Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Observatorium Kupang, Harapan Baru Astronomi Indonesia

image-gnews
Dosen astronomi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W. Premadi saat berkunjung ke Tempo, Jakarta, 2 Januari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Dosen astronomi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W. Premadi saat berkunjung ke Tempo, Jakarta, 2 Januari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sedang menyiapkan pembangunan observatorium Kupang yang akan dibangun di Gunung Timau, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Observatorium yang ditargetkan rampung pada 2020 ini akan dibangun dengan menggandeng Institut Teknologi Bandung dan Universitas Cendana Kupang (Uncen).

Rencananya, observatorium ini akan menggunakan teropong 3,8 meter, terbesar di Asia Tenggara. Bagaimana kabarnya? Tempo sempat mewawancarai Direktur Observatorium Bosscha, Premana Wardayanti Premadi, selaku salah satu ilmuwan yang juga menyiapkan Observatorium kupang.

"Tak hanya bangunan fisik, dengan adanya observatorium itu wacana riset astronomi yang lebih maju juga akan dirumuskan," kata astrofisikawan ITB ini saat ditemui di kantornya di ITB, Bandung, Selasa, 20 Maret 2018. Berikut petikan wawancaranya:

Baca juga: Observatorium Bosscha Kini Buka Malam Hari

Ilustrasi peta observatorium antariksa Bosscha di Kupang. Dok. Tim ITB dari Dir.Obs Bosscha Mahasena Putra.

Sebetulnya di mana posisi observatorium Kupang nanti di antara observatorium lainnya di dunia?
Target kami adalah membuat observatorium yang skalanya tidak terlalu jauh dari yang sudah ada di dunia. Disesuaikan dengan sumber daya manusia dan lokasi kita di ekuator temasuk kondisi keuangan negara. Kita nggak bikin observatorium yang superbesar. Karena mahalnya minta ampun. Untuk teleskop 10 meter saja konsorsium beberapa negara.

Observatorium Kupang tidak konsorsium internasional? Asia Tenggara?
Tidak. Dananya masuk lewat Lapan. Ini proyek yang sangat besar sekali, belum pernah kita dapat dana sebesar itu. Belum pernah kita bekerjasama besar-besaran begitu dalam jangka panjang. Biasanya 'kan pengadaan hanya setahun. Belum lagi izin, perancangan detail.

Patokan instrumennya ke Observatorium dunia atau yang di Bosscha?
Dua-duanya. Kita pilih di mana kita tepat mengejar untuk unggul.

Dana totalnya sekarang berapa?
Anggarannya mencapai Rp 400 miliar. Kalau dapat dana segitu, harusnya jumlah publikasi ilmiah meningkat. Publikasi itu kan sesuatu yang baru. Standar alatnya ya internasional.

Kalau untuk rencana di Kupang, ukuran teleskopnya lebih besar dari yang di Thailand atau New Mexico. Itu pun mereka sudah sanggup menghasilkan data jutaan galaksi. Ukuran diameternya di Kupang 3,8 meter. Yang di Bosscha terbesar 60 sentimeter.

Baca juga: Observatorium Bosscha Lakukan Ini untuk Mengejar Bintang

Ilustrasi observatorium antariksa Bosscha di Kupang. Dok. Tim ITB dari Dir.Obs Bosscha Mahasena Putra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arah riset Observatorium Kupang akan ke mana?
Bisa ke peristiwa besar, seperti Supernova--ledakan bintang. Itu kan pengamatannya butuh waktu panjang sekali. Observatorium di Kupang bisa masuk ke situ, mengejar data yang belum terpenuhi. Penemuannya pasti berita besar. Nantinya, observatorium Kupang bisa melakukan riset follow up tentang temuan besar di luar negeri.

Artinya nanti astronomo dunia bakal antre untuk menggunakan observatorium Kupang?
Harapannya begitu. Syaratnya operasionalnya membuat orang nyaman.

Pakai alatnya nanti astronom harus bayar?
Ada beberapa skema, mulai dari grant orang mengajukan proposal. Ada juga yang bayar, sesuai aturan finansial pemilik teleskop. Untuk yang di Kupang nanti belum tahu sama sekali.

Baca juga: Wisata Lampung Berbenah, Ingin Teropong Bintang Melebihi Bosscha

Ilustrasi lokasi observatorium antariksa Bosscha di Kupang. Dok. Tim ITB dari Dir.Obs Bosscha Mahasena Putra.

