Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Mikroplastik dalam Botol Air Kemasan, Apa Bahayanya?

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil riset terbaru dari State University of New York at Fredonia, yang dilakukan secara global, menunjukkan sejumlah merek air minum dalam botol di seluruh dunia rata-rata tercemar mikroplastik. Partikel yang ditemukan dalam air kemasan itu rata-rata berukuran 6,5 mikrometer, yang setara dengan ukuran sel darah merah. Ada juga yang berukuran 100 mikrometer atau seukuran diameter rambut.

Riset State University of New York at Fredonia itu didukung Orb Media Network, organisasi media nirlaba di Amerika Serikat. Tempo menjadi mitra dalam penelitian. Kamis ini, 15 Maret 2018, hasil penelitian itu dipublikasikan serentak oleh 12 media di seluruh dunia. Selain Tempo, ada BBC dari Inggris, Deutsche Welle (Jerman), dan CBC (Kanada).

Simak: Investigasi Tempo sial Mikroplastik

Ahli toksikologi dari Universitas Indonesia, Budiawan, mengatakan partikel yang berukuran sama atau lebih kecil dari sel manusia dapat diserap dan masuk aliran darah. Selain itu, akumulasi mikroplastik dalam tubuh dapat mengganggu kerja organ vital, seperti ginjal dan hati. "Akumulasi terjadi kalau tubuh tidak mengeluarkan partikel asing secara alami lewat ekskresi," kata Budiawan kepada Tempo, Selasa lalu, di kantornya.

Budiawan menyatakan hal itu menanggapi temuan penelitian berskala global bekerja sama dengan Orb Media Network yang dipublikasikan serentak pada hari ini. Untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, Tempo melakukan penelitian mandiri bekerja sama dengan laboratorium kimia Universitas Indonesia. Hasilnya tak jauh berbeda.

Ahli nutrisi, Tan Shot Yen, pemilik klinik kesehatan di Tangerang, mengatakan potensi bahaya semakin nyata terhadap tubuh. Sebab, semakin kecil partikel mikroplastik, semakin mudah dan semakin banyak diserap sel. Menurut Tan, penelitian menyeluruh tentang dampak mikroplastik bagi manusia memang masih minim.

Baca: Waspada, Ada Mikroplastik pada Air Kemasan

Namun dia merujuk salah satu penelitian dari Pusat Informasi Bioteknologi Nasional Amerika Serikat tentang dampak partikel itu terhadap plankton di perairan bebas yang telah tercemar. "Dampak terberatnya adalah gangguan pertumbuhan dan reproduksi. Tentu saja, jika mencetuskan radikal bebas, risiko kanker tidak bisa ditepis," katanya.

Mikroplastik adalah pecahan terkecil sampah plastik buangan manusia. Karena sifatnya yang tak bisa terurai, limbah ini akan terus terpecah menjadi bagian-bagian kecil. Penelitian ini tidak mampu mengungkap sumber mikroplastik, apakah dari sumber mata air ataukah saat proses pengemasan air minum ke dalam botol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Corporate Communication Division Head at PT Mayora Indah Tbk, Sribugo Suratmo, mengatakan tak dapat mengomentari kandungan partikel dalam air minum Le Minerale yang mereka produksi. "Kalau soal kandungan, saya tidak tahu," katanya. 

Sedangkan General Manager Corporate Communication PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Stefanus Indrayana, menyerahkan hak menanggapi kepada Asosiasi Pengusaha Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin). Indofood Asahi adalah produsen minuman merek Club.

Baca: Waspada, Mikroplastik Diduga Bisa Membawa Logam Berat 

Adapun Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, mengatakan proses pembotolan produk perusahaan telah mengikuti standar tertinggi. "Baik dalam kebersihan, kualitas, maupun keamanan pangan," katanya.

Adapun Ketua Umum Aspadin, Rachmat Hidayat, mengatakan hingga kini belum ada konsensus ilmiah mengenai dampak mikroplastik terhadap kesehatan. Menurut dia, seluruh perusahaan yang tergabung dalam asosiasi wajib memenuhi standar baku mutu sesuai dengan aturan di dalam negeri. "Tapi kami terus mengamati pemberitaan dan temuan-temuan ini," kata dia.

GADI MAKITAN | INDRI MAULIDAR

Catatan: Berita ini telah diperbaiki pada Selasa, 20 Maret 2018, pukul 15.00 WIB. Perbaikan dilakukan terkait dengan kekeliruan penyebutan produsen merek Le Minerale dan Club.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

6 hari lalu

Sejumlah pekerja melakukan pensortiran berbagai jenis sampah plastik yang dapat didaur ulang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 18 Agustus 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. BRIN mendorong pengembangan riset dan penguatan regulasi untuk menanganinya.


