Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasca-Perang Dunia II, 4 Ilmuwan Nazi Ini Membelot, Siapa Mereka?

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Werner von Brauhn. (airandspace.si.edu)
Werner von Brauhn. (airandspace.si.edu)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Adolf Hitler, melalui Nazi, berkeinginan menguasai Eropa dan dunia. Salah satunya dengan memperkerjakan para ilmuwan sains dan teknologi. Karena itu, tak bisa dipungkiri, Nazi memiliki sederet teknologi yang paling mutakhir pada masanya.

Setelah Perang Dunia II usai, Amerika Serikat merekrut para ilmuwan Nazi tersebut untuk menciptakan inovasi senjata agar mengungguli Uni Soviet (kini Rusia). Ya, pasca-PD II, kedua negara tersebut saling menyebarkan ideologinya di negara-negara seluruh dunia. Amerika dengan kapitalisnya dan Soviet dengan komunisnya.

Baca juga: CIA Rekrut Penjahat Perang Nazi Jadi Agen Amerika Serikat

Keduanya memang tidak berperang secara langsung. Namun, Amerika dan Soviet membantu banyak negara dalam perang regional maupun kawasan dalam periode yang sangat lama. Ini kemudian dikenal sebagai Perang Dingin.

Berikut adalah empat ilmuwan eks-Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (nama resmi Partai Nazi) yang membelot ke Negeri Abang Sam, sehingga mereka selamat dari eksekusi sekutu perang:

Baca juga: Kelompok Kanan Eropa Anti Yahudi, Puji Jenderal Pro Nazi?

1. Arthur Rudolph

Arthur Rudolph. (nasa.gov)

Rudolph bertanggungjawab atas perbudakan ribuan Yahudi dalam sistem kerja paksa. Di bidang teknologi, dia diberi tugas Hitler untuk mengembangkan roket dan rudal.

Pasca-PD II, dia merupakan salah satu dari 1.600 ilmuwan Nazi ke Amerika pada 1947 yang menjadi target operasi klandestin "Operation Paperclip". Di Amerika, sepanjang 1947-1960, Rudolph yang telah menjadi warga Amerika diberi tugas untuk membuat roket Saturn V milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Roket inilah yang kemudian menjadi pendorong misi Appollo.

Sayangnya, pada 1984, Departemen Hukum dan Kehakiman mendakwa Rudolph atas kejahatan masa lalunya. Pendakwaan ini atas desakan berbagai pihak yang belakangan mengetahui masa lalu Rudolph. Namun, dakwaan ini hanya mencabut status warga negaranya tanpa ada unsur pidana.

2. Kurt Blome

Kurt Blome. (wikipedia.org)

Kurt Blome adalah seorang dokter ahli kanker sekaligus kepala divisi riset kanker Nazi. Namun, Hitler memberinya tugas sampingan, yakni mengembangkan senjata biologis.

Pasca-PD II, Blome memang sempat ditangkap sekutu dan disidang di Tribunal Nuremberg atas dakwaan eksperimen terhadap manusia. Beruntung dia selamat karena intervensi Amerika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belakangan dia direkrut Amerika untuk bertanggungjawab atas riset senjata biologis dan efeknya terhadap manusia di US Army Chemical Corps (Koprs Kimia Angkatan Darat Amerika).

Baca juga: Inilah Mobil Mercy Bos Nazi Adolf Hitler Dilelang Rp 94 Miliar

3. Walter Schieber

Ilustrasi topeng gas kimia karya Walter Schieber saat Perang Dunia II pecah. (theatlantic.com)

Sama seperti Blome, Hitler menempatkan Scieber di posisi penting, yakni meneliti senjata kimia. Bahkan, De Fuhrer memberinya penghargaan War Merrit Cross atas jasanya terhadap Third Reich (istilah lain dalam menyebut Nazi).

Setelah PD II berakhir, Komandan US Armu Chemical Corps Brigadir Jenderal Charles Loucks merekrutnya untuk meneliti efek gas sarin. Setelah itu, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) merekrut Schiber. Namun, tak ada informasi jelas tentang tugasnya di CIA.

4. Werner von Brauhn

Werner von Brauhn. (airandspace.si.edu)

Brauhn lahir dari keluarga terpandang di Prusia pada 1912. Semasa kuliah dia belajar teknik mesin dan fisika di Berlin. Karya-karya Brauhn tentang roket menarik tentara Jerman. Salah satu karyanya sewaktu di Nazi adalah rudal balistik jarak jauh A-4 dan sistem anti-pesawat Wasserfall.

Nazi kemudian mengubah nama A-4 menjadi V-2 pada 1944. Saat itu pulalah rudal tersebut diluncurkan ke London, Inggris, dan Antwerp, Belgia. Rudal tersebut memang menimbulkan banyak korban, tapi banyak sejarawan berpendapat bahwa rudal tersebut diluncurkan sangat terlambat, yakni menjelang kekalahan Nazi.

Di akhir perang, Brauhn dan ratusan timnya melarikan diri sebelum tentara Soviet memasuki kota. Dia akhirnya merapat ke tentara Amerika. Dia merupakan salah satu dari 1.600 ilmuwan Nazi ke Amerika pada 1947 yang menjadi target operasi klandestin "Operation Paperclip". Kemudian dia bekerja untuk NASA.

