TEMPO.CO, Jakarta - Hari Perempuan Internasional setiap tahunnya dirayakan pada tanggal 8 Maret. Pada hari itu, dunia merayakan pencapaian perempuan, dari bidang politik, sosial, hingga ilmu pengetahuan. Gerakan ini bermula sejak 1900.
Dalam bidang sains, ada lima ilmuwan perempuan yang telah mencapai prestasi puncaknya di bidang masing-masing. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya:
Baca: Hari Perempuan Internasional, Megawati Raih Doktor Honoris Causa
1. Cori Bargmann
Cori Bargmann. (thefemalelead.com)
Ilmuwan yang lahir pada 1 Januari 1961 ini adalah seorang pakai neurobiologi di Rockefeller University. Dia meraih gelar sarjana, master, dan Phd di University of Georgia dan Massachusetts Institute of Technology.
Karya utama Bargman yang paling terkenal ialah mempelajari interaksi antara susunan dan perilaku genetika. Dari hasil kerja kerasnya di bidangnya tersebut dia sempat meraih beberapa penghargaan bergengsi dalam dunia sains, seperti Breakthrough Prize in Life Sciences dan Franklin Institute Awards.
2. Sara Seager
Sara Seager. (macleans.ca)
Namanya mungkin tak asing bagi para penggemar astronomi. Perempuan kelahiran 21 Juli 1971 ini merupakan astrofisikawan di Massachusetts Intitute of Technology. Fokus risetnya pada eksoplanet atau planet yang berada di luar tata surya kita.
Tujuan utamanya: mencari planet yang mampu menopang kehidupan dan membongkar misteri kehidupan lain di alam semesta.
Baca: Hari Perempuan Internasional : Ini Kisah Hebat dari Mesir
3. Katie Hunt
Katie Hunt. (plu.edu)
Hunt adalah seorang arkeolog yang bergerak di bidang paleoonkologi, yakni penyakit-penyakit purba. Bersama timnya ia berhasil mengungkap sejarah kanker di dunia sejak 8.000 tahun lalu.
Misi mulianya ialah mendirikan sebuah bank data tentang penyakit ini yang bisa diakses secara gratis, baik itu oleh ilmuwan maupun masyarakat agar bisa bersama-sama mencari obat dari penyakit mematikan ini. Menariknya, Hunt adalah seorang penyintas (survivor) kanker.
4. Emily Levesque
Emily Levesque. (emilylevesque.com)
Muda dan berbakat. Mungkin dua kata itulah yang mampu menggambarkan sosok Emily Levesque, astronom muda dari University of Washington. Di umurnya yang baru menginjak 32 tahun dia telah melahirkan berbagai riset utama, seperti tentang bintang masif. Saat sedang menempuh pendidikan sarjananya pun dia telah menemukan beberapa bintang terbesar di berbagai galaksi.
5. Maryam Mirzakhani
Maryam Mirzakhani. (news.stanford.edu)
Mirzakhani merupakan seorang pakar matematika perempuan asal Iran pertama yang mendapatkan penghargaan Fields Medal pada 2014. Penghargaan ini setara Hadian Nobel untuk para ahli matematika dunia.
Dia lahir pada 3 Mei 1977 dan besar di Iran sebelum akhirnya menempuh pendidikan di Harvard University, Amerika Serikat. Dia dikenal sebagai pakari teori geometri hiperbola. Nahas, dia tidak berumur panjang. Pada 15 Juli 2017, dia mengembuskan napas terakhirnya setelah bertarung dengan kanker payudara yang dideritanya sejak lama. Kanker ini menyebar hingga ke tulang Mirza.
Baca: Harga Khusus Dufan di Hari Perempuan Internasional
Simak artikel menarik lainnya tentang Hari Perempuan Internasional lainnya hanya di Tempo.co.
FEMALELEAD.COM | STANFORD.EDU | MACLEANS.CA