TEMPO.CO, San Francisco - Sebuah prediksi baru untuk akhir dunia menetapkan tanggal kiamat pada hari Senin, 23 April, berdasarkan pada hitungan numerologi lama, pembacaan ulang Kitab Wahyu Alkitab dan teori konspirasi tentang Planet X, sebagaimana dilaporkan Live Science, akhir pekan lalu.
Baca: Ilmuwan Harvard Hitung Kapan Alam Semesta Kiamat, Hasilnya...
Tanggal kalender 23 April sendiri merujuk ke salah satu prediktor kiamat gagal paling terkenal sepanjang masa, William Miller. Seorang pengkhotbah Baptis, Miller meramalkan beberapa hari kiamat pada pertengahan 1800-an, termasuk pada tanggal 23 April 1843.
Ia paling terkenal karena prediksi kemudian pada 22 Oktober 1844, yang diasebut tanggal "Kekecewaan Besar" ketika Yesus Kristus tidak muncul untuk memulai akhir dunia.
Prediktor kiamat terbaru adalah David Meade, yang sebelumnya mengklaim bahwa penjajaran langka bintang pada 23 September 2017, digembar-gemborkan sebagai akhir dunia.
Meade mengatakan bahwa penyelarasan bintang itu akan mendahului planet jahat yang disebut Planet X, yang akan menyebabkan segala macam ujian geologi dan kesengsaraan, yang berpuncak pada Yesus menurut Kitab Wahyu.
Prediksi baru Meade serupa. Menurut sebuah wawancara dengan tabloid Express, Meade kini telah menetapkan 23 April 2018, sebagai tanggal mulai kiamat yang baru. Alasannya, pada tanggal itu, matahari, bulan dan Jupiter akan sejajar dalam konstelasi Virgo, yang menggemakan Wahyu 12: 1-2, yang mengacu pada "wanita berpakaian dengan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan mahkota dua belas bintang di kepalanya yang akan melahirkan seorang diktator global di akhir zaman."
Bagian yang sama ini adalah dasar Meade untuk memprediksi 23 September 2017 lalu sebagai awal dari kiamat, meskipun dalam kasus itu, dia terpaku pada penyelarasan matahari di Virgo dengan sembilan bintang dan planet Merkurius, Venus dan Mars.
"Beberapa spekulasi astral secara ironis mungkin mengulangi setidaknya beberapa inspirasi dari aslinya, yang mengacu pada tradisi Yahudi, Yunani-Romawi, dan lainnya," kata Allen Kerkeslager, seorang profesor agama kuno dan komparatif di St. Joseph's University di Philadelphia.
Anehnya, Jupiter sebenarnya tidak sejajar dalam konstelasi Virgo pada 23 April. Sebaliknya, ia akan muncul dari Bumi untuk berada di dalam rasi Libra. Pada tanggal yang sama, matahari akan tampak sejajar dengan konstelasi Aries dan bulan di rasi bintang Gemini.
Meade tidak pernah konsisten dengan ramalannya. The International Business Times melaporkan pada bulan Februari bahwa dia menyebut Maret 2018 sebagai tanggal pemicu untuk kiamat. Dia juga mengatakan dia percaya bahwa periode kesusahan tujuh tahun sebelum akhir dunia dimulai pada 21 Agustus 2017 dan 15 Oktober 2015. Situs web Meade juga berkutat pada program nuklir Korea Utara sebagai tanda Akhir Zaman.
NASA telah membongkar keberadaan Planet X sebelumnya, menyebut hal ini sebagai tipuan, tetapi Meade tidak bergeming.
Kelangkaan formasi ini telah menjadi pertanyaan. Jonathon Sarfati dari Creation Ministries International menyebutkan fenomena ini telah terjadi empat kali dalam milenium terakhir, dan kita masih di dunia.
Dalam sebuah artikel berjudul "Akankah Dunia berakhir pada 23 April", Dia berkata: "Seperti biasa dengan astrologi apa pun (atau adaptasi Kristen tentangnya), seseorang memetik bintang-bintang yang sesuai dengan kesimpulan yang diinginkan.”
Baca: Klaim Penjelajah Waktu: Kiamat 2061 Saat Komet Halley Hantam Bumi
“Tidak ada yang menunjukkan bahwa tanggal 23 April adalah tanggal yang sangat penting untuk nubuat Alkitab, dan orang Kristen perlu berhati-hati untuk ditarik ke dalam klaim-klaim sensasional semacam itu. Kita tidak akan tahu hari atau jam kiamat — jadi kita harus siap setiap saat!"
LIVE SCIENCE | EXPRESS