TEMPO.CO, Paris - Laporan terbaru Badan Antariksa Eropa ESA akhir pekan lalu memperkirakan stasiun antariksa Cina yang berada di luar kendali, Tiangong-1, akan menghantam Bumi pada akhir pekan Paskah.
Baca: Segera Tabrak Bumi, Satelit Tiangong-1 Berpotensi Mematikan
Lebih tepatnya, Kantor Puing Angkasa ESA memperkirakan Tiangong-1 akan menghantam belahan Bumi utara antara 30 Maret dan 2 April.
Perkiraan sebelumnya, stasiun yang diduga membawa bahan kimia yang sangat beracun itu akan memasuki orbit Bumi pada 3 April.
Tiangong-1 diprediksi akan jatuh di lokasi sekitar 43 derajat lintang utara dan 43 derajat lintang selatan, yang termasuk kota-kota berpenduduk padat seperti New York, Barcelona, Beijing, Chicago, Istambul, Roma, dan Toronto.
ESA mengatakan perkiraan tanggal peristiwa hantaman itu sangat bervariasi, dan para ahli mereka akan memberikan perkiraan yang direvisi setiap beberapa hari.
Sementara itu, perhitungan terbaru yang dilakukan oleh The Aerospace Corporation menunjukkan rentang waktu yang lebih luas. Perusahaan itu mengatakan bahwa Tiangong-1 akan menabrak Bumi antara 29 Maret dan 4 April, dan kemungkinan besar pada 1 April.
Baca: Tiangong-1 Diperkirakan Menabrak Bumi Minggu Depan
Tiangong-1, yang berarti Istana Surgawi, adalah laboratorium antariksa pertama Cina. Dengan perkiraan massa 8,5 metrik ton, stasiun modul tunggal ini berukuran panjang 34 kaki (10,4 meter) dan memiliki diameter sekitar 11 kaki (3,4 meter). Pesawat luar angkasa ini diluncurkan pada September 2011.
DAILY MAIL | SPACE FLIGHT INSIDER