TEMPO.CO, Frankfurt - Lebih dari 100 bagian kapsul luar angkasa milik badan antariksa Amerika Serikat NASA, Orion, akan dibuat dengan pencetak tiga dimensi. Menurut para ahli, teknologi itu menjadi kunci untuk upaya mengirim manusia ke Mars.
Baca: Ada 17.000 Asteroid Besar Dekat Bumi Tidak Terdeteksi NASA
Kontraktor pertahanan AS Lockheed Martin, spesialis percetakan tiga dimensi Stratasys dan perusahaan rekayasa PADT mengembangkan bagian kapsul luar angkasa itu menggunakan bahan baru, yang dapat menahan suhu ekstrem dan paparan kimia misi luar angkasa, kata Stratasys pada Selasa.
"Di ruang angkasa, misalnya, material akan membangun muatan. Jika itu mengejutkan elektronik pada pesawat ruang angkasa, mungkin akan ada kerusakan berarti," kata Scott Sevcik, Wakil Presiden Solusi Manufaktur di Stratasys.
Percetakan tiga dimensi, atau manufaktur aditif, digunakan untuk membuat purwarupa di berbagai industri berbeda selama bertahun-tahun, namun semakin diminati untuk skala produksi.
Teknologi tersebut dapat membantu membuat komponen ringan dari plastik lebih cepat dan lebih murah ketimbang jalur perakitan tradisional yang memerlukan investasi besar pada peralatan.
"Tetapi yang lebih penting adalah bahwa kita memiliki lebih banyak kebebasan dengan desain ... beberapa bagian dapat terlihat lebih organik, lebih berkerangka," kata Sevcik.
Mitra Stratasys, Lockheed Martin mengatakan bahwa penggunaan cetak tiga dimensi pada proyek "Orion" juga akan membuahkan hasil di bagian lain dari bisnisnya.
"Kami melihat untuk menerapkan manfaat di seluruh program kami - pertahanan misil, satelit, pemeriksaan planet, terutama saat kami menciptakan produk yang lebih banyak dan lebih umum," kata Brian Kaplun, manajer manufaktur aditif di Lockheed Martin Space.
Orion adalah bagian dari program tindak lanjut NASA pada pesawat ulang-alik yang sekarang telah pensiun, yang akan memungkinkan astronot untuk melakukan perjalanan di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang terbang sekitar 420 kilometer di atas Bumi.
Baca: Lockheed Martin Raih Kontrak Pesawat Supersonik NASA Rp 3,4 T
Mitra NASA dari Eropa, ESA, menyarankan batu bulan dan debu Mars digunakan untuk struktur dan alat cetak tiga dimensi, yang dapat secara berarti mengurangi biaya misi ruang angkasa pada masa depan, karena lebih sedikit material perlu dibawa dari Bumi.
ANTARA