TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan alasan Jakarta diguyur hujan sejak pagi. Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo, hal itu terjadi karena adanya sirkulasi siklonik di sekitar perairan wilayah Indonesia.
"Juga ada aliran udara basah dari Samudra Hindia yang berpengaruh pada peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang," kata Mulyono dalam keterangan persnya, Senin, 23 April 2018. Karena itu, BMKG mengimbau warga Jakarta tetap waspada dan berhati-hati.
Pada malam harinya Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas ringan. Menurut BMKG, suhu udara di DKI Jakarta berada pada rentang 24-31 derajat Celsius, sedangkan kelembapan udara berkisar 80-100 persen.
Baca juga: Gempa Banjarnegara, BMKG: Dangkal Tapi Merusak
Selain terjadi hujan lebat di wilayah Ibu Kota, potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di berbagai kawasan di Indonesia. Di antaranya di perairan barat Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue, hingga barat Kepulauan Mentawai. Selain itu, di perairan Bengkulu-Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan, dan perairan selatan Pulau Sumba-Pulau Sawu.
Potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang akan terjadi di wilayah pesisir barat Sumatera, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Kepulauan Bangka Belitung. Hujan lebat juga terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Untuk itu, masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Sebelumnya, BMKG memperkirakan sejumlah wilayah di Indonesia memasuki musim kemarau pada akhir April 2018. Menjelang peralihan musim biasanya akan terjadi masa transisi, yang salah satunya ditandai dengan hujan lebat.
Baca juga: BMKG: Gempa Banjarnegara Akibat Pergerakan Sesar Lokal
Simak kabar terbaru dari BMKG hanya di kanal Tekno Tempo.co.