Titik, Ini Kata BPBD
Dari laporan masuk hanya ada satu desa yang tidak ada amblesan, yakni Desa Pringombo. Bhabimkamtibmas Desa Petir, Bripka Herlin Handoko Putro mengatakan atas perintah Kapolsek Ajun Komisaris Yulianto pihaknya memasang rambu dengan garis polisi.
"Kami juga menghimbau warga untuk berhati-hati saat beraktifitas di sekitar lubang," kata Herlin, Sabtu, 10 Februari 2018.
Kepala Desa Petir, Sarju, mengatakan di desanya ada sekitar tujuh titik tanah ambles yang berada di lima dusun, sejak akhir Januari 2018. "Ada lima dusun, yakni Dusun Siono, Dadapan, Ngurak-urak, dan Ngelo yang memiliki tanah ambles," katanya.
Dia mengatakan lubang memiliki diameter dua hingga lima meter. Ia menduga fenomena ini terjadi dikarenakan geografis desanya yang merupakan daerah karst, di mana di daerah tersebut area bawah tanah yang ada memiliki rongga.
"Kami sudah mengimbau agar tidak meluas lubang ditutup dengan sampah misalnya pohon jagung, jerami dan pohon pisang. Sehingga lubang tidak meluas," katanya.
Sarju mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memasang rambu peringatan. "Sudah dipasang garis polisi agar warga tidak melintas di sekitar amblesan," katanya.
Sementara Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi mengatakan pihaknya akan melaporkan banyaknya lubang ke bupati, harapannya segera dilakukan kajian.
"Penelitian pendalaman secara ilmiah karena menyangkut geologi. Dulu saya sering berkunjung ke desa-desa yang terdapat tanah ambles namun kecil, sekarang luasan tanah ambles lebar-lebar. Maka dari itu harus ada pendalaman situasi ini," katanya.
Dia berharap masyarakat untuk tetap tenang terkait banyaknya tanah ambles di Gunungkidul. "Anugrah Allah kepada masyarakat Gunung Kidul berbeda dengan yang lain, sumber air harus kita sadari bersama, jangan terlalu takut. Sejauh ini tidak menimbulkan bahaya dan mengandung risiko keamanan," katanya.