TEMPO.CO, Washington - Saat terbang di atas Laut Beaufort timur sebagai bagian dari Operation IceBridge NASA, ilmuwan misi John Sonntag mengambil foto-foto yang belum pernah dia lihat sebelumnya pada 14 April, yaitu tiga lubang berbentuk kawah aneh di es.
Baca: 3 Cara NASA Menghadapi Ancaman Hantaman Asteroid
Para ahli setuju bahwa es laut dalam foto itu tipis dan mungkin muda, karena warnanya abu-abu (menandakan ada sedikit salju), namun apa yang membuat lubang itu masih menjadi misteri. "Saya belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya," kata ilmuwan proyek IceBridge, Nathan Kurtz, sebagaimana dikutip National Geographic, 23 April 2018.
Operasi IceBridge—saat ini berjalan 10 tahun--adalah misi udara yang diterbangkan setiap tahun di kedua wilayah kutub menggunakan berbagai instrumen untuk mengukur perubahan pada lapisan es, rak es, dan es laut.
Dan dengan pemanasan global, ada banyak perubahan di daerah kutub. Musim dingin yang lalu, Arktik memiliki es laut yang berkurang 448.000 mil persegi (1,16 juta kilometer persegi) daripada biasanya di musim dingin. Faktanya, empat musim dingin terakhir memiliki lebih sedikit es laut daripada rata-rata musim dingin di tahun 1981 hingga 2010.
Lubang-lubang aneh ini diduga terhubung ke daerah Arktik yang memanas dengan cepat, yang telah mengalami kondisi hangat luar biasa untuk sebagian besar musim dingin.
"Es laut lebih bergerak sekarang, dan memiliki lebih banyak area terbuka yang dapat dibekukan kembali," kata Walt Meier, seorang ilmuwan di Pusat Data Salju dan Es Nasional. Meier berpikir lubang itu tidak mungkin hasil hantaman meteor yang terfragmentasi, karena lubangnya sangat berdekatan.
Penjelasan yang paling mungkin adalah anjing laut, karena mereka diketahui mengunyah es untuk lubang bernapas dan kadang-kadang menarik diri ke es untuk beristirahat.
Kemungkinan lain adalah proses alami konveksi, di mana air hangat berkumpul di area tertentu di bawah es, menyebabkannya mencair, karena bagian Beaufort ini cukup dangkal. Tapi geofisikawan es laut Dartmouth College, Don Perovich tidak berpikir demikian. "Karena efeknya akan lebih luas," katanya.
Dia mendukung hipotesis anjing laut. "Dugaan saya adalah anjing laut mendorong es keluar untuk membuat lubang dan dengan demikian juga membuat es di sekitar lubang lebih tebal. Ini adalah gambar yang menarik," Perovich menyimpulkan.
Baca: 100 Bagian Kapsul NASA Orion Dihasilkan Pencetak Tiga Dimensi
Adapun formasi melingkar? "Jika lubang-lubang itu berukuran kurang dari 2 meter, maka fitur-fitur yang melingkar mungkin disebabkan oleh gelombang air yang membasuh permukaan es ketika anjing laut muncul," kata NASA.
NATIONAL GEOGRAPHIC | LIVE SCIENCE