TEMPO.CO, Paris - Badan Antariksa Eropa (ESA) telah membawa salah satu parasut pendaratan ExoMars untuk pengujian yang pertama kali, sebagaimana dilaporkan Engadget pada akhir pekan lalu. Parasut itu dikeluarkan dari helikopter kurang dari satu mil (1,6 kilometer) di atas tanah.
Tes ESA itu berfokus pada parasut utama kedua proyek itu. Parasut itu adalah yang terbesar yang pernah terbang untuk misi Mars dengan diameter 115 kaki (35 meter).
Ini juga salah satu dari dua yang dirancang secara aman untuk membawa rover ExoMars dan platform sains ke permukaan planet merah itu pada 2021.
Parasut seberat 154 pon (sekitar 70 kilogram) dan tali 3 mil (4,8 kilometer) itu harus dilipat dengan cara tertentu agar bisa dikembangkan dengan benar dengan beban uji 1.100 pon.
Selama pengujian, sistem itu berhasil memicu pembukaan selama 12 detik setelah parasut pilot yang lebih kecil dikembangkan. Butuh waktu dua setengah menit bagi parasut itu mencapai tanah.
Tes ini hanyalah yang pertama dalam serangkaian uji coba mengingat badan ini tidak ingin mengulang apa yang terjadi pada pendarat Schiaparelli.
Pada 2016, bagian pertama misi ExoMars menuju planet merah dengan Trace Gas Orbiter dan Schiaparelli. Sayangnya, pendarat itu jatuh ke dalam kerak Mars karena tidak cukup dilengkapi untuk kondisi supersonik Mars yang sangat keras saat turun.
Karena itu, tes ini dilakukan di kondisi suhu di bawah nol di Kiruna, Swedia. Uji coba berikutnya akan dikerahkan dari balon stratosfer sekitar 19 mil (30,5 kilometer) di atas tanah, yang memiliki lingkungan yang lebih dekat dengan tekanan atmosfer rendah Mars.
"Ini adalah momen yang sangat menarik untuk melihat parasut raksasa ini membentang dan mengirimkan modul uji ke permukaan bersalju di Kiruna," kata Thierry Blancquaert dari ESA. "Kami menantikan untuk pengujian parasut penuh di ketinggian mendatang."
ENGADGET | IMMORTAL NEWS