Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siap 2022, Inilah Pengalaman 12 Hari di Hotel Antariksa Mewah

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Startup teknologi luar angkasa AS Orion Span telah meluncurkan Aurora Station. Kredit: Orion Span /CNET
Startup teknologi luar angkasa AS Orion Span telah meluncurkan Aurora Station. Kredit: Orion Span /CNET
Iklan

TEMPO.CO, San Francisco - Hotel antariksa Aurora Station akan diluncurkan pada 2021. Perusahaan yang berbasis di California, Orion Span, mengumumkan bahwa hotel antariksa mewah pertama ini akan berada di orbit dalam waktu empat tahun, dan dapat menyambut tamu dalam waktu lima tahun.

Baca: Hotel Antariksa Mewah Ini Akan Menyambut Tamu pada 2022

Perusahaan itu membebankan wisatawan antariksa $ 9,5 juta (Rp 130 miliar) untuk kunjungan 12 hari. Pengalaman ini akan memungkinkan para tamu untuk menguji gravitasi nol dan menatap pemandangan Bumi yang menakjubkan, serta menyaksikan 16 matahari terbit dan matahari terbenam dalam sehari.

Proyek ini diumumkan akhir pekan lalu pada pertemuan puncak Space 2.0 di San Jose, California. Hotel antariksa itu, yang dijuluki Aurora Station, akan menampung enam orang sekaligus, empat  untuk penumpang berbayar dan dua awak.

Orion Span didirikan oleh Frank Bunger, sekarang CEO, dan perusahaan mengklaim bahwa misinya adalah untuk membangun dan mendukung komunitas manusia di antariksa yang dapat diakses oleh semua orang. "Kami mengembangkan Aurora Station untuk menyediakan tujuan komplit di luar angkasa," kata Bunger di pertemuan itu.

Meskipun perusahaan bermaksud untuk membangun stasiun antariksa sendiri, namun perusahaan itu belum mengkonfirmasi rincian peluncuran dengan perusahaan lain.

Hotel antariksa itu akan dirancang secara modular, sehingga lebih mudah untuk diluncurkan dan ditambahkan di kemudian hari. Selain akomodasi yang luar biasa, pelanggan akan dapat mengambil bagian dan merasakan aspek kehidupan sebagai astronot. "Terakhir, ketika para tamu pulang ke Bumi, kami akan memperlakukan mereka dengan sambutan seorang pahlawan," kata Bunger.

Meskipun dipatok sebagai hotel antariksa dan menawarkan layanan istimewa, Aurora juga akan melayani fungsi lain di luar perhotelan. "Kami akan menawarkan sewa kepada badan antariksa yang ingin membawa manusia ke orbit dengan biaya kecil dan hanya membayar untuk apa yang mereka gunakan. Kami akan mendukung penelitian gravitasi nol, serta dalam manufaktur luar angkasa,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Arsitektur kami sedemikian rupa sehingga kami dapat dengan mudah menambah kapasitas, memungkinkan kami untuk tumbuh dengan permintaan pasar seperti sebuah kota pencakar langit di Bumi,” ujar Bunger.

Stasiun antariksa ini akan seukuran kabin jet pribadi besar, dengan panjang 13,3 m x lebar 4,3 meter dan memiliki volume bertekanan sebesar 5.650 kaki kubik (160 kubik m).

Dengan kain dan bahan yang diganti di setiap penerbangan dan internet nirkabel berkecepatan tinggi untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga, hotel Aurora dirancang untuk menjadi tempat menginap yang mewah.

Namun tidak seperti hotel lainnya, para tamu akan hidup dalam kondisi gravitasi nol selama perjalanan. Untuk memastikan keselamatan tamu di satelit, calon pelanggan akan dikenakan pelatihan tiga bulan di fasilitas Orion Span di Houston, Texas.

Baca: CEO Hotel Antariksa Aurora Mencuit Calon Pelanggan

Dalam posting blog, Bunger mengatakan bahwa perusahaan memiliki rencana di luar hotel antariksa. “Karena Aurora Station terus berkembang dengan permintaan pasar, kami juga akan menjual kondominium antariksa untuk dikunjungi, disewakan, atau suatu hari nanti tinggal sesuai keinginan Anda," ujar Bunger.

DAILY MAIL  | NEW ATLAS | ORION SPAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

38 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.


Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Kapal Ulang-alik Atlantis meluncur ke luar angkasa untuk terakhir kalinya pada 8-7, 2011. Atlantis, salah satu pesawat ulang-alik milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. REUTERS/Bill Ingalls/NASA/Handout
Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.


AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko


BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2022 memberikan penghargaan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Dr. Orbita Roswitiarti M.Sc yang memiliki rekam jejak di bidang penerbangan dan antariksa serta memberikan banyak manfaat yang berarti. (BRIN)
BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.


Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Messier 15 (NASA, ESA)
Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.