Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

24.000 Mobile Malware Serang Smartphone di Indonesia Setiap Hari

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
virus.
virus.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Symantec Indonesia masuk ke dalam 10 besar di antara negara yang paling banyak memblokir serangan mobile malware sepanjang tahun lalu.

Baca: Serangan Malware di Asia Pasifik, Indonesia Duduki Peringkat 3

“Symantec memblokir rata-rata 24.000 aplikasi mobile berbahaya setiap hari pada tahun lalu,” ujar Director, Systems Engineering, Symantec Malaysia & Indonesia David Rajoo akhir pekan lalu.

Menurutnya, ancaman mobile malware terus bertambah dari tahun ke tahun. Kebiasaan pengguna yang kerap kali mengabaikan pembaruan peranti lunak memperparah hal tersebut.

Internet Security Report Symantec Volume 23 mencatat dari seluruh perangkat dengan sistem operasi Android, hanya 20 persen yang menjalankan versi terbaru. Adapun, jumlah varian mobile malware baru meningkat sebesar 54 persen sepanjang 2017 yakni dari 17.214 varian menjadi 26.579 varian.

Director, Systems Engineering, Symantec Malaysia & Indonesia David Rajoo mengatakan ketika sistem operasi yang lama terus digunakan risiko terhadap serangan akan semakin tinggi.

“Software versi terbaru itu biasanya mengandung pembaruan dari kelemahan yang mereka temukan pada versi sebelumnya, termasuk kelemahan dari sisi keamanan,” ujar Rajoo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, pengguna ponsel juga menghadapi risiko privasi dari aplikasi grayware. Aplikasi semacam ini, ujar Rajoo, tidak sepenuhnya berbahaya tetapi kerap merepotkan korbannya. Data Symantec menemukan bahwa 63 persen aplikasi perangkat grayware membocorkan nomor telepon ponsel penggunanya.

Rajoo memperkirakan serangan grayware masih akan marak pada tahun ini, berkaca pada data 2017 yang mencatat adanya peningkatan grayware sebesar 20 persen. “Ini bukan masalah yang akan menghilang,” kata Rajoo.

Baca: Tips Teknologi: 4 Langkah Hindari Serangan Malware Joao

Maka dari itu, Rajoo mengimbau para pengguna ponsel untuk tidak mengabaikan notifikasi permintaan izin untuk pembaruan aplikasi. Semakin baru versi aplikasi tersebut, menurut Rajoo, makin kebal perangkat ponsel kita dari malware.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Ngecas Ponsel Sembarangan di Bandara, Tiga Risiko Ini Mengintai

14 hari lalu

Tempat pengisian baterai HP umum di Bandara. (techradar.com)
Jangan Ngecas Ponsel Sembarangan di Bandara, Tiga Risiko Ini Mengintai

Seorang ahli keamanan mengatakan bahwa mengisi daya di bandara memiliki risiko keamanan yang besar, terutama jika melalui port USB.


Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

15 hari lalu

Linux
Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.


Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

28 hari lalu

Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.


Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

48 hari lalu

Kaspersky XDR (Kaspersky)
Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

Perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat 33 juta serangan siber melalui ponsel pada 2023. Pengguna sering terkecoh oleh iklan otomatis.


Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

56 hari lalu

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.


Dugaan Kebocoran Data, PT KAI Klaim Gunakan Standar Keamanan Data Canggih

17 Januari 2024

Executive Vice President, Information and Technology KAI, Albertus Indarko Wiyogo bersama Managing Director Oracle Indonesia, Rusly Askar, membahas kemitraan dalam sistem teknologi pemesanan tiket kereta, pada Rabu, 17 Januari 2024. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
Dugaan Kebocoran Data, PT KAI Klaim Gunakan Standar Keamanan Data Canggih

Keamanan data pelanggan dinilai aman di pusat data PT KAI.


Kaspersky Ungkap Trojan macOS Didistribusikan dengan Perangkat Lunak Bajakan

21 Desember 2023

Ilustrasi malware. Kredit: Linux Insider
Kaspersky Ungkap Trojan macOS Didistribusikan dengan Perangkat Lunak Bajakan

Selain aplikasi macOS, peneliti Kaspersky juga mengidentifikasi beberapa sampel yang dirancang untuk platform Android dan Windows.


6 Ciri Laptop Terkena Virus

28 November 2023

Ilustrasi Serangan Malware XHelper (Shutterstock) (Ant)
6 Ciri Laptop Terkena Virus

Mendeteksi ciri-ciri virus komputer pada laptop adalah langkah awal yang penting untuk mengatasi masalah tersebut.


Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

15 November 2023

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya.


Google Gugat Penipu yang Menggunakan Heboh Bard untuk Menyebarkan Malware

14 November 2023

Google Bard.
Google Gugat Penipu yang Menggunakan Heboh Bard untuk Menyebarkan Malware

Penipu telah menggunakan merek dagang Google, termasuk Google, Google AI, dan Bard untuk memikat korban agar mengunduh malware.