TEMPO.CO, Jakarta - Pacific Rim: Uprising, film sains fiksi, diputar di bioskop sejak 21 Maret di Indonesia. Dari sudut pandang sains: mungkinkah umat manusia menciptakan robot raksasa seperti di film tersebut?
Gipsy Danger dan robot Jaeger lainnya, meski berukuran raksasa, bisa bergerak lincah saat bertarung melawan monster Kaiju. Sebelumnya, ada film yang bertema sama, Gundam.
Menurut Andy Ruina, profesor robotika dari Universitas Cornell, Amerika Serikat, membuat robot Jaeger maupun Gundam bukan hal mustahil. "Memang butuh pengembangan teknis yang cukup panjang. Robot berukuran besar membutuhkan sumber tenaga yang besar pula," kata dia, seperti dilansir laman Space.com, Ahad, 25 Maret 2018.
Baca juga: Peran Ganda John Boyega di Pacific Rim: Uprising
Energi fusi nuklir, menurut dia, menjadi teknologi yang paling memungkinkan digunakan. Namun, Andy Ruina menekankan bahwa butuh riset panjang untuk mengembangkan hal tersebut. "Riset sumber daya, material, maupun sistem untuk mengendalikan robot," ujarnya.
Riset materi bahan ringan, kata dia, juga akan memakan waktu sangat lama. Ruina menjelaskan, logam dan baja memang sangat kuat, tapi sangat berat. Hal itu akan mempengaruhi gerak robot.
Baca juga: Pacific Rim: Uprising, Sekuel tanpa Pengembangan Karakter Cerita
Jekanthan Thangavelautham, pakar robotik dari Massachusetts Institute of Technology, menyebut materi beryllium bisa jadi pilihan tepat untuk pengembangan robot raksasa. "Secara teori, materi ini sangat ringan sekaligus kuat," kata dia.
Selain itu, menurut dia, titanium bisa jadi alternatif. Pertanyaannya: apakah umat manusia membutuhkan teknologi ini dalam waktu dekat? Kedua pakar robot tersebut sama-sama berpendapat, "Baik Jaeger maupun Gundam belum jadi kebutuhan utama kita."
Baca juga: Aksi-aksi dalam Flim Pacific Rim: Uprising Berlatar di Sydney
Simak artikel menarik lainnya tentang Pacific Rim: Uprising hanya di kanal Tekno Tempo.co.
SPACE.COM | AMB