TEMPO.CO, London - Dibatasi dengan kursi roda, fisikawan Stephen Hawking telah menjelajahi alam semesta di dalam pikirannya. Dia ingin melihat sesama manusia meninggalkan Bumi secara fisik dan segera.
Baca: Stephen Hawking Meninggal Dunia: Ini 5 Ramalannya tentang Bumi
"Saya percaya apa yang membuat kita unik melampaui batas-batas kita," kata Hawking, sebagaimana dilaporkan Newsweek pekan lalu.
Itulah sebabnya Hawking mengambil bagian dalam Breakthrough Initiatives (Inisiatif Terobosan), serangkaian proyek yang dirancang untuk membantu Bumi menemukan intelijen alien dan mengunjungi sistem tata surya tetangga terdekat dengan sebuah penyidik seukuran kartu kredit yang didorong oleh sinar laser raksasa.
"Bagaimana kita melampaui batasan ini? Dengan pikiran dan mesin kita," kata Hawking. "Batas yang merintangi kita sekarang adalah kekosongan besar antara kita dan bintang-bintang, tapi sekarang kita bisa melampaui itu."
Tentu saja tidak mudah, tapi sekarang kita sampai pada titik di mana setidaknya kita dapat merancang sebuah sistem yang bisa berjalan dengan kecepatan seperempat dari kecepatan cahaya, dan bukan perayapan lambat yang membatasi setiap pesawat ruang angkasa yang dibangun sampai saat ini.
"Saya percaya bahwa masa depan jangka panjang umat manusia harus berada di luar angkasa," kata Hawking dalam sebuah wawancara terpisah, dengan Charlie Rose.
Hawking mengatakan bahwa manusia telah menciptakan risiko kepunahan mereka sendiri, dan tinggal di Bumi seperti menyimpan semua telur kita dalam satu keranjang. "Mari kita berharap kita bisa menghindari menjatuhkan keranjang sampai kita bisa menyebarkan muatan."
Baca: Ini Teori Terakhir Sebelum Stephen Hawking Meninggal Dunia
Dan selain itu, jika semuanya berjalan lancar, bisa jadi lebih asyik. "Kita manusia, dan sifat kita adalah terbang," kata Stephen Hawking.
NEWSWEEK