Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Obat Masa Depan Down Syndrome

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Madeline Stuart, model Down Syndrome, melakukan live stream dengan model lainnya sebelum peragaan busana FTL Moda dalam Pekan Mode New York, di New York, 13 September 2015. REUTERS/Andrew Kelly.
Madeline Stuart, model Down Syndrome, melakukan live stream dengan model lainnya sebelum peragaan busana FTL Moda dalam Pekan Mode New York, di New York, 13 September 2015. REUTERS/Andrew Kelly.
Iklan

TEMPO.CO, Massachusetts - Ada kabar baik bagi penderita sindrom Down (Down syndrome). Tim ilmuwan dari University of Massachusetts Medical School di Worcester, Amerika Serikat, menemukan cara menyembuhkan kelainan genetis itu.

"Kromosom ekstra yang menyebabkan sindrom Down harus dibungkam," kata pemimpin penelitian, Jeanne Lawrence, seperti dilansir laman Newscientist.

Pada 1866, Dr John Longdon Down menemukan kelainan genetis yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3. Kelainan itu berdampak keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental. Tinggi badan penderita relatif pendek, kepala mengecil, dan hidung datar menyerupai orang Mongoloid-karena itu dikenal sebagai Mongolisme.

Tim peneliti mengambil sel kulit dari laki-laki penderita sindrom Down dan "memutar ulang" kembali ke tahap embrio. Mereka memiliki salinan ekstra kromosom 21 yang mengubah cara sel-selnya berkembang. Ke dalam kromosom ekstra ini, Lawrence dan timnya menyisipkan salinan gen XIST.

Gen yang ditemukan dalam kromosom X ini berfungsi membungkam. Gen XIST biasanya diperlukan untuk menekan satu dari dua kromosom X pada wanita. Benar saja, pengaktifan gen XIST seketika membungkam ekspresi kromosom 21.

Akibatnya, sel tubuh dapat berkembang normal dan dalam dua pekan membentuk kumpulan neuron sistem saraf pusat. "Efek ini tidak dijumpai pada sel yang tidak disisipi XIST," ujar Lawrence.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktivasi gen XIST juga mencegah ekspresi gen APP pada kromosom ekstra yang memicu pembentukan beta-amiloid, protein yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer dan mempercepat perkembangan sindrom Down.

Robin Lovell-Badge dari National Institute of Medical Research di London mengatakan intervensi embrio hidup tidak mungkin dilakukan. "Saya tidak yakin cara ini bisa diterapkan di semua sel bersamaan dengan diagnosis sindrom Down," kata dia. Namun, menurut Elizabeth Fisher dari University College London, temuan itu tetap berpotensi mengobati gejala sindrom Down.

Simak artikel menarik lainnya tentang Down syndrome hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NEWSCIENTIST | AMB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah June Lin Penyintas Down Syndrome yang Jadi Penari

23 Januari 2024

Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Pixabay.com/PX41-Media
Kisah June Lin Penyintas Down Syndrome yang Jadi Penari

June Lin berusia 12 tahun ketika dia menari pertama kalinya di Towner Gardens School, sekolah anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk down syndrome.


Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

22 Januari 2024

Ilustrasi anak dengan down syndrome atau autis dengan ibu. shutterstock.com
Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

Berkat kemajuan dalam teknologi medis sejumlah metode deteksi dini telah dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi Down syndrome alias sindrom Down


Apa Itu Down Syndrome alias Sindrom Down?

22 Januari 2024

Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Pixabay.com/PX41-Media
Apa Itu Down Syndrome alias Sindrom Down?

Kondisi sindrom Down ini umumnya terlihat pada anak-anak dan dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif.


6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

2 Januari 2024

Drama Korea It's Okay to Not Be Okay (Netflix)
6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

Ini sejumlah Drama Korea tentang perjuangan penyandang disabilitas intelektual


Menteri Sosial Tri Rismaharini Blak-blakan Alasannya Menangis dalam Panel Diskusi AHLF 2023

11 Oktober 2023

Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan penjelasan kepada wartawan usai menutup Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 di Makassar, Rabu, 10 Oktober 2023. Dok: Kementerian Sosial.
Menteri Sosial Tri Rismaharini Blak-blakan Alasannya Menangis dalam Panel Diskusi AHLF 2023

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan sempat teringat kepada seorang penyandang disabilitas yang menjadi korban kekerasan seksual.


Bulan Down Syndrome, Dukungan Bukan Hanya Oktober

9 Oktober 2023

Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Pixabay.com/PX41-Media
Bulan Down Syndrome, Dukungan Bukan Hanya Oktober

Meningkatkan kepedulian pada orang dengan down syndrome sebenarnya tak harus dalam satu bulan saja tapi Oktober dijadikan sebagai momen lebih peduli.


Sekarang Ada Boneka Barbie Penyandang Down Syndrome

11 September 2023

Boneka Barbie dengan Down Syndrome produksi Mattel. Foto: The New Daily.
Sekarang Ada Boneka Barbie Penyandang Down Syndrome

Boneka Barbie dengan down syndrome sudah dapat dijumpai digerai mainan anak Mattel, yang diproduksi Mattel bekerja sama dengan National Down Syndrome


Saran Pakar untuk Cegah Anak Lahir dengan Down Syndrome

30 Juli 2023

Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Pixabay.com/PX41-Media
Saran Pakar untuk Cegah Anak Lahir dengan Down Syndrome

Dokter kandungan mengatakan risiko anak terkena down syndrome bisa dicegah dengan memperbaiki nutrisi sejak sebelum kehamilan.


Profil Nur Azizah, Difabel Atlet Senam Ritmik Peraih Medali Emas di Special Olympics World Games Berlin 2023

21 Juni 2023

Pesenam ritmik asal Provinsi Riau Nur Hazizah Sinaga mempersembahkan emas pertama untuk anggota delegasi Special Olympics Indonesia di ajang Special Olympics World Summer Games 2023 Berlin, Senin, 19 Juni 2023. IST/KEMENPORA
Profil Nur Azizah, Difabel Atlet Senam Ritmik Peraih Medali Emas di Special Olympics World Games Berlin 2023

Special Olympics World Games Berlin merupakan kejuaraan olahraga bagi difabel. Atlet senam ritmik Nur Azizah di meraih medali emas di sana.


Boneka Barbie Down Syndrome Diluncurkan, Ini Manfaat Mainan Inklusif untuk Anak

28 April 2023

Model asal Inggris, Ellie Goldstein memegang boneka Barbie baru dengan down syndrome, di London, 17 April 2023. Dalam hal pakaian, boneka tersebut mengenakan rok berlengan kembung yang dihiasi kupu-kupu serta bunga berwarna kuning dan biru. Kedua warna tersebut diketahui merupakan warna dari simbol down syndrome. Mattel/Catherine Harbour/Handout via REUTERS
Boneka Barbie Down Syndrome Diluncurkan, Ini Manfaat Mainan Inklusif untuk Anak

Barbie meluncurkan boneka pertamanya yang mewakili penyandang Down syndrome