BEM UNM Sukses Gelar Seminar Riset Nasional: Membangun Budaya Riset di Kalangan Mahasiswa

39 hari lalu

Seminar Riset Nasional Universitas Negeri Makassar
BEM UNM Sukses Gelar Seminar Riset Nasional: Membangun Budaya Riset di Kalangan Mahasiswa

Seminar Riset Nasional ini dibuka secara resmi oleh Rektor UNM, Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn.


Peneliti BRIN Dorong Penggunaan Teknologi Terahertz, Dapat Kirim Data Secepat Kilat

39 hari lalu

Peneliti Pusat Riset Elektronika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hana Arisesa menjelaskan terahertz (THz) dapat menjadi teknologi potensial yang dapat diimplementasikan di Indonesia. Dok. Humas BRIN
Peneliti BRIN Dorong Penggunaan Teknologi Terahertz, Dapat Kirim Data Secepat Kilat

BRIN sebagai orkestrator riset nasional perlu berperan sebagai pendorong riset terahertz tingkat nasional bahkan global.


Bahaya Polusi Mikroplastik Ancam Kehidupan Manusia dan Biota Laut

40 hari lalu

Salah satu instalasi bertuliskan
Bahaya Polusi Mikroplastik Ancam Kehidupan Manusia dan Biota Laut

Polusi Mikroplastik berasal dari berbagai produk sehari-hari kini bahayakan dunia. Sampah plastik dunia sejak 1950 - 2020 meningkat 200 kali lipat.


Mengenal 5 Jenis Plastik Sebagai Kemasan Plastik Makanan

50 hari lalu

Berbagai sampah plastik berupa kemasan makanan dan minuman yang disusupi kedalam sampah kertas impor diperlihatkan saat aksi protes tolak sampah impor di Surabaya, 12 Juli 2019. Tumpukan sampah impor yang berada di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur ini dijadikan sebagian besar warganya sebagai sumber penghasilan. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Mengenal 5 Jenis Plastik Sebagai Kemasan Plastik Makanan

Produsen makanan perlu memilih kemasan plastik ramah lingkungan dan dapat didaur ulang serta memberikan edukasi soal pemilahan sampah plastik.


Ecoton Sarankan Uji Bebas Mikroplastik Masuk Syarat Nikah, Cara Jaga Kesehatan Reproduksi

53 hari lalu

Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan (Ecoton) menggelar aksi performance art merespons dampak mikroplastik bagi tubuh manusia, Kamis, 25 Juli 2024. Sumber: Ecoton
Ecoton Sarankan Uji Bebas Mikroplastik Masuk Syarat Nikah, Cara Jaga Kesehatan Reproduksi

Lembaga kajian ekologi, Ecoton, meminta Kementerian Agama menambahkan uji bebas mikroplastik dalam syarat pranikah, demi alasan kesehatan.


Fakta Mikroplastik Cemari Perairan dan Ikan di Indonesia

16 Juli 2024

Seorang sukarelawan membersihkan pasir pantai Barreiras setelah terpapar jutaan butiran plastik di wilayah Galicia barat laut Spanyol, yang memicu keprihatinan lingkungan dan permainan menyalahkan politik di Corrubedo, Spanyol, 13 Januari 2024. Anggota parlemen Uni Eropa mendorong untuk memperkuat rencana undang-undang mengenai polusi mikroplastik. REUTERS/Miguel Vidal
Fakta Mikroplastik Cemari Perairan dan Ikan di Indonesia

Pencemaran mikroplastik di Indonesia disebut-sebut semakin mengkhawatirkan.


3 Tools AI yang Paling Banyak Digunakan hingga Juli 2024

15 Juli 2024

Rekomendasi AI Selain ChatGPT. Foto: Canva
3 Tools AI yang Paling Banyak Digunakan hingga Juli 2024

RevoU melakukan riset tentang penggunaan tools AI di tahun 2024. Apa saja AI yang paling populer sejauh ini?


Bahaya Senyawa Bromat dalam Air Minum Dalam Kemasan atau AMDK

6 Juli 2024

Ilustrasi air dalam kemasan galon. quora.com
Bahaya Senyawa Bromat dalam Air Minum Dalam Kemasan atau AMDK

Senyawa bromat dalam air minum dalam kemasan atau AMDK memiliki kandungan yang berbahaya dan perlu diperhatikan sejak awal.


Mikroplastik, Partikel Tak Kasat Mata yang Mengancam Manusia dan Hewan

5 Juli 2024

Seorang sukarelawan membersihkan pasir pantai Barreiras setelah terpapar jutaan butiran plastik di wilayah Galicia barat laut Spanyol, yang memicu keprihatinan lingkungan dan permainan menyalahkan politik di Corrubedo, Spanyol, 13 Januari 2024. Anggota parlemen Uni Eropa mendorong untuk memperkuat rencana undang-undang mengenai polusi mikroplastik. REUTERS/Miguel Vidal
Mikroplastik, Partikel Tak Kasat Mata yang Mengancam Manusia dan Hewan

Apa itu mikroplastik dan 6 bahayanya?