TEMPO.CO, Barcelona - Perusahaan teknologi milik Alibaba Group, Alibaba Cloud, menghadirkan superkomputer berkemampuan big data dan kercerdasan buatan. "Banyak kisah sukses dalam penerapan solusi data intelligence khususnya di Cina dan secara global," kata General Manager Alibaba Cloud Erop, Yeming Wang, dalam siaran pers yang diterima Tempo, 1 Maret 2018. "Karena itu kami menciptakan sistem ini."
Big data, menurut Wang, dapat mendorong inovasi dalam bebagai ekosistem bisnis seperti keuangan, logistik, transportasi dan kesehatan. Salahh satunya ialah fitur image search yang telah diterapkan secara luas di Cina.
Baca: Kecerdasan Buatan Bisa Mengganggu Stabilitas Politik, Kok Bisa?
Selama ini, Wang mengklaim, Alibaba Group telah mengelola 95 persen data dengan sistem pengelolaan data cerdas. "Pengambilan keputusan tersebut menjadi hal strategis di era digital. Demi memenuhi kebutuhan yang berubah, kami ingin memanfaatkan pengalaman dalam transformasi digital," ujar Wang.
Menurut Wang, solusi cloud ini akan membantu organisasi di berbagai sektor, baik di ranah lokal maupun global. Hal itu merupakan makna dari teknologi inklusif. "Untuk itu, kami komitmen berinvestasi pada layanan komputasi dan infrastruktur digital," tambah dia.
Alibaba Cloud telah membuka pusat data pertama di Eropa, tepatnya di Frankfurt, Jerman pada oktober 2016. Kemudian membangun ekosistem teknologi dengan beberapa mitranya seperti Vodafone di Jerman, Met Office, layanan meteorologi nasional Kerajaan Inggris, dan pusat inovasi Station F di Prancis.
Baca: Karena Kecerdasan Buatan, Manusia Bisa Punya Telepati
Simak kabar terbaru tentang kecerdasan buatan dan kabar terbaru dari Alibaba hanya di kanal Tekno Tempo.co.