Baca juga: Tokoh 17 Agustus: Shinatria, Kapal Nazi, dan Teknik Fotogrametri

Simak artikel menarik lainnya tentang Nazi hanya di Tempo.co.

LISTVERSE | AIRANDSPACE.SI.EDU | THEATLANTIC.COM | NASA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-usul Festival Film Cannes

3 hari lalu

Poster resmi Festival Film Cannes ke-65 yang menampilkan aktris AS Marilyn Monroe terlihat di fasad Istana Festival di Cannes 14 Mei 2012. REUTERS/Eric Gaillard
Asal-usul Festival Film Cannes

Festival Film Cannes debut pertama pada 20 September hingga 5 Oktober 1946


Surat Menunjukkan Paus Pius XII Mungkin Tahu Soal Holocaust Sejak Awal

6 hari lalu

Dokumen dari arsip Paus Pius XII, yang memerintah dari tahun 1939-1958, berisi nama-nama orang yang telah dieksekusi selama pembantaian Ardeatine dipajang menjelang pembukaan penuh arsip rahasia untuk para sarjana pada tanggal 2 Maret, di Vatikan,  27 Februari 2020.  REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Surat Menunjukkan Paus Pius XII Mungkin Tahu Soal Holocaust Sejak Awal

Menurut sebuah surat dari arsip Vatikan, Paus Pius XII mengetahui rincian tentang upaya Nazi memusnahkan orang Yahudi dalam Holocaust sejak 1942.


Ini Isi Pernyataan Presiden Palestina Soal Holocaust yang Dikecam Keras Eropa AS

15 hari lalu

Pemimpin Kongres Yahudi Sedunia Ron Lauder bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah hari Sabtu 10 Oktober 2020. [ARAB NEWS]
Ini Isi Pernyataan Presiden Palestina Soal Holocaust yang Dikecam Keras Eropa AS

Pernyataan Presiden Palestina Mahmoud Abbas soal Holocaust menuai reaksi keras. Apa kata Abbas sebenarnya?


Mengenal Alexander Zverev, Petenis Jerman yang Dikalahkan Carlos Alcaraz di US Open 2023

16 hari lalu

Alexander Zverev
Mengenal Alexander Zverev, Petenis Jerman yang Dikalahkan Carlos Alcaraz di US Open 2023

Petenis Spanyol Carlos Alcaraz mengalahkan Alexander Zverev dalam laga babak perempat final Turnamen Tenis US Open 2023


Pemerintah Finlandia Diancam Mosi Tidak Percaya, 2 Menteri Ucapkan Rasisme di Masa Lalu

17 hari lalu

Menteri Finlandia, Vilhelm Junnila. Lehtikuva/Eeva-Maria Brotherus via REUTERS
Pemerintah Finlandia Diancam Mosi Tidak Percaya, 2 Menteri Ucapkan Rasisme di Masa Lalu

Tiga partai oposisi Finlandia menyerukan mosi tidak percaya terhadap pemerintah diadakan akhir pekan ini atas skandal rasisme dua menterinya.


Nyanyikan Lagu Nazi di Pertandingan Alexander Zverev, Seorang Penonton Diusir dari US Open 2023

18 hari lalu

Alexander Zverev
Nyanyikan Lagu Nazi di Pertandingan Alexander Zverev, Seorang Penonton Diusir dari US Open 2023

Alexander Zverev lolos ke perempat final US Open 2023 dan akan menghadapi Carlos Alcaraz.


Korban Nazi di Italia Akhirnya Dapat Kompensasi Setelah 80 Tahun

20 hari lalu

Warga Yahudi melihat nisan yang dicoreti lambang swastika Nazi di pemakaman Yahudi yang terkena aksi vandalisme, di Quatzenheim, Prancis, 19 Februari 2019. Frederick Florin/Pool via REUTERS
Korban Nazi di Italia Akhirnya Dapat Kompensasi Setelah 80 Tahun

Italia akan membayar kompensasi untuk keluarga korban kejahatan Nazi, bukan Jerman.


Kisah Penemuan Kopi Tanpa Kafein, Dibuat Sejak 1908 di Jerman

51 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Kisah Penemuan Kopi Tanpa Kafein, Dibuat Sejak 1908 di Jerman

Kopi tanpa kafein ditemukan oleh orang Jerman pada tahun 1908


98 Tahun Buku Mein Kampf: Manifesto Politik Kontroversial Pemimpin Nazi Adolf Hitler

19 Juli 2023

Mein Kamp karya Adolf Hitler edisi berbahasa Belanda
98 Tahun Buku Mein Kampf: Manifesto Politik Kontroversial Pemimpin Nazi Adolf Hitler

Menjelajahi isi kontroversial buku manifesto Adolf Hitler, Mein Kampf, yang mempengaruhi sejarah dunia dengan pandangan politik, ras, dan ideologinya yang kontroversial.


Menteri Finlandia Mundur setelah 10 Hari Menjabat karena Pro-Nazi

30 Juni 2023

Menteri Finlandia, Vilhelm Junnila. Lehtikuva/Eeva-Maria Brotherus via REUTERS
Menteri Finlandia Mundur setelah 10 Hari Menjabat karena Pro-Nazi

Menteri Ekonomi Finlandia Vilhelm Junnila mengundurkan diri karena komentar-komentarnya yang kerap pro-Nazi dan menjunjung Hitler