Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Segera Tabrak Bumi, Satelit Tiangong-1 Berpotensi Mematikan

image-gnews
Stasiun Antariksa Tiangong-1 milik Cina yang diluncurkan pada 2011. (gizmodo.com)
Stasiun Antariksa Tiangong-1 milik Cina yang diluncurkan pada 2011. (gizmodo.com)
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Satelit luar angkasa buatan Cina, Tiangong-1, diperkirakan akan jatuh pekan depan dengan membawa bahan kimia beracun yang berpotensi menimbulkan kematian di Bumi.

Baca: Kapan Tiangong-1, Satelit Cina Jatuh? Ini Prediksi Terbaru

Menurut laman WJLA Washington, satelit tersebut mengandung hidrazin berbahaya, cairan tanpa warna yang digunakan sebagai bahan bakar roket. Jika manusia atau hewan terkena cairan tersebut akan mengakibatkan dermatitis atau peradangan pada kulit.

Astrofisikawan dari Universitas Harvard Jonathan McDowell, mengatakan bahwa setiap tahun pasti terjadi beberapa hal seperti ini. "Tapi Tiangong-1 besar dan padat sehingga kita perlu mengatasinya," kata dia, seperti dilansir laman Exspress.co.uk, 21 Maret 2018.

Beberapa minggu terakhir, kata McDowell, pembicaraan mengenai Tiangong-1 semakin serius. Dia menebak bahwa beberapa potong puing akan menabrak bumi dan sulit mengetahui di mana akan mendarat.

Otoritas antariksa Cina menyampaikan bahwa Tiangong-1 telah mengalami kerusakan dan tidak dapat dikontrol sejak 16 Maret 2016. Selama masa operasionalnya, Tiangong-1 telah memberikan kontribusi penelitian antariksa bagi Cina sejak diluncurkan tahun 2011 dari Juquan Satellite Launch Center.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli memprediksi satelit tersebut akan menabrak bumi antara tanggal 30 Maret dan 6 April 2018. Sekitar 10 sampai 40 persen puing-puing kemungkinan jatuh ke bumi dengan kandungan zat berbahaya.

Satelit itu memiliki massa 8,5 metrik ton, berukuran sekitar 34 kaki (10,4 meter) dengan diameter sekitar 11 kaki (3,4 meter). Beberapa kota yang paling mungkin terkena dampaknya adalah Amerika termasuk Boston, Detroit, Philadelphia, Des Moines, Milwaukee dan Salt Lake City.

Selain itu, Barcelona, Beijing, Chicago, Istambul, Roma dan Toronto juga kemungkinan terkena dampaknya. Karena kota-kota tersebut terletak di sekitar 43 derajat garis lintang utara dan selatan.

Simak artikel menarik lainnya tentang satelit Cina, Tiangong-1, hanya di kanal Tekno Tempo.co.

EXPRESS.CO.UK | WLJA WASHINGTON

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiangong-1 Nyaris Jatuh di Pekuburan Pesawat Antariksa Point Nemo

3 April 2018

Penampakan Tiangong-1 menjelang jatuh ke Bumi oleh radar Fraunhofer FHR. Kredit: Fraunhofer FHR
Tiangong-1 Nyaris Jatuh di Pekuburan Pesawat Antariksa Point Nemo

Tiangong-1 dilaporkan mendarat di Samudra Pasifik selatan dekat Samoa Amerika, beberapa ribu mil barat laut dari Point Nemo


Sebagian Besar dari Tiangong-1 Terbakar Saat Masuk Atmosfer Bumi

2 April 2018

Penampakan Tiangong-1 menjelang jatuh ke Bumi oleh radar Fraunhofer FHR. Kredit: Fraunhofer FHR
Sebagian Besar dari Tiangong-1 Terbakar Saat Masuk Atmosfer Bumi

Tiangong-1 kembali memasuki Bumi Senin sekitar pukul 8.15 pagi waktu Beijing, kata China Manned Space Engineering Office.


Ini Prediksi Ilmuwan Soal Tiangong-1 Satelit Cina Jatuh di Eropa

2 April 2018

Penampakan Tiangong-1 menjelang jatuh ke Bumi oleh radar Fraunhofer FHR. Kredit: Fraunhofer FHR
Ini Prediksi Ilmuwan Soal Tiangong-1 Satelit Cina Jatuh di Eropa

Badan Antariksa Eropa (ESA) telah memperkirakan Tiangong-1, satelit Cina jatuh pada tanggal 1 hingga 2 April 2018.


Badan Antariksa Cina Pastikan Tiangong-1 Terbakar di Atmosfer

2 April 2018

Tiangong 1. Kredit: Independent
Badan Antariksa Cina Pastikan Tiangong-1 Terbakar di Atmosfer

Badan Antariksa Cina menjelaskan bahwa Satelit Cina, Tiangong-1, akan terbakar saat masuk ke atmosfer di atas Pasifik Selatan.


Lapan Pastikan Indonesia Aman dari Serpihan Tiangong-1

2 April 2018

Penampakan Tiangong-1 menjelang jatuh ke Bumi oleh radar Fraunhofer FHR. Kredit: Fraunhofer FHR
Lapan Pastikan Indonesia Aman dari Serpihan Tiangong-1

Menurut Lapan, lintasan terakhir Tiangong-1 akan berakhir di sekitar Samudera Atlantik dan telah melewati wilayah Indonesia.


Lapan Sebut Indonesia Aman dari Tiangong-1, Ini Lintasannya

1 April 2018

Tiangong 1. Kredit: Independent
Lapan Sebut Indonesia Aman dari Tiangong-1, Ini Lintasannya

Tim Lapan yang beranggotakan lima orang peneliti aktif memantau jatuhnya Tiangong-1.


Tiangong-1 Diperkirakan Jatuh ke Bumi Minggu, Ini Waktunya

1 April 2018

Penampakan Tiangong-1 menjelang jatuh ke Bumi oleh radar Fraunhofer FHR. Kredit: Fraunhofer FHR
Tiangong-1 Diperkirakan Jatuh ke Bumi Minggu, Ini Waktunya

Perkiraan terbaru ESA menyebutkan Tiangong-1 diperkirakan masuk kembali ke atmosfer Bumi pada 1 April pukul 23.15 WIB.


Satelit Cina, Tiangong-1, Jatuh ke Bumi Akhir Pekan Ini

29 Maret 2018

Tiangong 1. Kredit: Independent
Satelit Cina, Tiangong-1, Jatuh ke Bumi Akhir Pekan Ini

LAPAN memperkirakan satelit Cina, Tiangong-1, akan jatuh ke bumi pada, Ahad, 1 April 2018.


Sebentar Lagi Tiangong-1 Akan Mulai Perlihatkan Bola Api

29 Maret 2018

Tiangong 1. Kredit: Independent
Sebentar Lagi Tiangong-1 Akan Mulai Perlihatkan Bola Api

Ketika Tiangong-1 mencapai ketinggian sekitar 43 mil (69,2 km) di atas permukaan Bumi, stasiun itu akan mulai melepaskan bola api.


Segera Hantam Bumi, Ini Penampakan Tiangong-1 oleh Radar Jerman

27 Maret 2018

Penampakan Tiangong-1 menjelang jatuh ke Bumi oleh radar Fraunhofer FHR. Kredit: Fraunhofer FHR
Segera Hantam Bumi, Ini Penampakan Tiangong-1 oleh Radar Jerman

ESA telah menentukan tanggal masuknya Tiangong-1 sekitar 30 Maret dan 2 April, dengan kemungkinan terbesar terjadi pada saat April Mop.