Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minum Air Harus 8 Gelas Per Hari, Mitos atau Fakta?

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Ilustrasi minum air mineral. Shutterstock
Ilustrasi minum air mineral. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Melbourne - Pembahasan mitos atau fakta hari ini adalah soal benarkah kita harus minum delapan gelas air per hari? Selama ini setiap orang dianjurkan untuk minum air putih minimal delapan gelas sehari. Namun, berdasarkan studi yang terbit dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, "aturan" itu sebetulnya tidak baku.

Sebaliknya, menurut tim yang dipimpin Pascal Saker-pakar neurosains dan kesehatan mental dari University of Melbourne, Australia-ini, minumlah air sesuai dengan kebutuhan tubuh. "Dengarkanlah kerongkongan Anda, tak harus delapan gelas sehari," demikian menurut tim dalam artikel berjudul "Overdrinking, Swallowing Inhibition, and Regional Brain Responses Prior to Swallowing" itu.

Mereka menyatakan minum air putih secara berlebihan atau tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh malah akan membuat air sulit untuk ditelan dan membuat tubuh bekerja ekstra untuk menyerap air tersebut.

Michael Farrel-pakar biomedis dari Monash University yang juga anggota tim-mengatakan tubuh setiap orang memiliki mekanisme berbeda. Karena itu, setiap orang bisa saja membutuhkan air kurang dari delapan gelas sehari. "Atau mungkin lebih," kata dia, seperti dilansir laman Science Alert, akhir Februari lalu.

Baca: Bayi Kucing Jantan Tiga Warna Dimakan Induknya, Mitos atau Fakta?

Terlalu banyak minum pun, kata dia, bisa menjadi masalah. Bisa saja seseorang malah keracunan atau mengalami hiponatremia alias kekurangan natrium dalam tubuh. Natrium memiliki fungsi utama untuk mengendalikan kadar air, mengendalikan tekanan darah dan fungsi saraf, serta memperlancar kinerja otot. Penyebab lain hiponatremia adalah diare dan mengkonsumsi obat-obatan seperti ekstasi.

Saker, Farrell, dan tim mencoba melihat berapa kadar air yang sebetulnya cocok untuk tubuh. Dalam studi, mereka meminta 20 responden penelitian untuk meminum air setelah melakukan dua hal, yakni saat merasa haus setelah berolahraga dan minum air secara berlebihan walaupun tidak haus.

Tim menemukan, hambatan untuk meminum air dialami para responden saat mereka meminum air secara berlebih. Tak tanggung-tanggung, menurut para responden, usaha menelan air tiga kali lebih sulit daripada biasanya.

"Ini bukti riset pertama bahwa tubuh tidak bisa menerima air putih secara berlebihan, meski memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan," kata Farrell. "Tubuh akan membentuk mekanisme pertahanan untuk air saat telah mencapai batasnya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Mobil Mendadak Mati Sebelum KRL Lewat, Mitos atau Fakta?

Tim juga melakukan pemindaian resonansi magnetik (fMRI) untuk mengukur aktivitas otak sebelum, saat, dan setelah para responden meminum air dalam dua kondisi tersebut. Hasilnya, aktivitas otak kanan meningkat saat tubuh menerima air putih secara berlebih.

Menurut Saker, hal itu menunjukkan korteks frontal-bagian otak yang berfungsi menanggapi rangsangan dan memori-bekerja menghadapi hambatan dari tubuh, dalam hal ini menerima air yang banyak. "Memang seperti inilah tubuh kita mengendalikan asupan cairan," kata dia.

Saker mengatakan hal tersebut sekaligus menjelaskan kenapa banyak kasus atlet yang meninggal setelah minum air secara berlebih. "Tubuh para atlet kaget saat menerima asupan air yang terlalu banyak," ujarnya.

Meski begitu, tim menekankan bahwa studi ini memang memerlukan kajian lebih mendalam. Sebab, tim belum memasukkan variabel umur dan faktor kesehatan. Satu hal yang jelas sekarang: minum air delapan gelas hanya mitos.

Baca: 6 Mitos dan Fakta Kanker yang Sering Dipercaya Orang

Simak artikel menarik lainnya tentang mitos atau fakta hanya di kanal Tekno Tempo.co.

PROCEEDINGS OF THE NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES | SCIENCE ALERT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

24 hari lalu

Tangkapan gambar presentasi soal Mitos La Ode Wuna millik Dosen Universitas Indonesia (UI), Geger Riyanto (Dok. Beranda BRIN)
Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

31 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

42 hari lalu

PT Merck Tbk, (Merck) perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan, dan Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) berkolaborasi memperbarui situs MauPunyaAnak.id/Tempo-Mitra Tarigan
Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.


Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

12 Februari 2024

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

Di Hari Epilepsi Internasional, penting untuk memahami kesalahpahaman soal epilepsi sehingga pengobatan tertunda.


Meski Jenis Kanker Raja Charles III Tak Diungkap, Anda Perlu Tahu Mitos soal Kanker Prostat

6 Februari 2024

Raja Charles kini akan menjalani perawatan untuk kanker ini sebagai pasien rawat jalan. REUTERS/Toby Melville
Meski Jenis Kanker Raja Charles III Tak Diungkap, Anda Perlu Tahu Mitos soal Kanker Prostat

Raja Charles III didiagnosis kanker dan tengah menjalani pengobatan. Jenis kankernya tak disebut namun tak ada salahnya memahami mitos kanker prostat.


4 Mitos soal Kanker Prostat yang Bikin Penderita Terlambat Terdiagnosis

24 Januari 2024

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
4 Mitos soal Kanker Prostat yang Bikin Penderita Terlambat Terdiagnosis

Ada empat mitos yang membuat penderita kanker prostat terlambat terdiagnosis dan mendapat perawatan. Penting untuk mengecek faktanya.


Donor Darah Juga Ada Mitosnya, Bagaimana Faktanya?

13 Januari 2024

Ilustrasi Donor Darah. Tempo/Aditia Noviansyah
Donor Darah Juga Ada Mitosnya, Bagaimana Faktanya?

Ada beberapa mitos terkait donor darah yang membuat orang enggan melakukannya. Bagaimana faktanya?


Sederet Mitos soal Menopause yang Perlu Diketahui

29 Oktober 2023

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Sederet Mitos soal Menopause yang Perlu Diketahui

Menopause adalah tahap normal dalam kehidupan perempuan ketika periode menstruasinya berakhir dan terjadi perubahan hormonal lainnya.


Sederet Mitos terkait Pemutihan Gigi yang Perlu Diketahui

29 Oktober 2023

Ilustrasi wanita dengan bibir merah alami dan gigi sehat. Freepik.com/jannoon028
Sederet Mitos terkait Pemutihan Gigi yang Perlu Diketahui

Pemutihan gigi atau bleaching gigi merupakan prosedur yang dilakukan untuk membuat permukaan gigi tampak lebih cerah dan putih.


Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

20 Oktober 2023

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)
Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

Pakar menyebut berbagai mitos seputar penggunaan obat dan alat kontrasepsi masih jadi tantangan cakupan pelayanan program KB.