TEMPO.CO, Bandung - Tiga gempa besar tercatat pernah merontokkan bangunan di Jakarta. Kejadiannya pada 1699, 1780, dan 1834. Berdasarkan data sejarah kegempaan catatan ahli gempa Jerman Winchman, pernah terjadi gempa besar yang berpusat di sekitar Jakarta.
Dampaknya menimbulkan kerusakan berat di wilayah Jakarta dan kota lain di Jawa hingga Lampung. Gempa besar yang berdampak ke Jakarta itu terjadi pada 5 Januari 1699, kemudian 22 Januari 1780, dan 10 Oktober 1834.
"Saat itu belum ada alat pengukuran gempa, sehingga tidak jelas lokasi pusat gempanya," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Sri Hidayati, saat ditemui di kantornya di Bandung, Kamis, 8 Maret 2018.
Baca: Geger Gempa Megathrust: 8 Lindu Besar Pernah Guncang Indonesia
Adapun dalam satu dekade ini, setidaknya ada empat gempa yang mengguncang kuat Jakarta. Lindu itu seperti Gempa Indramayu 9 Agustus 2007 bermagnitudo (M) 7,5, kemudian Gempa Tasikmalaya 2009 M=7,0 dan M=6,5 pada 2016, dan Gempa Lebak yang terbaru sebesar M=5,9 pada 23 Januari 2018.
Meski telah tiga kali diguncang gempa besar, tapi menurut Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar mengatakan, Jakarta masih relatif aman untuk ditinggali. "Masyarakat harus tetap tenang, tidak perlu khawatir berlebihan namun terus tingkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan," katanya. Korban jiwa bukan akibat gempa secara langsung, melainkan dari robohnya bangunan.
Pengurangan kerentanan terhadap gempa menurut Badan Geologi dengan cara penataan ruang berbasis kebencanaan. Upaya itu termasuk pembuatan bangunan yang tahan gempa. Selain itu perlu sosialisasi pengetahuan gempa bumi, langkah evakuasi dan penyelamatan diri kepada warga. "Bagus kalau bisa masuk kurikulum pendidikan," ujar Sri.
Baca: Inilah Dampak Gempa Megathrust ke Bangunan Tinggi
Simak artikel menarik lainnya tentang gempa hanya di kanal Tekno Tempo.co.