Apa proyeksi riset yang diharapkan dari observatorium baru ini?
Kita harus advance, seperti eksoplanet (planet di luar tata surya). Keppler sudah menemukan banyak, tapi follow up-nya belum. Misalnya, mempelajari karakter bintang yang menjadi kepala rumah tangga sistem planet itu. Banyak sekali yang bisa digali.

Prioritas risetnya seperti apa?
Kita belum tahu. Nanti rencananya bulan November kita mau berembuk, ada seminar di antara astronom Indonesia. Perlu ada roadmap riset astronomi Indonesia mau dibawa ke arah mana.

Riset astronomi mutakhir Indonesia apa?
Ada di sini (Astronomi ITB) misalnya yang meneliti obyek apa yang memancarkan sinar X-Ray dengan sangat luar biasa intensitasnya. Apakah dari blackhole atau yang lain, sejauh ini masih diteliti.

Baca juga: Kendi Antariksa Jatuh Buktikan Bahwa Teori Bumi Datar Salah

Simak kabar terbaru dari Observatorium Kupang hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

27 Januari 2024

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

Pembangunan Observatorium Timau dirintis sejak 2017.


Kisah Sinar Gamma di Luar Galaksi Bima Sakti Ganggu Atmosfer Bumi

15 November 2023

Ledakan terkuat di luar angkasa yang pernah teramati. Semburan sinar gamma GRB221009A tersebut adalah titik merah muda yang ada di pusat atau tengah gambar. Northwestern Univ
Kisah Sinar Gamma di Luar Galaksi Bima Sakti Ganggu Atmosfer Bumi

Semburan sinar gamma di galaksi jauh mengganggu atmosfer bagian atas bumi.


Dibuka 2024, Observatorium Nasional di Timau Bakal Batasi Pengunjung

26 September 2023

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Dibuka 2024, Observatorium Nasional di Timau Bakal Batasi Pengunjung

Observatorium Nasional yang baru dibangun di Timau, Nusa Tenggara Timur, diperkirakan akan membuka kunjungan publik pada 2024.


Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

26 September 2023

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

Pemasangan cermin teleskop Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur belum rampung.


Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

27 Agustus 2023

Gunung es di Pluto. (newsweek.com)
Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.


Pembangunan Observatorium Timau Capai 55 Persen, Diharapkan Selesai Tahun Ini

29 Juli 2023

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Pembangunan Observatorium Timau Capai 55 Persen, Diharapkan Selesai Tahun Ini

Tonggak penting dalam proyek pembangunan Observatorium Timau dimulai pada 7 Oktober 2015.


Cermin Sekunder di Observatorium Nasional Timau Telah Terpasang

28 Juli 2023

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Cermin Sekunder di Observatorium Nasional Timau Telah Terpasang

Instrumen utama dari Observatorium Timau berupa sebuah teleskop dengan cermin berukuran 3.8 meter.


Pernah ke Observatorium? Berikut Pengertian dan Fungsinya

18 April 2023

Petugas mengoperasikan teleskop atau teropong bintang di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pernah ke Observatorium? Berikut Pengertian dan Fungsinya

Pernah berkunjung ke observatorium? Berikut arti dan fungsinya.


Kembangkan Astronomi Modern, Madrasah Aliyah NU Buntet Pesantren Bangun Observatorium

21 Maret 2023

Sekretaris Umum YLPI Buntet Pesantren KH Ahmad Syauqi saat menggunting pita sebagai tanda meresmikan jam matahari MANU Putra Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Senin 20 Mare 2023. (Foto: Dokumentasi MANU Putra Buntet Pesantren
Kembangkan Astronomi Modern, Madrasah Aliyah NU Buntet Pesantren Bangun Observatorium

Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren siap membangun observatorium guna mengembangkan ilmu falak dan astronomi modern.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyelamatan Planetarium, Gerhana Bulan Total

6 November 2022

Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, telah selesai. Namun, sampai hari ini Planetarium dan Observatorium Jakarta masih ditutup. Tak ada kunjungan publik apalagi kegiatan peneropongan bintang.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyelamatan Planetarium, Gerhana Bulan Total

Topik tentang seruan dan rekomendasi penyelamatan fungsi planetarium dan observatorium menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.